Target dan Deadline

Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.


Bagi freelancer, target dan deadline itu sudah jadi keseharian. Ada masanya target sangat banyak dan deadlinenya begitu ketat. Dalam kondisi prima; semua material oke, kayaknya tidak ada masalah. Apalagi kalau rate fee nya juga tinggi 😀

Saya berguru pada banyak orang tentang menulis dan hal yang berkaitan dengan industrinya. Sekali waktu saya bertemu mentor yang sangat high pressure terhadap to do list. Setiap siswa dikenai to do list yang panjang untuk diselesaikan tepat waktu. Tercapai target? Yes. Happy? Tentu saja, saya tidak happy.

Saya pribadi jenis orang yang moody. Kalau males nya kambuh bisa sebulan lho do nothing yang berkaitan dengan kerja menulis. Sehari-hari saya tetap beraktivitas, mencatat pengalaman atau kisah-kisah yang saya temui. Bagaimana dengan target dan deadline saya?

Saya sudah sejak lama tidak pake to do list yang bikin tidak happy. Dalam kerangka kerja tahunan, saya melihat target dan deadline. Ada yang panjang, menengah, pendek. Itu saja yang saya catat lalu bekerja dengan sederhana.

Setiap hari saya melangkah kecil sedikit demi sedikit. Menulis, membaca, nonton, menganalisis, mendiskusikan, mengedit, menyempurnakan naskah. Kapan saja bisa diinterupsi atau dijadwal ulang. Yang tidak bisa dijadwal ulang kalau meeting, mengisi kelas, traveling-writing, dll program yang melibatkan pihak lain; apalagi dengan banyak orang.

Apakah target saya tercapai? Yes. Happy? Absolutly. Dan tidak kemrungsung, harus dari sini ke sini, begini terus begitu. Saya mengatur diri lebih pada bagaimana mengelola tanggung jawab dan kepercayaan. Dan saya pasti menulis, karena kalau tidak ada karya baru berarti tidak ada ATM baru 😍

Tiap orang punya role kerja yang berbeda. Temukan model kerja anda dan jangan berpikir itu buruk karena tidak sesuai dengan model manajemen. Yang terpenting target dan deadline anda terpenuhi.

Versi saya bekerja sedikit demi sedikit dan happy itu hasilnya lebih baik daripada bekerja di bawah tekanan deadline. Heheā€¦ cek lagi deh target dan deadline, serta cara kerja anda. Kan sedih juga kalau malah bikin to do list yang cuma dilist tidak di-to-do! 😂

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us: