Apakah Saya Perempuan Alpha?

Foto Pribadi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

Pertanyaan apakah saya perempuan alpha itu menggelitik hati. Perempuan alpha? Apa itu? Mari kita cek bersama-sama.

Perempuan alpha adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan wanita yang memiliki sifat kepemimpinan yang kuat, percaya diri, dan cenderung dominan dalam berbagai aspek kehidupannya.

Beberapa ciri khas dari perempuan alpha antara lain:

Percaya Diri

Mereka memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan percaya pada kemampuan mereka sendiri untuk mencapai tujuan.

Mandiri

Mereka cenderung mandiri dan tidak bergantung pada orang lain untuk membuat keputusan atau mencapai kesuksesan.

Pemimpin Alami

Mereka sering mengambil peran kepemimpinan, baik dalam karier, komunitas, atau hubungan pribadi.

Ambisius

Mereka memiliki ambisi yang kuat dan berusaha keras untuk mencapai tujuan mereka, seringkali melebihi ekspektasi.

Komunikatif

Mereka mampu berkomunikasi dengan baik dan seringkali menjadi pusat perhatian dalam diskusi atau pertemuan.

Resilient

Mereka mampu mengatasi tantangan dan rintangan dengan ketangguhan dan ketabahan.

Visioner

Mereka memiliki pandangan jangka panjang dan mampu melihat peluang serta potensi di masa depan.

Meskipun istilah ini sering digunakan secara positif untuk menggambarkan wanita yang kuat dan berpengaruh, penting untuk diingat bahwa setiap individu unik dan tidak semua perempuan yang memiliki sifat-sifat ini harus dilabeli sebagai “perempuan alpha”.

Istilah ini juga bisa memiliki konotasi negatif jika digunakan untuk mengkritik atau merendahkan perempuan yang dominan. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan istilah ini dengan bijaksana dan dengan penghargaan terhadap keunikan setiap individu.

Wah, kalau melihat sisi positifnya sebagian siy iya sesuai karakter saya, sebagian juga nggak sesuai. Mari kita lihat sisi negatifnya.

Dominasi Berlebihan

Kecenderungan untuk mendominasi situasi atau orang lain dapat membuat orang di sekitarnya merasa terpinggirkan atau tidak dihargai.

Kesulitan Berkolaborasi

Perempuan alpha mungkin mengalami kesulitan bekerja dalam tim karena keinginan kuat untuk mengambil kendali dan memimpin, yang bisa menghambat kolaborasi efektif.

Kurang Empati

Fokus pada tujuan dan pencapaian bisa membuat perempuan alpha tampak kurang empati terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain.

Stres dan Kelelahan

Tekanan untuk selalu menjadi yang terbaik dan mencapai tujuan tinggi dapat menyebabkan stres berlebihan dan kelelahan, baik secara fisik maupun emosional.

Hubungan Interpersonal yang Menantang

Sifat yang kuat dan tegas bisa membuat hubungan interpersonal menjadi sulit, baik dalam konteks profesional maupun pribadi, karena orang lain mungkin merasa terintimidasi atau tidak nyaman.

Persepsi Negatif dari Orang Lain

Masyarakat kadang-kadang memiliki persepsi negatif terhadap perempuan yang sangat ambisius dan dominan, yang bisa berdampak pada citra diri dan relasi sosial mereka.

Mengakui sisi negatif ini dapat membantu perempuan alpha untuk mengembangkan pendekatan yang lebih seimbang dan efektif dalam berbagai aspek kehidupan.

Yach, di Indonesia menjadi perempuan kadang-kadang tidak mudah. Cantik dianggap nggak bisa kerja, suka atau biasa menggoda pasangan/suami orang. Pintar dikhawatirkan suka mengatur orang. Single/jomblo/lajang terlalu lama dianggap sulit diatur, terlalu pemilih. Janda cerai dianggap nggak bisa urus suami. Janda cantik dandan sering dianggap penggoda lelaki. Single mom dianggap resek; dll stigma negatif terhadap perempuan yang kadang bikin saya “geram”. Celakanya yang “meribet” ini juga sesama perempuan.😭

Jadi sebagai perempuan saya memilih jalan tengah; menjadi perempuan kuat, mandiri, percaya diri, berkomunikasi dengan baik, dan mengikuti aturan-aturan masyarakat di tempat saya tinggal atau bernaung adalah hal yang harus dijaga. Dengan begitu sekurangnya saya “mengunci” mulut-mulut julid yang sering bikin merah telinga.

Saya tahu, semua hal baik yang saya lakukan tidak akan menghentikan mereka yang julid, iri dengki, kepoan, dll serba ingin tahu urusan orang. Tapi sekurangnya saya tidak kepo urusan perempuan dan atau orang lain. Karena kalau ada waktu lebih saja, saya lebih suka tidur nyenyak sejenak, mimpi sudah piknik di Hawai dan bangun dengan fresh. 😀

Jadi Teman-teman perempuan saya di manapun berada, apapun statusmu, apapun pilihan hidupmu, tetaplah yakin bahwa itu sudah putusan terbaik dan berbahagialah selalu. ❤ Karena hidup terlalu singkat untuk selalu mendengar apa kata orang 😂

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Hari Buku Nasional: Harapan Saya atas Buku-buku

Selamat Hari Buku Nasional. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

Buku yang baik itu seperti penerang hati dan jiwa. Buku yang baik ibarat teman perjalanan yang menyenangkan. Buku yang baik mengajak kita menjelajah dunia dengan mudah. Hari ini hari buku nasional.

Saya sebagai penulis buku, memiliki banyak harapan atas hari buku kita. Apa Harapanmu di Hari Buku Ini?

Harapan saya; yang pertama bisa menulis 1001 judul buku atas nama pribadi dan suatu saat bisa pameran tunggal khusus buku 😍😇

Yang kedua, tentu berharap buku-buku tersebut bermanfaat luas; sehingga jadi bestseller nasional, diterjemahkan dalam berbagai bahasa, diaudiovisualkan, difilmkan, dan berbagai alih bentuk dari buku. Karena pingin sekali suatu saat nulis status: buku saya terjual 10 juta eks 😍😎 Amiiin.

Berikutnya yang ketiga, berharap pajak atas industri buku —juga industri kreatif lainnya diturunkan agar semangat kreativitas dan semangat berkarya semakin membumi di Indonesia.

Selanjutnya yang keempat, perlindungan hak cipta atas karya buku benar benar diwujudkan; bukan malah dibiarkan pembajakan dan plagiasi merajalela tanpa hukuman yang tidak bikin jera para pelakunya.

Dan terakhir yang kelima, tentu saja berharap buku jadi kebutuhan pokok; sehingga semakin banyak pembelian buku dari masyarakat dan bikin royalti penulis jadi gendut 😍

Nah, apa harapanmu? Menulis harapan seperti sebuah doa, yang kadang-kadang kita tidak tahu jalannya tahu-tahu sudah terwujud

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Berjuang Mengatakan Tidak

Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.


Sekarang ini kan komunikasi mudah banget.
Apa salahnya ngasih info jauh hari kalau mau datang? Apalagi kalau perjalanan jauh lintas negara.

Saya tentu senang kalau bertemu orang-orang dekat. Tapi mendadak datang, terus minta ditemui, ditemani; bukan hal yang bijak lagi. Wah, yang punya jadwal itu nggak cuma sampeyan, tapi juga saya 😂😅
.
Jadi jangan salahkan kalau kejutanmu malah jadi terkejut 😁 Maafkan, karena saya nggak bisa seenaknya mengganti jadwal; apalagi sudah diatur jauh hari, melibatkan banyak pihak, dan urgent untuk kehidupan saya jangka panjang.
.
“Menolak” dan mengatakan “tidak” adalah pembelajaran yang berat bagi saya. Terlebih ketika saya terbiasa mengatakan “ya” untuk semua permintaan dan tolong.
.
Seiring waktu, saya sadar kalau itu tidak baik dan merepotkan diri sendiri. Jadi saya harus berjuang mengatakan “tidak” untuk banyak hal yang mengganggu. Termasuk kepada orang orang dekat. Bahkan ada yang menganggap saya bukan kawan lagi; karena saya pernah menolaknya datang ke rumah.

Lha dia dari luar propinsi WA mau ke rumah saya dadakan. Dan saat itu, jam 21 an saya baru masuk ke rumah setelah sejak jam 3 pagi sudah ke lapangan. Ya ampun, jelas capeknya; daripada diajak ngobrol geje, pastilah saya memilih tidur.

Saya pun memberi alternatif hari lain, karena toh dia beberapa hari di Jogja. Tapi sampai sekarang tidak pernah WA lagi. 😁 Ya sudah, saya tidak mungkin menyenangkan semua orang, menuruti keinginannya.

Kalau mau datang jumpa, ya monggo aja. Tolonglah bekabar jeda waktu, agar bisa sinkron jumpa. Hidup sudah saya pikir simple aja, biar enteng menjalaninya ❤ Karena hidup saya, ada konsekuensi yang pasti tidak sama dengan hidupmu 😀

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Prinsip-prinsip Penulisan Fiksi Remaja

Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

Ada yang senang dan khusus menulis novel fiksi remaja?

Menurut saya ini tulisan yang paling gampang ditulis dan paling menyenangkan. Karena dunia remaja, teenager itu seru dan penuh tanda tanya serta petualangan.

Jadi, menulisnya akan membuat kita serasa muda terus dan bikin awet muda. Boleh dicoba kok. Nah, ada sekurang-kurangnya 10 aturan kalau mau nulis fiksi remaja yang baik.

  1. Topik harus disukai remaja
    Biasanya topik yang disukai remaja adalah topik-topik ringan, seperti hantu, misteri, cinta, petualangan, dan hobi. Topik yang rada mikir seperti korupsi, politik, melodrama, bukan topik yang disukai.
  2. Tulisan pendek
    Tulisan pendek ini maksudnya berkaitan dengan deskripsi dan dialog. Jadilah seperti remaja dalam menulis fiksi remaja. Bicara ringan, cerdas, taktis, simpel, dan menyenangkan. Remaja biasanya, sesedih apapun mereka tetap seru. Jadi, buatlah sesuatu dari dunia mereka.
  3. Karakternya harus detail
    Remaja pandai berimajinasi. Jadi pastikan detail karakter yang kita buat dapat divisualisasikan oleh mereka. Lebih bagus kalau karakter itu seperti berada di sekitar lingkungan mereka.
  4. Karakter tidak boleh sempurna
    Coba saja perhatikan sekitar kita! Mana ada orang yang sempurna? Jadi, buatlah karakter semanusiawi mungkin. Pinter tapi rada males. Ganteng tapi takut cicak. Cantik tapi suka ngupil, baik hati tapi juga suka jail, dll.
  5. Gunakan bahasa remaja
    Bahasa yang digunakan untuk fiksi remaja ya harus bahasa remaja. Contek dialog dan kosakata remaja yang sedang trend. Jadikan tulisan itu tidak hanya terbaca, tetapi serasa terdengar di sekitar kita setiap hari.
  6. Pakai nilai universal
    Remaja itu dunia bebas. Tapi penulis harus mengontrol tulisannya. Jangan menulis yang menjerumuskan remaja. Tulisan harus menggunakan nilai-nilai universal. Sudah jelas kalau pakai narkoba itu salah, kalau ada karakter yang begitu, pastikan karakter tersebut dihukum baik secara sosial maupun secara hukum.
  7. Lebih banyak dialog
    Bagi yang suka membaca novel remaja, coba amati novel-novel yang berhasil dan biasanya bestseller, selalu lebih banyak dialognya daripada deskripsinya. Ini karena membacanya cepat dan biasa langsung diketahui siapa pelakunya.
  8. Setting yang familiar
    Menulis cerita remaja, setting nya ya harus familiar bagi remaja. Sekolah, kampus, biasanya umum dipakai. Tapi selalu ada setting khusus yang harus mencuri perhatian pembaca dan inilah kekuatan penulis yang harus dieksplorasi agar remaja tertarik membaca.
  9. Jangan Menggurui
    Remaja adalah dunia yang sedang mencari jati diri. Biarkan mereka memutuskan segala sesuatu menurut pertimbangan masing-masing. Ending yang menggantung sering lebih baik bagi penulisan novel remaja.
  10. Jangan terlalu tebal
    Tebal tipisnya novel memang tidak ada aturan pasti. Tiap penerbit beda. Tiap penulis punya aturan sendiri. Tapi kalau menulis untuk remaja, 100-150 halaman cukup. Karena itu kalau diterbitkan akan menjadi 250 halaman, dengan range harga 40-50 ribuan. Pikirkan juga soal ini agar buku kita terjangkau oleh remaja 🙂

Nah, selamat menulis fiksi remaja dan temukan dunia yang paling seru 🙂

Tips penting untuk penulis fiksi remaja, jadikan remaja sebagai FIRST READER dan biarkan mereka mengoreksi tulisan kita.

Hasilnya akan sangat berbeda dan akan terasa sangat TEENAGER.

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Membersihkan Iri Hati (Dengki)

Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.


Saya membuka youtube Bunda Arsaningsih untuk meditasi online. Ini bahasannya membersihkan iri hati (dengki). Saya kesentil. Biyu, berapa kali saya iri hati, tanpa sadar dengki pada orang lain? Kalau dilist bisa sangat panjang. Jujurly, mana ada siy orang yang nggak pernah iri hati?

Wes ini nanti pasti ada banyak niy rekaman iri hati dan dengki saya. Dan benar, ketika energi Tuhan sudah bekerja; saya dihadapkan pada beragam kasus iri hati, dengki pada banyak hal yang membuat saya menangis meledak. Berarti timbunan iri hati, dengki hati saya sangat banyak. Harus dibersihkan. Kalau sudah bersih, biasanya meditasi hanya membuat saya lebih tenang dan lebih lega. Kadang-kadang masih mendengarkan ulasan Bunda Arsaningsih bae, saya wes tidur. Lha seperti dininabobokkan. Didongengi terus bablas ke alam mimpi 😆😅

Bersamaan dengan rekaman iri hati dan dengki yang muncul; saya merasakan ribuan jarum menusuk nusuk sekujur tubuh saya. (Ini bentuk kesakitan riil saya, bahwa di luar sana ternyata ada banyak juga orang yang iri hati atau dengki kepada saya –meskipun menurut saya, hidup saya ya biasa saja). Karena energi iri hati atau dengki itu energi negatif, bersifat melukai, merusak.

Baru ketika saya meminta maaf kepada semua orang yang pernah saya kirimi iri hati, atau kedengkian saya dan memaafkan semua orang yang mengirim iri hati atau dengki kepada saya, satu persatu tusukan-tusukan jarum itu seperti terlepas.

Saat meditasi selesai, saya menyentuh bagian-bagian tubuh yang tadi terasa seperti ditusuk ribuan jarum. Tapi saya tahu, timbunan iri hati dan dengki saya belum bersih. Di beberapa bagian tubuh masih terasa sakitnya. Ya nanti dibersihkan lagi.

Tapi saya sudah bertekad akan lebih banyak bersyukur, biar tidak perlu iri dengki lagi. Karena itu juga akan melukai orang lain.

Bagaimana denganmu? Kalau kamu merasa sering iri hati, dengki pada hal baik yang diperoleh atau dimiliki orang lain —bahkan saudara atau orang-orang dekatmu, coba deh meditasi seperti saya. Tinggal searching youtube Bunda Arsaningsih ya. Biar sekurangnya nggak serba iri hati-an.

“Sebiasa apapun hidup kita, kadang versi orang lain adalah hidup yang mereka impikan. Kita tidak mungkin melarang orang lain iri hati atau dengki. Kita juga tidak bisa mendikte pikiran orang lain terhadap kita. Dengan meditasi ini, kita bisa menetralkan energi buruk atau energi negatif yang mereka kirimkan. Kita juga bisa lebih ikhlas menerima semua hal yang ada pada diri kita tanpa membandingkan dengan orang lain.”

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Cinta di Antara Kami

Saya dan dua saudara kandung. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

Saya 7 bersaudara, 4 laki-laki 3 perempuan.
2 saudara laki-laki saya telah berpulang. Jadi sekarang kami 5 bersaudara; ditambah dengan 4 ipar, jadilah kami 9 orang. Nanti bersepuluh kalau saya menikah. 😍

Saya dan saudara kandung, seperti lazimnya bersaudara tak selamanya mulus akur-akur. Ada masanya juga ribet riwil gesekan tidak sehaluan. Tapi tetep juga namanya saudara, akhirnya akur lagi 😍

Apalagi setelah kami mulai berjauhan, rasanya wes jarang benturan. Lha ketemu aja sesekali. Saya dan 1 saudara di Jogja. 1 lagi di Jakarta. 1 yang lain di Balikpapan. 1 lainnya di Tulungagung/Surabaya. Ketemu jarang mosok mau ribut 😂

Sungguh saya berterimakasih pada Bapak Ibu yang telah membesarkan dan mendidik kami sebaik-baiknya. Jatuh bangun perjuangan kami untuk bisa sekolah sampai sarjana, saat Bapak sudah berpulang 16 tahun yang lalu dan Ibu hanya IRT yang tidak bekerja; menjadikan kami bersaudara berasa satu sepenanggungan. Berpegangan tangan kuat saling membantu, demi semua bisa lulus sarjana. Karena kalau sarjana –sekurangnya kami bisa bekerja di ranah kerja formal dengan lebih baik, lebih terjamin secara ekonomi.

Dan waktu berlalu, mungkin di antara kami bersaudara sekarang –sayalah yang paling tidak kuat atau tidak jelas ekonominya 😁😆 Freelance writer memang tidak pernah pasti rezekinya. Kadang kecil, sering tidak ada, sering besar pula. Alhamdulillah 😃

Dan itu terasa waktu pemerintah merilis pengumuman pandemi Maret 2020 lalu yang bikin saya sempat “menahan nafas” bersaat-saat. Lha piye, toko buku tutup, semua jadwal kerja saya direschedule tanpa batas waktu. Artinya, penghasilan saya berasa tutup tanpa batas waktu. 😭

Karena pandemi tidak mungkin 2 minggu, paling cepat 2 tahun. Bisa pulih total 5-7 tahun. Itu yang saya baca dari buku-buku sejarah. Dan betul kita baru beranjak pemulihan pasca pandemi tahun ke-4. Tahun 2023 sudah boleh aktivitas normal. 2024 mulai berbenah dengan pekerjaan-pekerjaan yang mulai normal kembali.

Saat itu Maret 2020 saya wes berpikir, cukup enggak tabungan untuk hidup 2 tahun dengan anak-anak (asuh)? Saya berhitung dan berdoa: cukup. Ya wes, saya tidak terlalu pikiran. Bekerja dengan penyesuaian pandemi, merampungkan yang bisa dibereskan dari rumah. Pendapatan? Yo tetap ada, lewat jalur- jalur yang justru tidak terpikirkan.

Tapi saudara-saudara saya yang bekerja menetap gajian itu wes mengkhawatirkan saya. Karena mereka tahu, saya tidak akan berkeluhkesah. Mensyukuri saja yang ada dan berusaha sebisanya. Alhamdulillah, saya dan anak-anak (asuh) baik-baik saja. Saya tetap bekerja. Punya penghasilan. Tidak berhutang dan tidak menggunakan tabungan.

Semenjak pandemi, perhatian dan cinta saudara-saudara saya itu, terasa membesarkan hati. Banyak yang di luar dugaan. Adik saya tetiba berpesan mengirim token pulsa listrik dan membayari bpjs saya. Ipar saya tetiba mengirim uang tanpa saya minta, katanya untuk tambahan belanja.

Adik dan ipar yang di Jogja bahkan mengirim beras dll sembako, khawatir kalau saya nggak makan —astaga 😂 Adik yang jauh di Balikpapan memesankan ini itu dikirim ke rumah, yang sempat mau saya tolak —karena nggak merasa pesan 🤣 Adik yang di Jakarta berulang datang, untuk memastikan bahwa saya baik-baik saja 😍

Saya pun sejak lama terbiasa mengirimkan ini itu kepada mereka. Pokok saya merasa dapat rezeki, ya saya berbagi juga dengan mereka. Mereka pun begitu ke saya. Tapi pandemi dengan situasi ekonomi tak terduga/tak menentu, semua terasa berbeda. Ternyata kami memang begitu sayang dan peduli satu sama lain ❤

Itu semua jadi terasa menghangatkan hati. Mengikatkan bahwa kami bersaudara, meski berjauhan tinggal 😀 Saya bersyukur punya saudara dan ipar-ipar yang baik-baik 😍 Alhamdulillah.❤

Jadi ya begitu cinta di antara kami semua. Jarang kami berbilang urusan sayang, tapi semua terbentuk tindakan riil untuk saling peduli dan saling menguatkan. Karena sungguh ikatan yang tidak terputus ruang waktu adalah ikatan darah.

Jadi baik-baiklah pada saudaramu. Mereka bisa jadi benteng paling tangguh dalam beragam situasi tak terduga. 😍😎

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Menulis Sebagai Profesi untuk Hidup

Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

“Apakah Kita Bisa Hidup dari Menulis?”

“Kalau menulis sebagai profesi untuk hidup, patokannya apa?”

“Berapa banyak uang yang bisa dihasilkan dari menulis dalam sebulan?”

Pertanyaan-pertanyaan itu kelihatannya mudah dijawab, tapi saya perlu waktu untuk menjawabnya. Banyak orang yang masih saja bertanya bagaimana saya survive dengan menulis, dan seringnya mereka melihat saya dolan-dolan. Yes, gaweyan saya memang dolan dan hobi menulis😍

Sejujurnya saya tidak tahu. Apakah menulis bisa dikategorikan untuk hidup atau tidak, karena standar hidup tiap orang berbeda. Saya memiliki prinsip, kalau kita sungguh-sungguh mengerjakan sesuatu, pasti ada hasil baiknya.

Tuhan memberi saya “skill” menulis, jadilah saya menulis dalam berbagai tema, mengajar tentang penulisan; dan sejauh ini, alhamdulillah baik-baik saja. Saya sekolah S2 dan S3 di UGM tidak dengan beasiswa, uangnya ya dari menulis. Saya sudah mandiri membiayai kuliah S1 dengan menulis sejak usaha ayah bangkrut. Tidak ada alasan saya tidak mandiri setelah lebih dewasa.

Ingat saja, penghasilan menulis itu serba tidak menentu. Bisa banyak sekali, banyak, sedikit, sedikit sekali atau bahkan zonk. Berhentilah bertanya berapa penghasilan saya setiap bulan. Karena ya itu tadi, bisa banyak sekali, atau sama sekali berbulan-bulan tidak ada penghasilan.

Tinggal pinter-pinter mengatur agar duit yang diterima satu kali bisa untuk satu tahun, misalnya. Atau bagaimana mengatur duit-duit “receh” agar tetap bisa survive.

Tidak mudah, apalagi kalau gaya hidup tidak terkontrol. Karena sudah terbiasa dengan ketidakpastian itu, saya menentukan sendiri standar hidup saya. Saya hidup sederhana, tidak foya-foya konsumtif impulsif; tapi saya menikmati dan mensyukuri setiap berkah hidup saya😍

Dengan begitu, saya bisa tetap kalem lempeng saja baik sedang ada duit besar atau tidak. Semua bisa diatur. Semua bisa dikendalikan kalau seluruh uang yang ada itu milik saya. Maksudnya saya tidak terlibat utang dengan pihak lain yang memberatkan atau di luar batas kemampuan.

Saya merasa beruntung karena tidak punya utang pada pihak lain. Itu berkah lho… karena banyak orang yang hidupnya glamour, tapi tiap bulan ribet dikejarkejar penagih utang😎

Bagaimana caranya biar nggak punya utang? Selain hidup sederhana, ya kalau belum mampu untuk beli sesuatu yang besar, nggak usah memaksakan diri. Apalagi hanya demi gengsi gegara teman sebelah rumahnya baru atau mobilnya baru.

Jadi, bagaimana saya harus menjawab pertanyaan tadi? Simpulkan sendiri ya. Saran saya jangan asal banting setir mau jadi penulis demi ego.

Bekerjalah baik-baik, investasi ilmu penulisan terbaik, cari mentor terbaik, alokasikan waktu untuk menulis. Kalau sudah eksis karya dan duitnya dari menulis, anda baru boleh resign dari kantor.

Dan, kalau mau belajar nulis dengan saya juga boleh lho; bisa ikut beragam jenis kelas yang sesuai. Beli buku-buku saya yo boleh. Ada 140 judul kan lumayan… hehe…


Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us: