Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Ketika ditanya bagaimana menulis secara efektif dan efisien, perlu waktu bagi saya untuk menjawab. Saya “merasa” tidak efektif dan tidak efisien dalam menulis.
Sering kali saya menulis apa yang menurut feeling “harus ditulis”. Saya bukan drafter (yang membuat draft untuk tulisan); kalaupun ada hanyalah gambaran umum —-karenanya saya tidak tahu bagaimana menyelesaikan tulisan; alhamdulillah kok ya banyak yang diselesaikan. Semua seperti berjalan begitu saja dari awal sampai akhir.
Setiap penulis punya cara yang jitu untuk menyelesaikan tulisan secara efektif dan efisien. Oke, anda jangan meniru saya. Pasti tidak efektif dan tidak efisien untuk menulis; kecuali otak, hati, dan nyawa anda sudah terintegrasi dengan “menulis sebagai bagian hidup”.
Ini tips rahasia guru saya, mungkin bisa anda ikuti untuk menulis praktis secara efektif dan efisien.
1. Tulislah yang menarik minat anda. Saat membaca, tandai bagian-bagian yang penting dan menarik. Potong saja bagian penting dari koran untuk disimpan dan dibaca ulang. Minat ini bisa berbeda dari orang kebanyakan. Karenanya, menulis itu pekerjaan “sunyi”, jadi siap-siaplah “sendirian” saat menulis.
2. Menulis setiap hari secara teratur. Seberapapun anda menganggap buruk tulisan, rutinlah menulis. Jangan membuang “karya gagal”, mungkin setelah direvisi jadi “bestseller”. Buat catatan/dokumentasi setiap tempat yang anda kunjungi untuk membantu membuat detail tulisan.
3. Tentukan tema dan buat outline sebelum menulis. Keberadaan tema ini akan memgerucutkan pilihan materi penulisan, sehingga anda bisa memilih mana saja yang sesuai dan mendelete yang tidak sesuai.
4. Bikin deadline pribadi. Ini penting. Biasanya deadline membuat orang lebih cepat menyelesaikan tulisan. Tulisan yang tidak selesai biasanya tidak ada deadlinenya.
5. Jangan takut menulis “buruk” karena itu proses menulis “baik”. Hayaaa, saya yo kadang masih menulis buruk, sebelum diedit, diperbaiki. Santai saja. Baik itu kadang dari buruk dulu.
Nah, mau anda ikuti atau tidak, semuanya terserah anda. Menulis adalah gaya dan cara pribadi. Bila ada sejuta penulis, maka pasti ada juga sejuta gaya dan cara menulis. Jangan takut berbeda.
Mau menulis dari mana atau seperti apa, yang penting anda menyelesaikan tulisan dan bisa diterima publik. Begitu sederhana dan mudah.
Happy Writing, Be A Good Writer ❤️ *Jadi Penulis Fiksi? Gampang Kok! *Jadi Penulis Skenario? Gampang Kok! *Jadi Penulis Produktif? Gampang Kok! *Jadi Penulis Nonfiksi? Gampang Kok! *Prinsip-prinsip Dasar Penyuntingan Naskah *Manajemen Penulisan Kreatif
Pesan buku-buku penulisan versi cetak dan bertandatangan wa.me/6281380001149
Jadi Penulis Produktif? Gampang Kok! —pesan buku wa.me/6281380001149.
Kalau anda memutuskan untuk menjadi penulis buku, maka tidak ada solusi lain kecuali anda harus produktif menulis. Lalu, apa tips-tipsnya jadi penulis produktif?
Pertama, harus punya bank ide penulisan yang banyak dan luas. Setiap hari banyak ide berseliweran di sekitar kita. Catat, rekam, simpan, analisis, pertimbangkan, dan gunakan.
Kedua, harus punya jaringan dan hubungan yang solid dengan penerbit dan pihak-pihak yang terkait dengan industry buku.
Ketiga, miliki manajemen waktu. Menepati janji dan deadline bagi penulis adalah keharusan.
Keempat, miliki partner yang bisa diandalkan dalam menulis: asisten, team work yang solid.
Keenam, berpikir terbuka dan menerima masukan dari berbagai pihak; pembaca, penerbit, distributor, promosi, dan partner-partner di lingkungan perbukuan.
Ketujuh, promosi pribadi. Inti dari semua industry adalah penjualan. Dengan membantu promosi, penjualan akan terus terjaga dalam kondisi baik. Napas buku dan penulis akan lebih panjang.
Kedelapan, terus belajar dan memperbarui kemampuan menulis. Update setiap pengetahuan: baca, ikut workshop, belajar independen, sharing dengan para pakar, dll.
Kesembilan, miliki kepribadian yang baik secara umum. Ramah, friendly, smart, jujur, sopan santun, sederhana, rapi, dll. Jadilah penulis yang baik dan menyenangkan.
Kesepuluh, libatkan kekuatan religious sesuai agama anda masing-masing. Doa, sabar, syukur, tulus, ikhlas.
Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Mengapa Saya Sering Terkena Writer’s Block?
Masalah lain yang sering terjadi pada penulis adalah writer’s block atau macet saat menulis. Ini bukan problem pemula saja, yang sudah profesional dan ahli pun sering terkena macet saat menulis. Berikut ini beberapa sebab writer’s block dan solusinya.
1. Tidak senang pada yang ditulisnya. Solusi: tulislah yang anda senangi, kalau anda harus cari uang dari menulis yang tidak anda senangi, cobalah kompromi dan gali info lebih dalam.
2. Hambatan psikologis. Solusi: penulis profesional pun sering mengalami hambatan psikologis, terutama kalau habis “bersengketa” dengan produser, manajer, editor, scripteditor, klien, dll. Yang terbaik, duduk bersama pihak yang bermasalah dan menyelesaikan urusan dengan sejelas-jelasnya.
3. Gangguan Sekitaran. Solusi: gangguan menulis bisa bermacam-macam; internet, komunikasi, teve-music, orang tersayang, hobi, dll. yang membuat anda tergoda untuk berhenti menulis. Sementara waktu, singkirkan atau jauhi itu semua dan menulislah dengan fokus.
4. Kehilangan sikap antusias. Solusi: cobalah break dari pekerjaan menulis sejenak, olahraga, menekuni hobi, dll. agar kembali semangat dan antusias dalam menulis.
5. Rasa takut. Solusi: sadarilah, anda bukan JK Rowling, bukan John Grisham, anda adalah anda dengan segala kelebihan dan keunikan anda dalam menulis.
6. Tidak ada mood. Solusi: berhenti memikirkan mood, buatlah outline dan menulislah secara fokus.
7. Meniru teknik orang lain. Solusi: cari tahu teknik menulis yang paling nyaman versi anda, lalu setialah dan tidak usah mengikuti gaya penulisan orang lain.
8. Tidak ada ide. Solusi: mengembangkan kehidupan intelektual dan emosional dengan membuka diri terus-menerus untuk ide-ide baru dan terus belajar. Hayaaa, sekarang ada banyak AI yang bisa kita gunakan untuk membantu memantik ide dan imajinasi.
9. Data tidak valid. Solusi: miliki data yang akurat dengan penelitian terencana agar fiksi anda valid. Gunakan berbagai aplikasi atau piranti pendukung yang membantu. Ini akan mengurangi kesalahan dari masalah data tidak valid.
10. Merasa tidak tahu harus menulis apa. Solusi: putuskan saja untuk tetap menulis, menulis apa saja dan jalan akan terbuka. Sekarang ini dengan bantuan AI pun bisa membantu menulis. Menulis pun jadi lebih mudah.
Semoga uraian ini membantu mengatasi writer’s block anda. Setiap penulis punya cara yang berbeda. Jadi, coba cari tahu masalah anda dan temukan solusinya untuk anda gunakan secara konsisten.
Gambar sekedar ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
1. Jadi ghostwriter atau menulis biografi memang jalan cepat dapat duit banyak dari menulis. Tapi ya ini dapatnya nggak selalu mudah. Cari kliennya sulit sulit gampang. Tapi kalau sekali dapat, biasanya terus saja. Nah, saya tidak tahu bagaimana cara memilih klien untuk ghostwriter atau biografi, karena setiap kali beda orang beda model pendekatannya.
2. Yang jelas kalau manajer saya oke, umumnya saya oke saja. Tidak banyak keribetan. Baru kalau manajernya setengah yakin setengah enggak, saya perlu bertemu dan bisa lihat niy orang masalah apa enggak.
3. Eh yang namanya masalah klien itu nggak cuma urusan sulit atau nggak bayar lho. Klien beribet revisi bongkar bongkir materi itu juga problem yang bikin emosi jiwa. Klien sulit diajak kompromi, itu juga keribetan.
4. Jadi dalam model kinerja apapun, yang berkaitan dengan ghostwriter dan biografi, pastikan anda senang pada orangnya (kliennya), senang pada materinya, dan asyik duitnya juga. Atau ya pertimbangkan sesuai keperluan anda. Kalau tidak, jangan sekali-kali memaksakan nanti makan hati; bisa langsing mendadak 😂 Meskipun ada banyak penulis yang karena pertimbangan harga tinggi lalu mengabaikan lainnya. Saya wes emoh begitu, berat ujiannya. Karena versi saya kerja menulis, saya pun kudu senang dari awal.
5. Ada model-model klien yang tak terduga yang mungkin tidak saya kenali. Tapi kalau sepanjang semua oke oke saja, ya tidak apa. Meskipun mungkin ada banyak karakter orang yang tidak seide dengan pikiran saya.
6. Yang penting Teman-teman, jangan terima klien karena terpaksa. Sengsara nanti. Karenanya kalau jadi penulis harus bagus mengatur keuangan agar tidak ada alasan terima klien semata mata karena uang.
7. Menulis bukan tukang ketik. Anda harus pake otak; pikiran, hati, energi, waktu dll yang tidak sedikit. Kalau nggak senang nggak ikhlas, percayalah anda hanya akan terbebani 2x atau 3x dari energi yang semestinya sudah cukup untuk merampungkan satu buku. Jadi pilih pilih klien itu penting agar oke semuanya.
Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Menjadi penulis lepas (freelance writer) atau lebih sering disebut “freelancer” terlihat sangat menyenangkan, karena hidupnya santai-santai saja. Yach, begitulah bagi mereka yang sudah tahu ritme kerjanya. Hidup akan mudah dan banyak hal bisa dilakukan. Namun tidak cukup mudah bagi mereka yang tak punya disiplin pribadi dan komitmen.
Hal-hal berikut ini dapat jadi pertimbangan, bagi mereka yang mau total berkarir sebagai freelance writer. Selain seru-serunya jadi freelancer, sebenarnya di dalam industri kreatif ada banyak “ruang gelap” yang tidak seglamour dan seindah yang dipikirkan orang.
1. Milikilah KEMAMPUAN MENULIS yang bagus. Itu syarat wajib untuk menjadi penulis lepas, tak peduli jenis tulisan apa yang paling anda kuasai.
2. Cari MEDIA tulis yang paling anda sukai. Ada banyak jenis penulis; ia bisa menjadi penulis di media (koran dan majalah), buku (penerbitan) dengan berbagai jenisnya, penulis iklan, penulis script tv dan film, penulis untuk blog dan web, penulis platform, dll.; tiap orang punya spesifikasi dan kesenangan yang berbeda. Tetapkan media anda, dan totallah di sana. Jangan serakah. Jangan mencoba semuanya dalam waktu bersamaan, hasilnya tak akan maksimal.
3. REALISTIS dengan dunia penulisan. Menulis memang menyenangkan, tetapi di balik itu juga ada banyak masalah; deadline, naskah tak kunjung kelar, writer block, honor tak kunjung cair, royalti yang dikemplang penerbit, produser yang jail, revisi berulang-ulang, kebebasan berkarya yang dipangkas habis oleh industri kapitalis, dll.
4. PROFESIONAL. Percayalah, rata-rata penulis memiliki tingkat “ego” yang sangat tinggi. Diperlukan kebesaran hati untuk menyadari bahwa anda telah masuk industri. Di dunia industri berarti harus siap kompromi dengan ide yang tidak sejalan, waktu yang terbatas, menuruti kata klien (PH, penerbit, media, pihak ketiga, aturan platform) yang sebenarnya tidak cocok dengan kata hati, dll. Begitu anda menerima pekerjaan, kooperatiflah dan jangan mengedepankan ego anda. Sering kali pihak ketiga itu sangat “kejam” dan “membantai” karya yang sudah anda tulis dengan sepenuh hati. Kompromi saja dengan menyelipkan di berbagai tempat “nilai-nilai” yang anda inginkan.
5. Tahan MENTAL. Kalau anda tak punya mental baja menghadapi cercaan, kritikan, permintaan revisi berulang, tengah malam sedang tidur nyenyak digedor pintu untuk revisi script, dll. sepertinya anda tidak pas untuk jadi freelance writer. Cari saja pekerjaan lain yang bisa menggaji anda bulanan, masuk kerja nine to six sabtu minggu libur tiap bulan gajian. Aman dan tak perlu jungkir balik dengan berbagai situasi pekerjaan yang sering unpredictable seperti di industri kreatif.
6. Tidak ada bayaran untuk PENELITIAN. Tulisan tertentu harus dikerjakan dengan riset. Untuk para freelancer, itu sudah jadi tanggung jawabnya dan tidak ada bayaran lagi. Jadi pastikan kalau anda menulis yang memerlukan riset, honor yang anda minta sudah termasuk biaya penelitian. Ini bukan jenis pekerjaan dosen atau peneliti negara yang penelitian pun dibayar dengan cukup.
7. Perjanjian TERTULIS. Umumnya tiap kerja sama, ada perjanjiannya, meskipun dengan tulisan tangan. Pastikan saja semuanya benar dan sesuai. Termasuk pembayaran yang biasanya sering jadi gegeran di belakang. Pastikan pekerjaan anda sudah dibayar selesai saat anda menyelesaikan pekerjaan atau sesuai perjanjian. Untuk berjaga-jaga saja. Saya pribadi, karena sebagian besar sudah klien lama, jadi sudah tahu sama tahu. Kalau orangnya masih itu-itu saja, ya biasanya semuanya berjalan lancar dan baik.
8. Masalah HAKI Dalam penulisan tertentu kita mungkin harus mengambil HAKI milik orang lain, pastikan jelas pengalihannya dengan perjanjian agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Ada banyak perizinan pengalihan hak yang cukup dengan surat permohonan tanpa bayar. Tapi ada beberapa yang bersifat komersial dan harus diganti. Itu semua menjadi urusan penulis yang mengerjakan proyek, bukan urusan klien yang memberi pekerjaan.
9. Masalah HONOR Dalam dunia freelancer tak ada yang baku soal honor. Bisa saja untuk tulisan dua lembar anda dibayar 200 juta, tapi untuk berlembar-lembar buku anda dibayar 20 juta. Ada saja cerpen 5 lembar penulis dibayar 2 juta, tapi untuk penulis yang lain hanya dapat 100 ribu, ada penulis script dibayar 700 juta sekali film, ada yang baru 10 juta untuk satu script film, dst. Semua tergantung kualitas penulisan, klien, penulisnya, negosiasi, jenis deadline, tingkat kesulitan, media, dll. Jadi luwes sajalah, kompromi dengan berbagai harga. Penulis yang bawel, itung-itungan, pasang harga, biasanya sulit dapat job. Fleksibel saja, tidak usah pasang tarif. Biasanya klien sudah mengerti sendiri berapa seharusnya membayar. Hanya pastikan semuanya jelas sejak awal agar tidak gegeran di belakang yang merusak hubungan baik.
10. Menguasai BAHASA INTERNASIONAL Tak dapat dipungkiri, penulisan adalah industri kreatif yang dibutuhkan seluruh dunia. Begitu anda memiliki skill menulis, menguasai bahasa internasional (bahasa Inggris), lebih bagus bila didukung bahasa asing dominan lain seperti Mandarin, Jepang, dll; maka anda akan menguasai dunia penulisan dengan mudah. Anda bisa menulis untuk berbagai jaringan media internasional.
Yach, menjadi freelancer harus kuat, belajar terus, sekolah terus, memperbaiki kualitas tulisan secara terus menerus. Kalau mandeg, sesungguhnya anda telah mematikan sumber penghidupan anda sendiri. Jadi, jangan hanya puas hanya jadi penulis. Kalau penulis ya harus penulis yang berkualitas. Seperti nasihat mantan bos saya, kalau kita menulis dan berkarya dengan kapasitas terbaik, reward baik uang atau penghargaan akan datang sendiri tanpa perlu kita kejar.
Happy Writing, be a Good Writer 🙂 Ari Kinoysan Wulandari
Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Bagi freelancer, target dan deadline itu sudah jadi keseharian. Ada masanya target sangat banyak dan deadlinenya begitu ketat. Dalam kondisi prima; semua material oke, kayaknya tidak ada masalah. Apalagi kalau rate fee nya juga tinggi 😀
Saya berguru pada banyak orang tentang menulis dan hal yang berkaitan dengan industrinya. Sekali waktu saya bertemu mentor yang sangat high pressure terhadap to do list. Setiap siswa dikenai to do list yang panjang untuk diselesaikan tepat waktu. Tercapai target? Yes. Happy? Tentu saja, saya tidak happy.
Saya pribadi jenis orang yang moody. Kalau males nya kambuh bisa sebulan lho do nothing yang berkaitan dengan kerja menulis. Sehari-hari saya tetap beraktivitas, mencatat pengalaman atau kisah-kisah yang saya temui. Bagaimana dengan target dan deadline saya?
Saya sudah sejak lama tidak pake to do list yang bikin tidak happy. Dalam kerangka kerja tahunan, saya melihat target dan deadline. Ada yang panjang, menengah, pendek. Itu saja yang saya catat lalu bekerja dengan sederhana.
Setiap hari saya melangkah kecil sedikit demi sedikit. Menulis, membaca, nonton, menganalisis, mendiskusikan, mengedit, menyempurnakan naskah. Kapan saja bisa diinterupsi atau dijadwal ulang. Yang tidak bisa dijadwal ulang kalau meeting, mengisi kelas, traveling-writing, dll program yang melibatkan pihak lain; apalagi dengan banyak orang.
Apakah target saya tercapai? Yes. Happy? Absolutly. Dan tidak kemrungsung, harus dari sini ke sini, begini terus begitu. Saya mengatur diri lebih pada bagaimana mengelola tanggung jawab dan kepercayaan. Dan saya pasti menulis, karena kalau tidak ada karya baru berarti tidak ada ATM baru 😍
Tiap orang punya role kerja yang berbeda. Temukan model kerja anda dan jangan berpikir itu buruk karena tidak sesuai dengan model manajemen. Yang terpenting target dan deadline anda terpenuhi.
Versi saya bekerja sedikit demi sedikit dan happy itu hasilnya lebih baik daripada bekerja di bawah tekanan deadline. Hehe… cek lagi deh target dan deadline, serta cara kerja anda. Kan sedih juga kalau malah bikin to do list yang cuma dilist tidak di-to-do! 😂
Sebagai penulis, kadang ada aja curhatan yang keluar jalur. Seperti dulu pas saya terima telepon seseorang yang bilang mau bunuh diri. Alih-alih mencegahnya, saya justru mendorongnya untuk segera bertindak.
Ya sudah, bunuh diri saja kalau memang sudah mantap. Tapi sebelum itu, pastikan hal ini sudah terpenuhi.
1. Kamu nggak ada utang yang belum kamu lunasi, baik utang uang, janji, dll. Jangan sampe matimu pun dikutuki mereka yang kamu utangi dan belum kamu bayar.
2. Kalau kamu masih punya dendam, balaskan saja dendammu itu. Bahkan kalau sampe ekstrem, dia mati toh kamu juga akan mati bunuh diri.
3. Kalau kamu punya tanggungan; pastikan kamu sudah menyediakan biaya hidup mereka sekurangnya 2 tahun. Jadi kalau kamu bunuh diri, mereka nggak jadi peminta-minta atau pengemis dadakan.
4. Siapkan biaya penguburan mayatmu berikut biaya selamatan sampai seribu hari. Ingat, banyak orang yang nggak mau nguburin orang bunuh diri. Tapi kalau kamu sudah siapkan biayanya, mungkin beda cerita.
5. Kamu sudah nggak ada keinginan lagi di dunia yang belum kesampean. Karena kalau kamu sudah mati, nggak bisa balik ke dunia lagi.
Kalau wes semua itu ada, tinggalkan pesan ke orang-orang dekat. Kasih tahu di mana kamu mau dikubur dan simpanan biaya untuk keseluruhan itu. Abis itu, bunuh dirilah dengan tenang.
Kisah ini sudah bertahun lewat. Dan saya nggak pernah dengar kabarnya bunuh diri. Kadang orang terlalu fokus pada masalah hidup, dan merasa gelap putus harapan. Lalu merasa bunuh diri adalah solusi. Ya kali bunuh diri bisa hidup lagi. 😊🙏
Peduli pada orang-orang depresi, stres, linglung, gangguan jiwa, dll sebutan; kadang hanya dengan bersepakat dan memintanya untuk memikirkan rencana tindakannya. Biasanya siy kalau gitu malah tenang. Kalau dilarang-larang kebanyakan malah bablas.
Ini reminder buat saya. Dan buat Teman-teman yang masih diuji beragam masalah, ada Allah sebaik-baik tempat mengadu. Sebagai muslim saya pernah dinasehati: kalau hidupmu beribet terus, coba perbaiki SHOLAT dan NGAJIMU. Nanti Allah akan perbaiki urusanmu satu per satu dengan caraNya yang super ajaib.😍💖