Masalah Penulisan dan Solusinya

Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

Menulis pada realitanya (tidaklah) segampang berbicara. Ada banyak orang yang pandai berbicara, tapi tak pandai menulis. Sebaliknya pun mereka yang pintar menulis, tak selalu pintar berbicara.

Keterampilan lisan dan tulis, seharusnya diseimbangkan. Tujuannya agar orang terbiasa berbicara dengan dasar karena memiliki keterampilan menulis yang baik. Berikut ini permasalahan umum penulisan dan solusinya.

1. Saya Baru, Saya Tidak Bisa Menulis
Sebagai guru penulisan, saya sering menemukan tipe yang begini. Padahal menulis ya menulis saja. Ketika anda bicara soal ide, pemikiran, anda bisa menulisnya.
Tidak ada rahasia dalam menulis. Semakin orang berlatih, semakin baik jadinya.

Solusi: menulis saja, lupakan soal yunior senior, lupakan tidak bisa menulis. Prinsipnya: menulis menyampaikan sesuatu pada sahabat dekat. Cukup itu dan menulislah setiap hari.

2. Tidak Punya Waktu
Yach, kita semua sibuk. Menulis tidak menuntut sekaligus diselesaikan. Menulis hanya memerlukan kesungguhan. 10 menit cukup. Kalau anda tidak punya 10 menit untuk menulis, lupakan saja keinginan memiliki buku; atau anda cukup bayar ghostwriter untuk menulis naskah anda. Menulis memerlukan waktu yang cukup untuk berpikir, merencanakan, menulis, merevisi, dan menulis ulang pekerjaan yang kurang baik.

Solusi: memaksa diri membiasakan 10 menit menulis dengan mengurangi nonton teve, telpon, socmed, chatt, dll. yang tidak produktif.

3. Terjebak Aspek Teknis
Sebagian besar penulis pemula terlalu sibuk memikirkan teknis, seperti bagaimana menulis, sumber idenya dari mana, tanda baca, format, dll.

Solusi: menulis saja seperti anda bercerita atau berbicara kepada orang dekat. Teknis itu mudah dibereskan.

4. Duduk Di Depan Komputer, Tapi Tak Bisa Menulis
Ya, terlalu banyak ide di kepala, tapi begitu menghadapi komputer, tak satu baris pun bisa ditulis. Anda terlalu banyak memikirkan sebelum menulisnya.

Solusi: anda harus membuat draft untuk memudahkan penulis. Perencanaan dalam bentuk draft tulisan juga membuat kita mudah menulisnya.

Seperti kalau kita baru sekali pergi dari Jakarta ke Jogja dengan mobil, tentu tidak asal jalan. Kita harus memetakan arah, memeriksa mobil dan memastikan tangki penuh, mendengarkan laporan lalu lintas untuk menghindari kemacetan dan rute alternatif, menentukan kapan harus istirahat, dst. yang membuat kita tenang karena tahu bagaimana mencapai tujuan.

5. Menulis Tanpa Pemahaman
Setiap penulis dalam menulis naskahnya pasti memiliki tujuan. Tujuan itulah yang harus anda pahami. Tanpa itu, tulisan anda akan ke mana-mana dan tidak jelas.

Solusi: dari awal tetapkan tujuan, apakah tulisan anda untuk hiburan, inspirasi, informasi, laporan, dll.

6. Terlalu Sibuk Dengan Tata Bahasa
Menulis tidak sama dengan berbicara. Memang betul. Namun, secara prinsip tidak banyak yang berbeda dari menulis dan berbicara. Ketika orang menulis dengan runtut orang yang membaca akan mudah memahami. Ketika orang bicara dengan tertib orang yang mendengar juga mudah mengerti.

Solusi: abaikan saja soal tata bahasa saat menulis, bereskan pada proses editing ketika semua konsep yang ingin anda sampaikan sudah tertulis.

7. Tidak Memiliki Mentor
Banyak penulis lahir secara otodidak, benar. Termasuk saya. Itu lebih karena pada masa itu tidak banyak pelatihan penulisan. Proses menulis menjadi lama dan harus belajar dari kesalahan sendiri. Sekarang dengan banyaknya kelas penulisan, tentu lebih mudah menulis dengan bimbingan mentor.

Solusi: cari mentor yang anda percayai. Anda boleh memilih mereka yang terpercaya dan sudah dikenal dengan karya karya baru.

8. Macet Menulis
Di tengah-tengah penulisan, tiba-tiba blank. Merasa tidak pede dengan draft yang sudah disusun. Tidak ada sesuatu yang bagus untuk dituliskan lagi.

Solusi: istirahat saja, lakukan sesuatu di luar penulisan. Macet menulis bisa karena bosan, lelah, kurang materi, kurang sehat, dll. jadi, istirahatlah dan kalau sudah fresh, anda bisa memulai lagi.

9. Keinginan Mendefinisikan
Dalam menulis ada banyak kosakata yang tidak biasa yang anda gunakan sesuai bidang penulisan. Anda terlalu khawatir orang tidak mengerti, sehingga sibuk mencari definisi kamus dan tidak menulis materi yang utama.

Solusi: lupakan soal definisi. Tulis saja nanti di lembar tersendiri ketika naskah sudah selesai.

10. Proofreading
Ada banyak penulis yang mengabaikan soal pembacaan naskah oleh orang lain. Menganggap dirinya sudah cukup “ahli”. Heloo…. tidak ada seorang penulis pun yang bisa menilai karyanya sendiri. Tetap harus dibaca dan dinilai orang lain.

Solusi: cari orang lain yang objektif. Tidak harus pintar dan sebidang, tapi cukup objektif dan jujur untuk menilai tulisan kita.

Fungsi proofreading sebenarnya lebih seperti ketika kita bikin kue tart untuk orang tersayang, tetapi kita tidak menyadari ada potongan daun buah yang melekat di salah satu sisi cokelatnya. Kebayang, pasti tidak elok dilihat secara keseluruhan. Nah, proofreading tugasnya menemukan potongan yang tidak berguna itu agar bisa diangkat dan kue tart tetap terhidang dengan sempurna.

Happy Writing, Be A Good Writer.

Ari Kinoysan Wulandari
Please follow and like us:

Hal Penting dalam Menulis Cerita Anak

Gambar sebagian cover buku cerita anak karya Ari Wulandari. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

Menulis cerita untuk anak, sedikit berbeda dengan penulisan fiksi lainnya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

1. Ending cerita anak umumnya bahagia. Anak-anak memang cenderung sensng dengan cerita yang fun, happy, gembira, banyak kreativitas.

2. Anak-anak tidak senang membaca cerita dengan karakter favorit berakhir sedih atau buruk. Namun dengan berbagai pengolahan cerita, anak perlu dibawa mengerti hidup tidak selalu “seperti dongeng”.

3. Lihat dunia dengan perspektif anak. Artinya melihat semua hal dari sudut pandang anak. Pernah melihat anak tetap bergembira meski hujan deras? Mereka bermain seolah tak khawatir atau cemas. Ya semua hal tetap menggembirakan bagi anak-anak.

4. Jelaskan tempat-tempat dan karakter sehingga pembaca dapat membayangkan hal tersebut dengan “cara mereka sendiri”. Ajak anak berfantasi dengan kemampuan mereka melalui tulisan.

5. Sebisa mungkin gunakan kosakata yang riil dan mudah dipahami. Kosakata abstrak sangat menyulitkan anak, terutama anak-anak di usia dini.

6. Alam dan kehidupan dalam cerita anak sering digambarkan sebagai sesuatu yang “cerah, membahagiakan, warna-warni, optimis.”

7. Atribut atau unsur-unsur “gelap” dalam cerita anak, tetap diperbolehkan asal kemasannya menarik anak. Seperti cerita Where the Wild Things Are atau seri Goosebumps.

8. Judul biasanya sesuai isinya. Pastikan membuat judul dengan kosakata yang riil, agar mudah dipahami.

9. Kalimat biasanya pendek-pendek dan praktis. Panjang cerita pun tidak terlalu panjang karena umumnya disertai gambar yang menarik.

10. Jadikan anak-anak yang sesuai umur segmentasi naskah sebagai first reader. Perhatikan komentar mereka tentang cerita tersebut. Perbaikilah apa yang menurut mereka kurang atau tidak dimengerti.

Menulis buku cerita anak kadang lebih menantang dan perlu usaha lebih banyak dari penulis. Biasanya penulis yang sudah dewasa “perlu ekstra keras” untuk menyelami dunia anak. Masa kecil si penulis (di masa lalu) tentu sangat berbeda dengan masa kecil anak-anak di saat cerita ditulis (di masa sekarang).

Happy Writing, be a Good Writer 🙂

Ari Kinoysan Wulandari

#arikinoysanwulandari #ariwulandari #kinoysanstory #dibalikbuku #tipsproduktif

Please follow and like us:

Menulis Paragraf Pertama

Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

Bagian yang paling sulit dari penulisan umumnya menulis paragraf pertama atau memulai. Tips ini mungkin bisa membantu:

1. Carilah sebuah paragraf pertama dari berbagai buku yang anda rasa ingin menuliskannya seperti itu. Kaji dan pelajari betul, lalu terapkan pada objek materi yang sedang anda tulis.

2. Setiap kali memulai naskah baru dan kembali “kesulitan” lakukan lagi cara yang pertama. Kalau bisa kita memiliki “deposito paragraf pertama” yang isinya hanya paragraf-paragraf pembuka, yang bisa kita cek dan pelajari kapan saja.

3. Ketika paragraf pertama selesai anda tulis, biarkan saja. Tidak usah merevisinya dan teruskan menulis.

4. Pada saat selesainya naskah, mungkin anda perlu ekstra waktu untuk merevisi paragraf pertama sebelum jadi “paragraf kesayangan” anda.

5. Berlatih terus akan membuat penulisan paragraf pertama gampang dan akan lebih gampang untuk memulai setiap penulisan baru.

*Jadi Penulis Fiksi? Gampang Kok!
*Jadi Penulis Skenario? Gampang Kok!
*Jadi Penulis Nonfiksi? Gampang Kok!
*Jadi Penulis Produktif? Gampang Kok! *Manajemen Penulisan Kreatif. *Prinsip-prinsip Penyuntingan Naskah
Pesan buku wa.me/6281380001149.

Ari Kinoysan Wulandari

#ariwulandari #arikinoysanwulandari #arikinoysantips #menulis #kreatif

Please follow and like us:

Manajemen Penulisan Kreatif

Cover buku Manajemen Penulisan Kreatif. Pesan buku wa.me/6281380001149.

Manajemen Penulisan Kreatif ini memuat bahasan mulai dari penulisan kreatif dan manajemennya, cara mengenal karakter diri penulis, tujuan penulisan, jenis-jenis tulisan, memulai menulis, mengatur waktu dan menetapkan deadline, memilih partner kerja yang sesuai, menyingkirkan hambatan penulisan agar naskah dapat selesai tepat waktu.

Dalam buku ini juga terdapat gambaran tentang editing naskah, tata cara publikasi, promosi atau iklan secara mandiri dari penulis, dan mengembangkan kemampuan menulis. Tidak hanya itu, terdapat juga menghitung tarif jasa penulisan yang sesuai, membuat kontrak penulisan, mengatur keuangan, perlu atau tidaknya manajer penulis, dan mengenal karakter klien.

Tawaran kerjasama kepada penulis, baik sebagai penulis pendamping, ghostwriter, atau editor freelance — dapat anda pertimbangkan yang paling sesuai.

Sebaik-baik penulis berkarya, selalu saja ada kritik dan haters. Buku ini memberikan tips praktis menghadapi kritik dan kebencian tidak berdasar. Selain itu, yang terpenting adalah langkah praktis menggunakan manajemen penulis kreatif, program penulisan naskah satu tahun dan penggunaannya untuk penulisan naskah fiksi maupun nonfiksi.

Siapapun dapat menggunakan program penulisan tersebut dengan mudah, terutama bagi anda yang ingin menulis naskah buku solo atau dengan nama anda pribadi.
Pesan buku wa.me/6281380001149

Ari Kinoysan Wulandari

#ariwulandari #arikinoysanwulandari #manajemen #penulisan #kreatif

Please follow and like us:

Modal Dasar Jadi Penulis

Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

Pada dasarnya pekerjaan penulis tidak berbeda jauh dari pekerjaan-pekerjaan lainnya. Untuk melakukannya diperlukan modal awal sebagai penulis. Berikut ini 10 modal yang harus dimiliki seseorang agar dapat menjadi penulis:

1. NIAT
Dalam bidang apapun niat itu sangat penting. Termasuk untuk menjadi penulis. Niat yang kuat itulah yang menjadi motivasi penting bagi seseorang untuk sukses. Biar kita memiliki niat yang kuat untuk menulis, kita harus mempunya tujuan yang jelas. Apakah tujuan kita menulis: apakah berbagi ilmu dan pengalaman, apakah tujuan finansial, apakah menjalani profesi dan berkarir, dll. Ketahuilah motivasi itu agar niat kita untuk menulis selalu kuat.

2. MINDSET SUKSES
Banyak penulis yang sukses dan survive karena mindset sukses yang dibangunnya. Ia yakin dan percaya diri bahwa ia bisa menulis dengan baik, banyak, dan diminati oleh berbagai pihak yang memerlukan jasa penulisannya. Penulis bisa mengirimkan karyanya tidak hanya ke media. Tapi ke berbagai pihak yang memerlukan, perusahaan swasta, perseorangan, bumn, dll.

3. SIAP DITOLAK
Banyak penulis baru yang hanya siap naskahnya diterima. Padahal, realitanya ada banyak penerbit dan media yang sukarela menolak naskah-naskah penulis baru. Jadi, siapkan diri dan siapkan mental lebih banyak. Naskah ditolak itu biasa kok. Sekarang saja, saya masih sering menghadapi penolakan (timing yang tidak pas, visi misi penerbit tidak cocok, urusan produksi yang sulit, dll). Jadi, santai saja. Ditolak bukan berarti naskah kita buruk, bisa jadi belum bertemu jodohnya yang pas saja

4. SEMANGAT JUANG
Menulis itu bukan pekerjaan santai-santai yang mudah. Bahkan, menurut saya ini pekerjaan luar biasa keras. Karena kita harus mengoptimalkan pemikiran dan fisik kita untuk bisa menulis dengan baik.

Secara pribadi, kalau disuruh memilih antara berdagang dan menulis di waktu yang sama untuk tujuan finansial, maka saya akan memilih berdagang. Dagang lebih mudah dan praktis.

Sementara menulis, proses penulisan naskah pun sangat panjang dan melelahkan. Belum lagi kalau menunggu terbit dan hasilnya. Jadi, hanya orang-orang yang memiliki semangat juang kuat yang bisa jadi penulis.

5. DAYA IMAJINASI
Sebetulnya urusan punya daya imajinasi ini tidak hanya pekerjaan penulis, tapi hampir semua pekerjaan memerlukan daya imajinasi. Namun penulis, terutama penulis fiksi identik dengan daya imajinasi.

Karena ia harus membangun tulisan dengan imajinasinya sehingga kisah menjadi dramatis, komedis, taktis, dan tetap menyenangkan banyak pihak. Daya imajinasi bisa dilatih dengan banyak membaca, banyak menonton.

6. INOVATIF
Rasanya, tiap karya baru yang dihasilkan penulis harus inovatif sehingga terus diminati. Penulis yang statis, menuliskan hal yang sama berulang-ulang, lama-lama akan ditinggalkan pembacanya. Jadi, berkarya harus inovatif dan penuh perubahan sehingga selalu menyajikan hal-hal yang baru.

7. GEMAR MEMBACA
Jelas, gemar membaca adalah modal utama bagi setiap penulis. Karena ini modal utama selain menulis. Membaca dan menulis harus dilakukan setiap hari agar penulis memiliki pemikiran yang bernas dan update. Perbaiki kemampuan membaca agar kita bisa lebih banyak menyerap ilmu dari luar.

8. KEMAMPUAN INTELEKTUAL DAN AKTUAL
Penulis sangat dituntut untuk memiliki kemampuan intelektual dan aktual yang besar. Dengan kemampuan intelektualnya, ia bisa menganalisis setiap kejadian dengan baik dan dilakukan dengan berbagai sudut pandang.

Sedangkan kemampuan aktual adalah tuntutan lain karena penulis dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan zaman. Perubahan yang terjadi setiap detik harus diikutinya agar bisa menulis karya yang up to date.

Tanpa kedua hal ini, rasanya sulit untuk bisa menulis dengan baik dan diminati banyak pihak. Kemampuan ini berkaitan dengan wawasan ilmu pegetahuan, logika, daya nalar, dan visi penulisannya. Artinya, seseorang yang bisa menulis berdasarkan fakta yang ada di lapangan, bisa dibuktikan kebenarannya, tidak asal menulis dan bisa memberikan solusi bagi pemecahan masalah yang sedang dibahas.

9. KEMAMPUAN TEKNIS
Kemampuan teknis ini berkaitan dengan tata kerja penulisan. Selain itu juga harus mampu menulis dengan komputer dan mampu mengoperasikan internet.

Intinya, kemampuan teknis ini adalah segala hal teknis baik penulisan maupun pengerjaan naskah dengan baik sehingga dapat diterima oleh pihak yang berkepentingan.

10. MUDAH BEKERJA SAMA
Dengan perkembangan dunia seperti sekarang ini, hampir semua lini pekerjaan memerlukan jasa penulisan, maka tuntutan untuk menjadi pribadi yang mudah diajak kerja sama menjadi keharusan.

Banyak penulis yang karyanya luar biasa bagus, tapi karena sulitnya diajak kerja sama (entah karena masalah deadline, fee, sistem kerja, dll) menjadi tidak eksis dan tidak dikenali sebagai penulis. Jadi, siapkan diri untuk lentur dan fleksibel saja dalam kerja sama.


Ada pepatah sederhana dalam bahasa Jawa yang ada baiknya diikuti, tuna satak bathi sanak; yang artinya biarlah untung sedikit asal bertambah saudara. Yach, mungkin tidak terlalu baik untuk industri kapitalis, tapi bisa kita ikuti. Karena dengan bertambah saudara di masa depan bertambah pula jalan silaturahmi dan jalan rezeki kita.

Itulah 10 modal pokok yang harus dimiliki oleh penulis. Setiap orang pada dasarnya memiliki modal tersebut untuk menjadi penulis.

Semuanya kembali pada niat dan kesungguhannya masing-masing. Tiap orang dapat mengolahnya sebaik mungkin sehingga dari hari ke hari kemampuannya semakin meningkat.

Ari Kinoysan Wulandari

#ariwulandari #arikinoysanwulandari #arikinoysantips #kinoysanstory

Please follow and like us:

Menulis Praktis Secara Efektif dan Efisien

Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

Ketika ditanya bagaimana menulis secara efektif dan efisien, perlu waktu bagi saya untuk menjawab. Saya “merasa” tidak efektif dan tidak efisien dalam menulis.

Sering kali saya menulis apa yang menurut feeling “harus ditulis”. Saya bukan drafter (yang membuat draft untuk tulisan); kalaupun ada hanyalah gambaran umum —-karenanya saya tidak tahu bagaimana menyelesaikan tulisan; alhamdulillah kok ya banyak yang diselesaikan. Semua seperti berjalan begitu saja dari awal sampai akhir.

Setiap penulis punya cara yang jitu untuk menyelesaikan tulisan secara efektif dan efisien. Oke, anda jangan meniru saya. Pasti tidak efektif dan tidak efisien untuk menulis; kecuali otak, hati, dan nyawa anda sudah terintegrasi dengan “menulis sebagai bagian hidup”.

Ini tips rahasia guru saya, mungkin bisa anda ikuti untuk menulis praktis secara efektif dan efisien.

1. Tulislah yang menarik minat anda.
Saat membaca, tandai bagian-bagian yang penting dan menarik. Potong saja bagian penting dari koran untuk disimpan dan dibaca ulang. Minat ini bisa berbeda dari orang kebanyakan. Karenanya, menulis itu pekerjaan “sunyi”, jadi siap-siaplah “sendirian” saat menulis.

2. Menulis setiap hari secara teratur. Seberapapun anda menganggap buruk tulisan, rutinlah menulis. Jangan membuang “karya gagal”, mungkin setelah direvisi jadi “bestseller”. Buat catatan/dokumentasi setiap tempat yang anda kunjungi untuk membantu membuat detail tulisan.


3. Tentukan tema dan buat outline sebelum menulis. Keberadaan tema ini akan memgerucutkan pilihan materi penulisan, sehingga anda bisa memilih mana saja yang sesuai dan mendelete yang tidak sesuai.


4. Bikin deadline pribadi. Ini penting. Biasanya deadline membuat orang lebih cepat menyelesaikan tulisan. Tulisan yang tidak selesai biasanya tidak ada deadlinenya.


5. Jangan takut menulis “buruk” karena itu proses menulis “baik”. Hayaaa, saya yo kadang masih menulis buruk, sebelum diedit, diperbaiki. Santai saja. Baik itu kadang dari buruk dulu.

Nah, mau anda ikuti atau tidak, semuanya terserah anda. Menulis adalah gaya dan cara pribadi. Bila ada sejuta penulis, maka pasti ada juga sejuta gaya dan cara menulis. Jangan takut berbeda.

Mau menulis dari mana atau seperti apa, yang penting anda menyelesaikan tulisan dan bisa diterima publik. Begitu sederhana dan mudah.

Happy Writing, Be A Good Writer ❤️
*Jadi Penulis Fiksi? Gampang Kok!
*Jadi Penulis Skenario? Gampang Kok!
*Jadi Penulis Produktif? Gampang Kok! *Jadi Penulis Nonfiksi? Gampang Kok! *Prinsip-prinsip Dasar Penyuntingan Naskah *Manajemen Penulisan Kreatif

Pesan buku-buku penulisan versi cetak dan bertandatangan wa.me/6281380001149

Follow my IG and Twitter @arikinoysan

Ari Kinoysan Wulandari

#ariwulandari #arikinoysanwulandari #arikinoysantips #kinoysanstory

Please follow and like us:

Tips Menjadi Penulis Produktif

Jadi Penulis Produktif? Gampang Kok! —pesan buku wa.me/6281380001149.

Kalau anda memutuskan untuk menjadi penulis buku, maka tidak ada solusi lain kecuali anda harus produktif menulis. Lalu, apa tips-tipsnya jadi penulis produktif?

Pertama, harus punya bank ide penulisan yang banyak dan luas. Setiap hari banyak ide berseliweran di sekitar kita. Catat, rekam, simpan, analisis, pertimbangkan, dan gunakan.

Kedua, harus punya jaringan dan hubungan yang solid dengan penerbit dan pihak-pihak yang terkait dengan industry buku.

Ketiga, miliki manajemen waktu. Menepati janji dan deadline bagi penulis adalah keharusan.

Keempat, miliki partner yang bisa diandalkan dalam menulis: asisten, team work yang solid.

Kelima, jaga kesehatan. Pola makan, istirahat, refreshing, dokter pribadi, cek kesehatan, dll.

Keenam, berpikir terbuka dan menerima masukan dari berbagai pihak; pembaca, penerbit, distributor, promosi, dan partner-partner di lingkungan perbukuan.

Ketujuh, promosi pribadi. Inti dari semua industry adalah penjualan. Dengan membantu promosi, penjualan akan terus terjaga dalam kondisi baik. Napas buku dan penulis akan lebih panjang.

Kedelapan, terus belajar dan memperbarui kemampuan menulis. Update setiap pengetahuan: baca, ikut workshop, belajar independen, sharing dengan para pakar, dll.

Kesembilan, miliki kepribadian yang baik secara umum. Ramah, friendly, smart, jujur, sopan santun, sederhana, rapi, dll. Jadilah penulis yang baik dan menyenangkan.

Kesepuluh, libatkan kekuatan religious sesuai agama anda masing-masing. Doa, sabar, syukur, tulus, ikhlas.

Ari Kinoysan Wulandari

#ariwulandari #arikinoysanwulandari #penulis #produktif #smart #arikinoysantips

Please follow and like us: