Tips Menjadikan Tulisan Lebih Bagus

Sehat Tanpa Obat dengan Manggis. Pesan buku cetak wa.me/6281380001149.

Menulis lebih bagus adalah harapan setiap penulis. Kalau kita terus menerus menulis, dengan berbagai eksperimen dan perbaikan, pada akhirnya tulisan memang cenderung lebih baik. Bagaimanapun keahlian 10 ribu jam menulis, itu riil adanya. Semakin banyak jam menulis seseorang, pasti semakin baik tulisannya.

Namun tidak semua orang mau jadi penulis. Karenanya hanya sedikit juga yang bisa punya jam menulis sebanyak 10 ribu secara terus menerus.

Berikut ini tips praktis yang bisa anda coba untuk memperbaiki tulisan-tulisan; tanpa perlu punya jam menulis yang sangat banyak. Dengan demikian kualitas tulisan anda pun bisa lebih baik setara mereka yang memiliki jam menulis sangat banyak.

1. Potong atau delete BAGIAN-BAGIAN YANG MEMBOSANKAN. Saat membaca ulang, biasanya kita tahu mana saja yang membosankan.

2. Kurangilah KATA-KATA YANG TIDAK PENTING, termasuk kata-kata yang kasar, jorok, tabu, dll. Gantilah dengan kata-kata yang lebih sopan. Walaupun tiap bacaan sudah disegmentasi sesuai umur, kita tidak pernah tahu siapa yang membaca buku kita. Selain itu, tulisan mencerminkan kepribadian penulisnya.

3. Menulis dengan RASA SUKA DAN CINTA. Apapun yang dilakukan dengan cinta, hasilnya pasti beda.

4. GAMBARKAN KONDISINYA. Jangan mengatakan, tetapi tunjukkan. Jangan menulis sedang bulan purnama, tapi gambarkan seperti apa keadaan pada saat bulan purnama tersebut. Showing is better than telling.

5. Buatlah sesuatu SESEDERHANA MUNGKIN. Semakin sederhana tulisan, semakin sulit membuatnya, tetapi semakin banyak dimengerti karena yang sederhana biasanya bersifat lebih universal.

6. Buatlah tulisan untuk SESUATU YANG ANDA CINTAI. Ketika mulai menulis, perjalanan sering tidak gampang, tetapi kalau kita membuat tulisan atas sesuatu yang kita cintai, rasanya tidak dibayar pun akan sukarela menuliskannya.

7. Belajar menerima dan BIJAK TERHADAP KRITIK. Menjadi penulis, sering pula menerima kritikan sana-sini, entah senior, pembaca, klien, orang iseng. Kadang-kadang sangat pedas dan memerahkan telinga. Ya, terima saja dan berterimakasihlah. Karena umumnya pengkritik adalah orang yang paling jujur dan peduli pada karya kita.

8. MENULIS SEPANJANG WAKTU. Yang disebut penulis adalah mereka yang menulis secara terus menerus. Bukan mereka yang sekali menulis, lalu berhenti. Penulis yang produktif juga menggunakan banyak waktunya untuk menulis.

9. Tulislah apa yang ANDA TAHU, atau tulislah sesuatu yang SANGAT INGIN anda KETAHUI.

10. Buatlah tulisan yang UNIK dan TIDAK TERPREDIKSI. Anda bisa menafsirkan sendiri seperti apa sesuatu yang istimewa dan tidak terduga tersebut.

Dengan tips tips tersebut, anda bisa mengurangi “ketidakbagysan” tulisan dengan cepat. Bagaimanapun kekuatan terbesar dalam menulis adalah menuliskan apa yang anda sukai.

Ari Kinoysan Wulandari
Griya Kinoysan University
Jadi Penulis Skenario? Gampang Kok!
Jadi Penulis Fiksi? Gampang Kok!
Jadi Penulis Nonfiksi? Gampang Kok!
Jadi Penulis Produktif? Gampang Kok!

Please follow and like us:

Tema Penulisan

Cahaya Cinta. Contoh tema nonfiksi sehari-hari. Buku bisa diakses di amazon.com

Saat mau menulis, kita sering berkutat dengan, “Temanya apa?”

Padahal tema ada terserak di semua tempat, bahkan di sekitar kita. Hanya mereka yang terlatih menulis yang dapat menemukan tema dengan mudah.

1. Tema merupakan dasar cerita atau pokok cerita yang paling penting dari seluruh naskah. Tema sering pula disebut ide pokok dalam suatu cerita. Tema menjadi patokan penulis untuk membangun ceritanya secara keseluruhan.

2. Tema menjadi salah satu unsur dan aspek cerita yang memberikan kekuatan dan unsur pemersatu fakta untuk mengungkapkan tentang kehidupan para tokoh-tokohnya.

3. Tema tidak dapat dipisahkan dari masalah-masalah yang dikemukakan penulis. Tema berkaitan dengan masalah, tetapi tema tidak sama dengan masalah. Tema berkaitan dengan pandangan, cara melihat sesuatu; masalah merupakan sesuatu yang harus dicarikan solusinya.

4. Tema yang paling klasik adalah tema cinta. Tema yang paling digemari adalah tema-tema unik karena menghasilkan cerita yang menarik.

5. Tema yang trend tidak harus baru, bisa saja tema klise tapi penggarapannya baru. Jadi, kemampuan dan keahlian mengolah kata menjadi dasar utama kekuatan naskah. Kemampuan tersebut dapat diperoleh dengan rajin berlatih dan rajin menulis.

6. Tema dapat kita temukan dengan mudah kalau kita kaya wawasan; banyak membaca; banyak meneliti; banyak mengamati; dll yang dapat memperluas cakrawala pemikiran kita.

7. Tema yang paling tepat bagi tiap-tiap penulis sangat berlainan. Semua tergantung minat dan orientasi penulisannya. Umumnya tema cerita terdiri dari tema cinta, persahabatan, laga, fantasy, kriminal, komedi, religi, petualangan, asimilasi budaya, kepahlawanan.

8. Tema yang kuat umumnya aktual, baru, tidak mengandung SARA, dikuasai penulisnya.

9. Setiap hari manusia berpikir dalam lebih kurang 60 ribu jenis pemikiran (tema); tapi segera terlupa kalau tidak dituliskan. Tema harus ditulis agar tidak hilang.

10. Saat mulai menulis, pilihlah tema yang paling unik, paling baru, dan paling ingin anda tuliskan. Ini merupakan energi besar untuk segera menyelesaikan tulisan.

Bagaimana? Sudah terpikir untuk tema penulisan naskah barumu?

Happy Writing, Be a Good Writer 🙂
Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Ritual Khusus Sebelum Menulis

Gambar hanya sebagai ilustrasi. Anonim. Unduhan semena-mena dari internet.


“Mbak Ari, apa ada ritual khusus sebelum menulis?”
.
Mo ketawa nggak ketawa saya mendapat pertanyaan ini. Jawaban saya: dengan banyak ritual😀
.

  1. Kudu wes bangun, sadar; karena kalau tidur nggak bisa nulis 😂
    .
  2. Mandi bebersih serapinya, senyamannya, dandan secantiknya seperti orang mau kerja kantoran. Ya ini, semacam penambah semangat.
    .
  3. Makan minum secukupnya biar full energi. Nulis dengan perut kenyang bikin pikiran tenang.
    .
  4. Rapikan meja kerja. Siapkan perangkat menulis; laptop/tab/komputer/minibook, draft kerja, buku-buku referensi, alat tulis catat, rekaman, dll kruncilan yang anda perlukan. Setting semuanya pada posisi siap pake.
    .
  5. Pasang musik kalau anda suka. Kalau nggak, ya nggak usah ikutan.
    .
  6. Siapkan air minum dan cemilan kalau senang. Bagi pengemil tidak disarankan menyediakan “amunisi” berlebihan, karena anda bisa ngemil tok tanpa nulis apapun 😂😅
    .
  7. Berdoa dan mulai bekerja. Cek-cek 30 menitan break 1-2 menit biar rehat mata. Kalau sudah 2 jam an sebaiknya berhenti 10 an menit, sebelum kembali nulis.
    .
    Nah ritual itulah yang bikin saya tetap semangat menulis dan cukup banyak tulisan setiap kali kerja.
    .
    Ritualmu beda? Ya gpp. Tiap penulis punya aturan main berbeda saat mulai kerja 😀👍 Yang penting produktif nulis, sehat, happy, banyak uang, banyak piknik, banyak berbagi 💖🙏
    .

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Dasar-Dasar Penulisan

Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

Menulis itu tidak selalu gampang. Kalau pikiran kita ingin menulis dengan mudah, sekurangnya pakailah dasar-dasar penting dalam menulis:

  1. Lakukan saja: MENULIS. Hanya menulis sebebasnya. Kalau sudah ada outline, ikutilah outline itu semampunya.
  2. BACA; sebanyak dan sesering mungkin. Setiap penulis yang baik pasti dia juga seorang pembaca yang baik.
  3. Buat CATATAN setiap saat sehingga anda dapat menuliskan semua ide brilian anda. Bisa diterjemahkan dengan bentuk lain ya; potret, rekam, voice note, dll sesuai dengan karakter masing-masing.
  4. Pastikan anda punya KAMUS dan TESAURUS untuk menulis. Yach, ini cukup membantu dalam pemilihan kosakata yang baik.
  5. JELI dan CERMAT. Orang-orang dan kegiatan di sekitar anda merupakan inspirasi besar untuk karakter, plot, dan tema. Semua materi cerita ada di kehidupan ini.
  6. BERHENTI MENUNDA. Duduk dan mulailah menulis. Ketika ada keinginan menulis karena ide bagus, segeralah menulis.
  7. Bergabung dengan GRUP PENULIS untuk memperoleh dukungan dari komunitas menulis dan menikmati persaudaraan serta persahabatan. Komunitas kadang jadi support terbesar dalam karir penulisan kita.
  8. Menciptakan RUANG di rumah anda terutama untuk menulis. Kalaupun itu hanya meja kursi dan piranti menulis, siapkan khusus untuk membangun iklim atau suasana menulis.
  9. WAKTU khusus untuk menulis. Pilih pilih yang anda merasa paling produktif dalam menulis.
  10. Biarkan diri menulis buruk; karena menulis baik itu PROSES dari berulang kali menulis buruk. Tidak usah menargetkan hal berat, sesuatu yang baik itu memerlukan waktu dan proses.

Happy Writing, Be A Good Writer 🙂

*Jadi Penulis Fiksi? Gampang Kok!
*Jadi Penulis Skenario? Gampang Kok!
*Jadi Penulis Nonfiksi? Gampang Kok!
*Jadi Penulis Produktif? Gampang Kok!

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Tips Menulis Novel

Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

Sebenarnya menulis novel itu menceritakan kisah yang kita ketahui dalam tulisan. Ada berapa banyak kisah yang kita ketahui, maka sebanyak itulah pula novel yang bisa kita tulis. Nah, caranya biar menulis novel itu gampang, bagaimana? Berikut ini tips triknya…

Mengerti apa yang dimaksud novel
Novel itu apa? Tulisan dengan materi fiksi atau sesuatu yang difiksikan (berdasarkan kisah nyata) yang terdiri dari 100-150 halaman. Bisa lebih menurut aturan masing-masing penerbit dan media.

Mengerti cara menulis novel
Bagaimana cara menulis novel? Novel terdiri dari deskripsi dan dialog yang disusun per paragraf-paragraf, per bab-bab hingga jadi satu kesatuan cerita yang utuh.

Caranya menulis dimulai dari IDE yang menarik. SINOPSIS yang rinci untuk MENGEMBANGKAN IDE dan menggambarkan KARAKTER TOKOH. Ikuti sinopsis untuk bisa membuat ALUR CERITA. Alur diolah menjadi ADEGAN-ADEGAN. Ikuti saja semuanya sesuai sinopsis dan selesaikan sampai tamat. PERBAIKI NASKAH sampai rapi dan enak dibaca.

Mengerti ide yang brilian
Ide yang brilian seperti apa? Yang familiar tapi tidak pasaran. Ada banyak novel yang sudah beredar dan diterbitkan. Jadi penulis mesti cerdas membidik sesuatu yang brilian, familiar tapi tidak pasaran. Tema apa saja boleh asal brilian. Tema cinta, tema religi, tema ilmu pengetahuan, dll. tapi pastikan dibidik dari sisi atau sudut pandang yang berbeda.

Mengerti unsur-unsur cerita yang istimewa
Apa unsur-unsur cerita yang istimewa? Sesuatu yang hanya ada di dalam novel yang kita tulis. Boleh settingnya, boleh karakternya, boleh dialognya, boleh deskripsinya, boleh kisahnya, dll. Apapun yang ada di dalam novel yang istimewa yang tidak dimiliki novel lain.

Mengerti pembagian cerita
Novel adalah satu kesatuan yang sebenarnya terdiri dari pendahuluan, isi, dan penutup. Sering disebut opening, inti, dan ending. Mainkan perasaan untuk membaginya. Porsikan bagian inti 50 persen, bagian opening dan ending masing-masing 25 persen. Pikirkan benar-benar bagaimana membagi hal ini.

Opening yang kelamaan juga bikin bosan. Ending yang terlalu cepat juga membuat jengkel karena terasa tiba-tiba. Biasakan membuat platform yang jelas, bab mana yang menjadi opening, inti, dan ending. Catatlah yang kita pikirkan, jangan diangan-angankan, karena pasti besok sudah lupa.

Tips Penting:

  1. Setia pada sinopsis. Jangan melakukan perombakan besar saat menulis.
  2. Jangan gampang menyerah saat menulis. Kalau bosan, tinggalkan. Kalau sudah fresh, kembali dan teruskan menulis.
  3. Jangan mengedit saat menulis. Kalau ada salah ketik, biarkan saja. Editing nanti kalau sudah kelar.
  4. Cari waktu dan tempat yang paling nyaman untuk menulis.
  5. Kalau novelnya perlu banyak referensi, pastikan referensi telah tersedia di dekat meja kerja. Kalau perlu post it bagian-bagian yang akan digunakan sebagai referensi.

Menulis novel berapa lama yang normal? 2 bulan untuk 100-150 halaman, dengan target 1-2 halaman sehari; dengan range waktu 30-60 menit per hari.

Bagaimana? Bukankah menulis novel itu gampang? Apa yang membuat ragu-ragu? Pikiran kita sendiri 🙂

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Segala Sesuatu Ada Ilmunya

Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

Kalau baca berita sekarang ini kok kening saya (sering) berkerut ya. Akal logis saya rasane jungkir balik. Mungkin otak saya yang nggak nyambung untuk mengerti kerumitan berbahasa para awak media dan juga banyak pejabat negara sekarang ini.

1. Indonesia yang seperti “diobrak-abrik” dengan narasi yang bikin mumet. Saya sampai geleng-geleng, yang bener mana yang hoax mana. Mungkin saja nanti emas di Monas diragukan keasliannya njur “dicek” dan “diturunkan” untuk “dimurnikan” 😂🤣

2. Pengusiran warga Rohingya dengan beritane sungguh beragam. Termasuk aneka virus ajaib baru yang muncul dengan beragam kontroversinya. Dari azab sampai bermacam hoaxnya hilir mudik di berbagai lini berita.

3. Beragam berita pilpres pun bikin saya mikir. Ini tenanan, hoax, atau pencitraaan atau apa. Entahlah. Saya tidak mengerti dan jadinya kadang malas mengikuti.

4. Beragam berita lainnya yang macem-macem. Yungalah di sosmed, emak dasteran bolong bae jadi berita 🤣 Sampai saya kudu mikir, ini hoax atau bukan. Bener atau enggak. Membaca berita tidak lagi bikin nyaman hati. Mau respon saja mikir, ngeshare apalagi 😁😅

5. Kalau dulu baca itu jendela ilmu, sekarang baca pun kudu pake ilmu. Kalau enggak, semua berita akan kamu telan mentah-mentah dan kamu akan jadi penyebar hoax paling masif. Hati-hatilah membaca. Pikirkan. Crosscek. Kalau dirasa tidak bener, tidak penting; hentikan sampai dirimu saja.

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Kenapa Tulisan Saya Nggak Pernah Selesai?

Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

Pertanyaan lain yang paling sering saya terima, “Mbak Ari, kenapa tulisan saya nggak pernah selesai? Ada banyak naskah “tidak jadi”, “nanggung” di laptop saya.”

Berikut ini beberapa sebab naskah tidak selesai dan solusinya.

1. Tidak fokus, banyak lomba menulis yang menggoda.
Solusi: fokus pada satu kerja sampai selesai. Pilih program yang paling realistis.

2. Saat menulis, dapat ide baru yang dianggap lebih keren.
Solusi: catat ide tersebut, lalu tutup file, dan lanjutkan menulis.

3. Tidak punya waktu karena kesibukan jadi sangat luar biasa.
Solusi: menulis saja rutin, setiap hari 10-30 menit.

4. Ketakutan karena menulis lalu dianggap sok pintar.
Solusi: tulislah yang paling sesuai dengan bidang anda.

5. Perfeksionis sejati, merasa selalu kurang.
Solusi: yakinkan diri menulis yang terbaik.

6. Selalu membandingkan dengan karya penulis lain.
Solusi: berhenti membandingkan dan tulislah sesuai gaya anda.

7. Tidak percaya diri, merasa tulisan buruk terus.
Solusi: terima kemampuan menulis anda dengan syukur dan terus belajar.

8. Menulis hanya perlu orang berbakat dan luar biasa.
Solusi: sadarilah menulis hanya perlu membiasakan dan berlatih.

9. Merasa tidak ada hal baru.
Solusi: sadari bahwa tulisan hanyalah “olahan” dari yang sudah ada.

10. Godaan sosmed, telepon, dan fasilitas komunikasi.
Solusi: saat menulis, matikan itu semuanya dan pilih tempat yang tenang.

Mudah-mudahan membantu menyelesaikan tulisan anda. Ingat, dalam hal tulisan, yang kita jual adalah tulisan yang sudah SELESAI, bukan OMONGAN atau RENCANA tentang tulisan anda. Jadi, pastikan tiap naskah “selesai” agar anda bisa memiliki banyak karya.

Happy Writing, Be A Good Writer
*Jadi Penulis Fiksi? Gampang Kok!
*Jadi Penulis Skenario? Gampang Kok!
*Jadi Penulis Produktif? Gampang Koq!

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us: