Kesibukan Penulis Skenario

Merancang Naskah

Apa Kesibukan Penulis Skenario? Apa ya? Saya jadi penulis karena senang; termasuk gembira dengan aktivitasnya: membaca, nonton film, studi pustaka, dolan-dolan, ketemu tokoh, menulis, belajar, merevisi, bedah buku-film, promosi buku, mengajar menulis, diskusi dengan pembaca-editor-penerbit produser-klien, book signing, terima royalti, terima kado, terima kejutan.

Apalagi ya kesibukan penulis? Ada yang mau menambahkan? Hehe…. ya, mungkin banyak, tapi senang jadi penulis karena sifat fleksibelnya; paling-paling kalau overload ya ngedrop dan dokter selalu  gemas karena saya sering tak patuh padanya

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Negosiasi Harga Skenario

Negosiasi Harga

Bersyukurlah kalau skenario anda sudah menarik hati PH atau Produser untuk difilmkan atau diaudiovisualkan. Ini tentu keberhasilan yang membuat anda sangat gembira. Karya anda diakui. Kinerja anda akan dihargai. Nah, kalau anda baru sama sekali di bidang ini, ada baiknya mengetahui tips trik bernegosiasi soal harga skenario. Tips skenario ini akan membantu anda mengenali medan, sehingga anda tidak menjual terlalu murah sehingga anda rugi, atau sebaliknya terlalu mahal sehingga tidak jadi kerja sama.

Tanyakan ke penulis skenario lain berapa harga yang umum untuk satu skenario dari pemula. Carilah penulis yang jujur. Anda juga bisa mengetahui dari berbagai grup atau komunitas yang isinya penulis skenario.

Biarkan pihak lain yang membuka harga. Anda bisa memulai bertanya berapa harga yang mereka tawarkan. Pertimbangkan baik-baik, karena biasanya harga itu sudah termasuk total revisi dan perbaikan.

Model berjenjang. Misalnya untuk naskah film, anda sepakat naskah skenario anda dihargai 300 juta, misalnya. Namun kalau film anda ternyata booming, anda bisa meminta tambahan fee sesuai dengan prosentasi boomingnya. Ini akan membantu anda tetap untung saat produser menangguk sukses besar.

Jangan jual mahal. Kalau anda sangat ingin masuk ke dunia ini, mungkin anda perlu juga mempertimbangkan jangan jual mahal. Boleh saja ini sebagai batu loncatan. Anda dibayar kecil untuk menulis pertama, tapi kalau film anda sukses, percayalah orang akan datang mencari anda untuk menulis dan tentu saja membayar mahal.

Nah, semoga tips skenario ini membantu anda. Semua tidak pasti di urusan harga. Anda sendirilah yang harus mengasah kemampuan bernegosiasi sehingga anda mendapatkan keuntungan yang maksimal.  Cek juga urusan harga ini di buku #JadiPenulisSkenario. Anda bisa belajar lebih detail lagi.

Jadi Penulis Skenario

Ari Kinoysan Wulandari.

Please follow and like us:

Urutan Menulis Skenario

Urutan Menulis Skenario

Menulis skenario sebenarnya juga sama saja dengan proses menulis lainnya. Namun karena tulisan ini nantinya untuk divisualkan, tentu harus lebih hati-hati, terutama berkaitan dengan budget produksi. Berikut ini urutan menulis skenario agar kerja kita jadi lebih gampang.

Premis adalah hal kunci atau ide dasar untuk menulis skenario. Ini biasanya hanya berupa 1-2 kalimat pokok.

Sinopsis adalah uraian lebih detail dari premis. Biasanya meliputi 1-2 halaman dengan tokoh-tokoh yang lebih detail.

Sinopsis Global adalah rincian yang lebih menyeluruh dari suatu program, dari episode pertama hingga episode terakhir. Rinciannya bisa meliputi setiap episode.

Scene Plot adalah rincian suatu skenario per episode atau satu program penuh yang sudah berupa karakter, waktu, eksterior atau interior dan adegan-adegan pentingnya. Tidak ada dialog.

Skenario adalah rincian naskah yang sudah utuh dengan adegan, dialog, waktu, karakter, dan cara pengambilan gambar atau perhentian scene.

Demikian urutan menulis skenario. Tips skenario ini bertujuan untuk memudahkan kita menulis. Biar dari awal kerja kita sudah terarah dan tidak banyak membuang waktu.

 

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Istilah Penting dalam Skenario

Jadi Penulis Skenario

Dalam buku #JadiPenulisSkenario tersebut juga terdapat istilah-istilah penting dalam skenario. Berikut ini beberapa yang sangat penting dan perlu diketahui oleh setiap penulis skenario.

ACTION = Selain diartikan sebagai perintah sutradara saat pengambilan gambar, ACTION juga bisa diartikan sebagai gerak laku pemeran, yang terjadi dalam suatu adegan. Selain itu, kata ACTION juga bisa dipakai untuk menentukan jenis sebuah film, yang diartikan sebagai film laga.

BIG CLOSE UP (BCU) = pengambilan gambar pada jarak sangat dekat. Misalnya, dalam gambar orang hanya terlihat bibirnya saja. Contoh pemakaian dalam skenario, untuk menunjukkan sebuah cincin di jari manis tokoh, kita bisa pakai BCU untuk cincin. Namun jika ini sudah diperjelas dalam deskripsi, tidak perlu ditulis BCU lagi, sebab ini adalah tugas sutradara.

CLOSE UP (CU) = Pengambilan gambar pada jarak dekat. Dalam gambar orang terlihat wajahnya saja. Untuk pemakaian dalam skenario, CU bisa untuk menegaskan ekspresi tokoh. Namun, penggunaan CU sebisa mungkin untuk hal-hal yang sangat penting saja, misalnya menegaskan sebuah lirikan mata dan senyum sinis A pada B. Jika tidak terlalu penting, jangan gunakan tanda CU ini karena masalah shot adalah wilayah sutradara.

COMMERCIAL BREAK = Jeda dalam tayangan sinetron yang diisi iklan. Biasanya penulis skenario juga harus memperhitungkan saat jeda ini, dengan memberikan suspense pada cerita–sebelum commercial break–agar penonton tetap menunggu kelanjutan cerita kita, tanpa berpindah ke channel lain.

CREDIT TITLE = Penayangan nama tim kreatif dan para ahli, serta semua orang yang terlibat dalam pembuatan sinetron/ film tersebut.

CUT BACK TO = Transisi dengan tempo cepat, tapi kembali ke adegan/ lokasi yang telah dilihat sebelumnya. Contoh penggunaannya dalam skenario, misalnya seorang anak menangis karena terpisah dari ibunya di mal, CUT TO: Ibu sedang mencari anaknya dengan gelisah di sudut yang lain, maka ketika akan kembali ke gambar anak yang menangis tadi, yang saat ini mungkin sudah dibantu satpam, transisinya kita pakai CUT BACK TO.

CUT TO = Transisi/ peralihan dengan tempo yang cepat, misalnya untuk menggambarkan kejadian yang terjadi bersamaan tapi pada tempat yang berbeda. Atau juga kelanjutan adegan, tapi masih pada hari yang sama.

DISSOLVE TO = Transisi yang menunjukkan gambar menjadi kabur, kemudian masuk ke gambar adegan berikutnya. Dalam skenario, ini biasanya dipakai untuk menggambarkan sebuah mimpi, mengenang masa lalu, atau flash back, membayangkan sesutau yang akan terjadi.

DIALOG = Kalimat yang diciptakan oleh penulis skenario, yang nantinya diucapkan oleh seorang aktor. DIALOG harus mewakili peran, karakter, dan perasaan si tokoh dalam cerita.

DURASI = waktu tayang di televise sudah termasuk commercial break. Durasi yang umum: 30 menit, biasanya untuk sinetron serial komedi. Durasi 60 menit, biasanya untuk sinetron serial drama, durasi ni paling umum kita lihat di televise. Durasi 90 menit, biasanya untuk sinetron cerita lepas, semacam telesinema dan FTV.

ESTABLISHING SHOT = Biasa disingkat ESTABLISH saja, artinya pengambilan gambar secara penuh, terlihat secara keseluruhan. Biasanya pengambilan dari jarak jauh sehingga gambar terlihat kecil. Contoh, jika kita ingin memasuki setting sebuah kamar dalam rumah sakit, biasanya kita beri dulu ESTABLISH gedung rumah sakit secara keseluruhan. Namun, jika tempat itu sudah diperlihatkan secara keseluruhan, tidak perlu ada ESTABLISH berulang kali.

EXT. Singkatan dari EXTERIOR, biasanya dalam scenario ditulis pada deretan judul scene, untuk menunjukkan keterangan tempat di luar ruangan. Tulisan EXT. dan INT. bisa digabung menjadi misalnya: EXT./INT. yang menunjukkan adegan di jalanan/ dalam mobil. Bisa juga gabungan itu dipakai jika menunjukkan adegan pada teras sebuah rumah.

DIRECTOR = Kata lain dari SUTRADARA, orang yang mengeksekusi naskah skenario di lapangan, sehingga menjadi tayangan yang sesuai dan menarik untuk ditonton.

FADE OUT = Transisi gambar dari terang ke gelap dengan cara lambat.

FADE IN: Transisi gambar dari gelap ke terang dengan cara lambat. Dalam scenario, penulisan FADE OUT dan FADE IN biasanya bersamaan untuk transisi yang menujukkan perubahan waktu, bisa dari malam ke pagi, atau dalam hitungan hari, minggu, bulan, bahkan tahun. Selain menujukkan perubahan waktu, bisa juga menggambarkan perubahan keadaan dan perubahan lokasi.

FLASH BACK = Bisa diartikan sebagai kilas balik. Cerita yang kembali pada waktu sebelum kejadian berlangsung. FLASH BACK bisa menunjukkan kemunduran waktu beberapa tahun ke belakang, bisa juga hanya dalam waktu beberapa saat sebelumnya.

FREEZE = Menghentikan aksi atau bertahan pada posisi akhir adegan. Dalam penulisan scenario biasanya digunakan untuk akhir sebuah episode, di mana gambar berhenti mengakhiri  sebuah cerita.Akhir cerita ini pada sinetron serial biasanya diambil gambar yang paling menegangkan sehingga akan terjadi suspense bagi penonton. FREEZE umumnya untuk gambar tokoh sentralnya.

INSERT: Sisispan adegan pendek dan singkat tapi penting, di dalam sebuah scene. Misalnya, pada adegan beberapa orang ngobrol di dalam ruang tamu, tiba-tiba di luar ada orang yang mengintip dan menguping pembicaraan mereka. Meskipun setting berubah, kita tak perlu membuat scene baru untuk adegan mengintip itu, cukup dengan INSERT saja.

INTERCUT = Perpindahan dengan cepat, dari satu adegan ke adegan lain yang berada dalam satu kesatuan cerita. Misalnya adegan telepon, dua setting yang bergantian ditampilkan, maka kita bisa menggunakan INTERCUT untuk pergantian cepat setiap dialog si penelepon dan orang yang ditelepon.

INT. = Singkatan dari INTERIOR, penulisannya dalam scenario sama dengan EXT., tapi ini untuk menujukkan keterangan tempat di dalam ruangan.

LONG SHOT (LS) = Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang harus terlihat keseluruhan. Misalnya gambar orang akan terlihat seluruh badan berikut latar belakangnya. Namun, jika tak terlalu penting jangan cantumkan LS dalam scenario karena sama seperti CU dan BCU, ini juga wewenang sutradara.

MAIN TITLE = Judul cerita pada sebuah tayangan sinetron/ film. Dalam penulisan scenario biasanya ditampilkan atau ditulis setelah adegan teaser. Dan dilanjutkan dengan penayangan credit titles.

MONTAGE = Beberapa gambar yang menujukkan adegan berkesinambungan dan mengalir, bisa beberapa lokasi yang berbeda, tapi menyatu dalam rangkaian. Dalam penulisan scenario, misalna seorang sedang putus cinta, maka ia mulai mengenang masa indahnya dulu bersama mantan kekasihnya. Dalam hal ini kita pakai MONTAGE dengan menampilkan beberapa adegan indah anatara si tokoh dan mantan kekasihnya ketika masih bersama, kita tampilkan mereka sedang berkejaran di pantai, lalu kita tampilkan juga saat mereka berduaan di taman bunga, lalu saat mereka saling menukar barang kenangan, dsb.

RATING = Ini kita istilahkan sebagai survey jumlah penonton yang menyaksikan tayangan di televise, dalam hal ini termasuk tayangan sinetron yang cerita dan skenarionya kita tulis. Survei ini dilakukan oleh sebuah lembaga bernama AC NIELSON, yang sudah diakui kredibilitasnya oleh masyarakat pertelevisian di Indonesia. Setiap minggunya pihak ini akan memebrikan lembaran hasil surveinya ke semua stasiun televise dan PH, di lembaran itu akan terlihat urutan tayangan mulai dari yang terbanyak penontonnya, hingga yang paling sedikit. RATING sampai saat ini masih menjadi tolok ukur tayangan di Indonesia. RATING tinggi berarti tayangan dianggap laku dan secara bisnis menguntungkan PH/ Broadcast, sehingga diproduksi terus, sebaliknya bila RATING rendah maka tayangan akan cepat dihentikan agar tidak merugikan produksi.

PRODUCER = pihak atau orang yang bertanggung jawab memproduseri atau membiayai film, sinetron, FTV hingga menjadi tayangan yang ditonton masyarakat. Apabila tayangan booming dan untung besar, produser inilah yang memperoleh banyak keuntungan. Sebaliknya pun demikian.

SCENE = Kata lain dari adegan, yaitu bagian terkecil dari sebuah cerita.

SCENARIO = Artinya sama dengan scenario, hanya masalah perbedaan bahasa saja, penulisan menggunakan “K” karena sudah diindonesiakan.

SCREENPLAY = Artinya juga sama dengan Scenario/ Skenario.

SCRIPTWRITER = Orang yang kerjanya membuat/ menulis scenario atau disebut juga Penulis Skenario.

SEQUENCE = Kata lain dari Babak, yaitu kumpulan dari beberapa adegan.

SLOW MOTION = Gerakan yang terlihat lebih lambat dari biasanya. Hal ini biasanya digunakan untuk menampilkan adegan yang sangat dramatis. Misalnya, adegan seorang tokoh ditembak dari belakang. Saat si tokoh jatuh, gerakan bisa saja dibuat SLOW MOTION agar lebih terkesan dan menyentuh perasaan penontonnya.

SOUND EFFECT = Biasanya dalam penulisan digunakan istilah FX, maksudnya suara yang dihasilkan di luar suara mausia dan ilustrasi musik. Misalnya, suara telepon berdering, bel tanda masuk sekolah, suara alat dapur berjatuhan, dsb.

SPLIT SCREEN = Dua adegan berbeda yang muncul pada satu layer. Bisa kita pisahkan dengan garis vertical atau horizontal. Pada penulisan dalam scenario bisa kita pakai saat ingin menggambarkan adegan telepon yang menampilkan ekspresi kedua tokoh secara bersama-sama.

TEASER = Adegan gebrakan, ditampilkan pada pembukaan/ awal cerita, yang tujuannya memancing penonton untuk menyaksikan kelanjutan cerita di belakangnya. Teaser bisa berupa sebuah scene/ adegan baru yang diciptakan oleh penulis scenario, bisa juga cuplikan adegan paling menarik/ konflik utama yang sudah ada dalam scenario.

VOICE OVER (VO) = Dialog yang terdengar tapi tidak tampak di gambar, misalnya terdengar orang berbicara dari ruang sebelah. Atau, bisa juga orangnya tampak, suaranya terdengar, tapi bibirnya tidak bergerak, jadi dia terlihat berbicara dalam hati.

Ternyata cukup banyak ya istilah-istilah yang berkaitan dengan skenario. Tips skenario ini kalau dihafalkan siy ya nggak hafal-hafal. Mendingan langsung praktik aja menulis skenario, nanti ingat dan hafal dengan sendirinya.

 

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Menulis Script Secara Otodidak

Jadi Penulis Skenario

Sangat ingin menulis skenario, tetapi masih belum bisa belajar secara profesional? Cobalah belajar menulis skenario dengan otodidak. Anda bisa membaca #JadiPenulisSkenario di atas untuk lebih memudahkan. Tapi kalau benar-benar ingin “mudah” versi anda, cobalah langkah-langkah berikut.

1. Tonton filmnya. Sekurangnya lima kali. Jadi pilih film-film yang anda suka banget.
2. Cek skenario aslinya  —biasanya film-film lama sudah beredar pula script dalam versi bukunya.
3. Buat sinopsisnya. Ini silakan dibuat sederhana, versi anda dengan 1-2 halaman lengkap dengan karakter-karakternya.
4. Buat skenario versi kamu. Tutup film, tutup buku script, dan tulislah versi anda sendiri mengikuti pengetahuan yang sudah anda ketahui.
5. Makin sering berlatih, akan semakin terampil membuat skenario dengan cerita dan versi kamu sendiri.

Nah, mudah kan? Tips skenario di atas bisa loh dicoba untuk belajar menulis novel atau nonfiksi. Alah bisa karena biasa. Eittt, tapi belajar dengan ahlinya akan sangat menghemat waktu anda. Ikutlah kelas-kelas online di Griya Kinoysan University, anda bisa jadi penulis sesuai bidang anda dengan sangat mudah.

Ari Kinoysan Wulandari

 

Please follow and like us:

Membangun Karakter

Model Karakter

Dalam penulisan fiksi, baik skenario maupun novel, KARAKTER memegang kunci keberhasilan. Tanpa karakter, tulisan menjadi tidak bernyawa dan berputar-putar tidak jelas. Karakter perlu dirinci agar tampak nyata.

Tips skenario ini akan memberikan cara bagaimana kita menempatkan karakter dalam praktik penulisan.

Pada hari pertama, anda bisa menuliskan gagasan/ide sebagai latihan terpisah.

Pada hari kedua, tulis karakter anda sebagai latar belakang cerita.

Pada hari ketiga, buatlah secara khusus satu halaman dialog untuk melihat bagaimana karakter berbicara.

Pada hari keempat, habiskan banyak waktu mencari nama yang tepat untuk karakter anda.

Jika anda bekerja melalui semua tips skenario ini sebagai latihan terpisah, anda akan menghasilkan sketsa karakter yang kuat dan siap memasuki plot cerita anda.

Sketsa karakter tidak wajib. Anda juga bisa mulai menulis draft naskah anda dan melihat bagaimana masing-masing elemen berkembang secara alami untuk setiap karakter.

Pada masa revisi, anda dapat memeriksa narasi anda apakah sesuai dengan daftar yang telah anda buat pada hari pertama hingga hari keempat. Ini untuk memastikan karakter yang konsisten dan memiliki “kesungguhan” seperti karakter yang alami.

Bagaimana cara anda membuat karakter? Apakah anda mulai dengan sketsa karakter atau apakah anda hanya mulai menulis? Apakah anda memiliki daftar (seperti di atas) untuk membantu anda mengetahui dan memahami karakter anda?

Bagaimanapun tiap penulis punya cara untuk menghasilkan karya terbaik. Tidak usah ragu kalau berbeda. Ini hanyalah gambaran untuk membantu menghasilkan karakter yang baik.

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Penulis Skenario Senior vs Pemula

Penulis Skenario

Halooo… anda para penulis skenario senior, jangan meracuni anak anak muda kreatif dengan mengatakan tanpa lewat jalur senior, skenario langsung ke PH tidak punya kesempatan lolos atau cerita akan dibuang tanpa dibaca. 😭

Kalau anda dulu begitu itu semata-mata karena anda yang tidak tahu jalur praktisnya. Jangan halangi kreativitas muda dengan info yang tidak benar. Bahwa lewat senior lebih cepat itu benar, tapi tak kurang juga penulis senior yang kurang ajar memanfaatkan penulis pemula dengan fee yang tidak layak.

Siapa saja yang mau setor skenario ada baiknya langsung ke bagian script PH- nya atau langsung dengan produser (kalau anda beruntung jumpa atau kenal). Kalau tidak ditanggapi itu berarti cerita/script anda yang masih terlalu buruk. Bukan tidak dibaca.

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us: