1. Materi (tulisan) bagus.
2. Produksinya bagus (kemasan istimewa).
3. Promosi bagus.
4. Terbit di saat yang tepat.
5. Memenuhi keinginan pembaca.
6. Memberi solusi.
7. Kisah inspiratif.
8. Sesuatu yang baru.
9. Blow up media dan public figure.
10. Keberuntungan.
Tidak pernah ada yang pasti untuk merumuskan apa rahasianya buku best seller. Para pelaku industri perbukuan, hanya bisa memprediksikan dari pengalamannya meraup untung buku-buku best seller.
Yang terpenting bagi penulis adalah menuliskan dengan terbaik dan membantu promosinya sebagus dan segencar mungkin saat buku sudah terbit.
1. TIDAK ADA IDE
Solusi: Coba tuliskan saja apa pun yang terlintas di kepala, mungkin dalam waktu 10 menit lebih dari 10 ide yang keluar. Lalu pilihlah, tentukan yang terbaik dan termudah dikerjakan. Kalau ini dilakukan tiap hari, pasti ada segudang ide.
2. ADA BANYAK IDE, TAPI BINGUNG MENULISKANNYA
Solusi: Pilih saja ide yang terbaik, lalu menulis saja tentang ide itu. Tidak usah memikirkan bagaimana hasilnya.
3. TIDAK TAHU MULAI MENULIS DARI MANA
Solusi: Itu karena terlalu banyak berpikir. Jadi, tidak usah banyak berpikir, menulis saja. Saat di depan laptop, ya sudah lah menulis saja. Nanti kalau sudah dibiasakan, menulis jadi gampang.
4. MACET DI TENGAH JALAN
Solusi: Tinggalkan saja. Biasanya karena jenuh atau kurang materi. Kalau jenuh istirahat, kalau kurang materi, ya cari materinya. Baca buku, browsing, konsultasi, dll. yang intinya menambah materi.
5. CERITA MELANTUR KE MANA-MANA
Solusi: Kalau melantur ke mana-mana itu karena tidak fokus. Pakai sinopsis biar mudah.
6. KURANG DRAMATISASI
Solusi: Kurang dramatisasi ya ditambah kekuatan dramanya; kata-katanya ‘dipertajam’ dan ‘dipilih’ yang bermuatan kuat.
7. TIDAK BISA MEMBEDAKAN KARAKTER
Solusi: Coba buat daftar karakter yang detail, mulai dari deskripsi fisik, dialog, ciri khusus, background, sampai hal-hal yang istimewa. Makin rinci makin baik.
8. OPENING DAN ENDING TIDAK KUAT
Solusi: kalau opening harus membuat penasaran dan langsung ke pokok permasalahan tokoh utama. Kalau ending harus surprise dan tidak tertebak oleh pembaca dari awal.
9. TULISAN TIDAK PERNAH SELESAI
Solusi: Pakai sinopsis, pakai target, pakai deadline. Yang penting realistis. Kalau bisanya sehari nulis 1 halaman, novel 150 halaman, ya deadline aja 150 hari. Biasanya kalau ada target begitu, 100 hari sudah selesai. Boleh dicoba.
10. MATERI KURANG (TULISAN DANGKAL)
Solusi: Kalau sudah selesai dan baru terasa dangkalnya, ya ditambah lagi materinya. Diperdalam dan diperkuat lagi pada bagian-bagian yang hanya basa-basi.
Gampang kan? Tidak sesulit yang dibayangkan. Nulis itu masalah kebiasaan dan latihan. Makin sering berlatih makin baik jadinya dan makin lancar nulisnya. Yang pengin tahu banyak soal penulisan fiksi, cek saja di buku JADI PENULIS FIKSI? GAMPANG KOK!
Sering kali, saat menulis NONFIKSI kita berusaha untuk mengesankan pembaca tentang sesuatu yang besar dan istimewa, sehingga lupa dengan prinsip dasarnya; memberi INFORMASI.
Cobalah mengingat informasi utama yang harus disampaikan.Tunjukkan apa yang anda ketahui. Jangan gunakan kosakata yang anda sendiri tak paham maksudnya. Kalimat panjang/rumit/aneh tak akan mengesankan siapapun kalau poin kuncinya tidak jelas.
Yeeey…. siapa siy yang nggak kenal dengan jajan pasar? Meskipun namanya jajan pasar, bukan berarti makanan ini adanya hanya di pasar lhoo…. Jajanan pasar ini, sekarang sudah bertransformasi menjadi jajanan yang “istimewa” karena bisa didapatkan di banyak tempat, dari kaki lima sampai restoran atau hotel bintang lima. Tentu saja dengan harga yang berbeda-beda.
Nah, tapi biar pun sudah bertransformasi ke high class food, tetap saja sebutannya jajan pasar. Yach, karena keberadaan awalnya jajanan ini memang dibuat oleh masyarakat (non bangsawan) untuk diperjualbelikan di pasar. Karena jualnya di pasar, maka disebut jajan pasar.
Ada pun jenis-jenis jajan pasar ini di Tanah Jawa banyak sekali. Kamu kalau berkunjung ke Jawa harus mencicipi salah satu atau salah dua deh. Kalau enggak itu siy kebangetan…. karena saking banyak macamnya. Sebut saja ada onde-onde, klepon, apem, pukis, bikang, dadar gulung, semar mendem, roti kukus, srawut, grontol, lupis, lemper, gedang goreng, dan masih banyak lagi.
Dari segitu banyaknya ragam jajanan pasar, kan kebangetan namanya kalau kamu nggak pernah nyobain satu saja. Eh, kalau belum pernah nggak ada salahnya lho kamu berkunjung ke pasar tradisional dan membeli jajanan pasar. Karena ini juga bagian dari budaya kuliner kita. Kalau nggak kita yang mencintai dan melestarikan, ya siapa lagi?
Saya sangat tertarik dengan fosil-fosil sapi ini ketika berkunjung ke Hainan, China Selatan. Sapi tentu bukan binatang yang aneh buat saya. Binatang ini dapat ditemukan dengan mudah di seluruh penjuru di Indonesia, terutama di desa-desa. Sapi selain digunakan untuk membajak sawah, untuk membawa gerobak, dagingnya juga sangat banyak digunakan untuk berbagai olahan masakan dan sangat enak.
Saya tertarik melihat berbagai fosil yang berjejer-jejer rapi di areal Suku Han, di Hainan ini karena untuk apa harus difosilkan? Dan fosil-fosil itu ada lho yang usianya sudah lebih dari seratus tahun…. Sudah seabad lebih.
Well, tanya punya tanya ternyata sapi bagi masyarakat Hainan adalah sapi pekerja. Sapi-sapi itu digunakan untuk seluruh kegiatan di sawah, sehingga mereka bisa mendapatkan panen yang melimpah. Sapi jarang digunakan sebagai olahan di sana, yang umum siy daging babi.
Nah, sebagai bentuk penghormatan masyarakat terhadap sapi-sapi yang telah bekerja keras sepanjang hidupnya untuk membantu manusia, mereka lalu menyimpan kepala-kepala sapi yang sudah mati (karena umur tua) itu dengan harapan, mereka tetap ingat pengorbanan sang sapi. Selain itu, mereka berharap dengan memfosilkan sejatinya mereka menganggap sapi-sapi itu tetap hidup, sehingga memberi aura panjang umur dan banyak rezeki kepada manusia dan keturunannya.
Mereka meyakini siapa saja orang yang datang ke Hainan dan bisa menyentuh fosil-fosil sapi tersebut akan sehat, panjang umur, dan banyak rezeki. Hehe… ini siy mitos banget; tetapi karena nggak ada syirik-syirikan ya saya sentuh-sentuh aja fosil-fosil sapi itu. Berbeda kalau misalnya fosil yang disentuh fosil ular atau babi, tentu saya mikir untuk melakukannya 🙂 Namanya juga budaya, tiap tempat, tiap etnis ada budayanya. Dan piknik itu membuat kita mengenal budaya orang lain dengan sangat mudah.
Hal-hal penting dan menarik sudah saya ceritakan di sesi 1-9 dolan saya ke Hainan. Tempat yang menarik untuk dikunjungi. Tour ini sudah include makan, snack dan minuman. Menu dan restoran ganti tiap sesi. Terdiri dari qingbuliang (makanan manis), tahu qiongshan, bihun lingshan, ayam semut goreng limiao (ayam kecil), ayam qiong zhongshan, bihun baoluo, bihun hainan, bihun asam lingshui, dendeng sapi jingshan, udang halus hainan, bacang, bakpao, kambing dongshan, bebek kecap, nasi hainan, sayuran, buah, dan rumput laut. Saya paling suka olahan rumput laut 😋
Soal oleh-oleh anda tinggal siapin yuan yang banyak. Pastikan anda tidak membeli produk China yang ada di Indonesia dan lebih murah. 😀 Saya lebih banyak beli produk herbal dan beragam teh kering.
Malam terakhir adalah waktu yang panjang. Penerbangan dini hari. Sebagian shopping. Sebagian lagi duduk-duduk di lobi hotel. Sebagian naik kapal pesiar keliling kota. Saya berkeliaran mencari jejak. Feeling saya kurang nyaman dengan cuaca hari itu. Berkali-kali saya lihat langit, awan hitam tidak bersahabat, angin cukup keras menampar kulit. Saya meneruskan niat mencari info seputar hotel yang horor itu sebelum balik ke bandara.
Tengah malam di bandara dan ketidaknyamanan itu saya rasakan lagi. Langit begitu pekat. Angin lebih kencang. Penerbangan on schedule. Berdoa aman selamat.
Mulailah horor di dalam pesawat. Badai buruk di Laut China Selatan. Pesawat mengalami guncangan hebat berulang. Sebagian yang lelah tidur nyenyak. Saya sangat cemas 😭 Ini lebih horor daripada menghadapi hantu di kamar.
Agak mereda ketika pramugari membagikan makanan; meski saya masih waswas. Baru ketika pesawat mendarat di Surabaya, alhamdulillah kami selamat. Lega dan syukur 😇
Hidup kita penuh dengan kesibukan, tapi piknik itu investasi kebahagiaan. Kalau mau ke Hainan, anda bisa cari Bu @annavincentia di 082111533588. Wes tinggal bayar, tinggal berangkat. Ngajak saya boleh, asal gratis dan ada waktu, haha😂
Kalau ke China saya ingin ke Beijing, Hainan, dan Chengdu. Beijing ada Great Wall, Hainan ada Bau Shu Tang —pabriknya di Beijing, dan Chengdu ada panda😍
China sangat mapan soal obat tradisional. Penerjemah dokter untuk saya orang Sleman, sudah 50 tahun di Hainan dan jadi WN China. Dia senang sekali tahu saya dari Jogja. Seperti ada banyak kenangan-rindu pada Jogja. Karena larangan memotret, saya tidak punya fotonya; termasuk dokter-dokter yang praktek.
Dokter minta saya menunjukkan telapak tangan dan kaki, memeriksa mata, dan lidah, lalu menerangkan kondisi kesehatan saya secara detail. Termasuk yang harus saya lakukan agar lebih sehat. Dan produk-produk yang perlu saya konsumsi. Tetap saja, mereka jualan 😀
Bapak si penerjemah berbicara pada saya dengan bahasa Jawa dan Indonesia, dan bicara pada dokter dengan bahasa China yang fasih. Saya takjub dengan pemeriksaan garis telapak tangan dan kaki untuk tes kesehatan. Di Jawa tidak ada. Kalau pemeriksaaan mata dan lidah secara tradisional, saya tahu.
Ketika orang-orang masih diperiksa dan beli obat-obatan, di luar iseng
saya tanya, dokter tahu kesehatan lewat garis tangan, apa tahu peruntungan saya. Dia berujar, “You have a great luck.”
Ini yang dikatakannya. Hidung besar menunjuk pada rezeki yang banyak. Mata bersinar berarti hati yang baik. Dahi lebar itu pemikir, banyak ilmu, dan sabar. Senyum manis dan bentuk pipi merujuk pada keluarga yang baik dan rukun. Jari jari saya adalah tangan orang terampil, tidak pernah kerja kasar. Postur tubuh saya adalah ciri orang sehat dan panjang umur.
Waduh, saya tersandung mendengar pujiannya 😂 Lalu dia mengatakan suami saya nanti adalah orang yang baik, setia, sehat, menyenangkan, dan beruntung; karena saya akan membuatnya jadi orang besar.
Lah, dari mana dokter tahu saya belum menikah? Apa garis tangan saya juga menunjukkan status saya? Bahaya ini! Saya berkelakar anda dokter atau peramal; dia bilang tergantung kebutuhan pasien 🤣
Jadi, kalau pingin berobat dan tahu peruntungan anda, datanglah ke Bau Shu Tang. (Bersambung)