10 Cara Bikin Opening Novel yang Keren

Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

Keberhasilan novel sering dilihat dari openingnya. Kalau opening keren, pembaca akan terus menyelesaikan bacaannya. Apabila opening tidak bagus, sebentar saja pembaca sudah meletakkan bukunya. Berikut adalah sepuluh cara untuk membuat opening novel yang keren.

1. Mulai dengan Aksi:

    Buka novel dengan adegan yang intens atau penuh aksi untuk segera menarik perhatian pembaca. Misalnya, karakter utama sedang dalam kejaran atau menghadapi bahaya langsung.

    Contoh: “Peluru berdesing di udara saat Sarah berlari menembus hutan, napasnya memburu di antara pepohonan yang semakin rapat.”

    2. Deskripsi Atmosferik:

    Gambarkan lingkungan atau suasana dengan detail yang hidup dan menarik. Ini dapat menciptakan suasana yang kuat dan membuat pembaca merasa langsung terlibat.

    Contoh: “Kabut tebal menyelimuti desa kecil itu, membuat lampu-lampu jalanan tampak seperti hantu yang berkeliaran di malam hari.”

    3. Dialog yang Menarik:

    Mulai dengan percakapan yang menarik atau misterius antara karakter-karakter penting. Dialog yang baik dapat mengungkapkan banyak tentang karakter dan situasi.

    Contoh: “‘Aku tahu rahasiamu,’ bisik pria itu dengan senyum licik. ‘Dan aku akan memastikan semua orang mengetahuinya.’”

    4. Pertanyaan Menggoda:

    Ajukan pertanyaan yang membuat pembaca penasaran dan ingin tahu jawabannya. Misalnya, “Siapa yang akan percaya bahwa pada hari itu dunia akan berubah selamanya?”

    Contoh: “Bagaimana mungkin seorang anak laki-laki berusia sepuluh tahun bisa menghilang tanpa jejak di tengah keramaian kota?”

    5. Situasi Unik atau Aneh:

    Gambarkan situasi yang tidak biasa atau mengejutkan untuk menarik perhatian pembaca. Misalnya, karakter utama bangun di tempat yang tidak mereka kenal.

    Contoh: “Lara bangun di tengah lapangan terbuka dengan langit berwarna ungu dan bintang-bintang yang tampak terlalu dekat untuk digapai.”

    6. Kutukan atau Ramalan:

    Mulai dengan sebuah kutukan, ramalan, atau nubuat yang memberikan petunjuk tentang konflik besar dalam cerita. Ini bisa menambahkan elemen misteri dan ketegangan.

    Contoh: “‘Pada malam bulan purnama ke-13, dia akan kembali,’ bunyi ramalan kuno yang menghantui keluarganya selama berabad-abad.”

    7. Penggambaran Emosional yang Kuat:

    Mulai dengan emosi yang kuat, seperti kesedihan mendalam, kemarahan, atau kegembiraan yang luar biasa, untuk menarik simpati dan perhatian pembaca.

    Contoh: “Tangisannya pecah seketika saat melihat rumahnya yang dulu hangat kini hanya tinggal puing-puing yang membara.”

    8. Pengungkapan yang Mengejutkan:

    Berikan informasi yang mengejutkan atau plot twist di awal untuk membuat pembaca langsung tertarik pada cerita dan ingin tahu lebih banyak.

    Contoh: “Ketika pintu itu terbuka, dia tidak menemukan keluarganya, melainkan ruangan yang dipenuhi oleh alat-alat penyiksaan dan peta dunia.”

    9. Pengenalan Karakter yang Menarik:

    Mulai dengan pengenalan karakter yang unik atau karismatik. Deskripsi atau tindakan pertama mereka harus cukup menarik untuk membuat pembaca ingin mengikuti kisah mereka.

    Contoh: “Marcus adalah tipe orang yang bisa menaklukkan ruangan hanya dengan senyumannya. Namun, hari itu, tidak ada yang bisa menyelamatkannya dari apa yang akan terjadi.”

    10. Memulai dari Akhir:

    Mulai cerita dari akhir atau titik klimaks dan kemudian mundur untuk menjelaskan bagaimana kejadian tersebut terjadi. Teknik ini dapat menarik pembaca dengan membuat mereka ingin tahu bagaimana cerita mencapai titik tersebut.

    Contoh: “Darah mengalir di lantai, dan di tengah kegelapan, dia hanya bisa bertanya-tanya bagaimana semua ini bisa terjadi.”

    Setiap teknik ini dapat disesuaikan dengan genre dan gaya penulisan Anda, memastikan pembaca tertarik sejak kalimat pertama. Setiap contoh di atas memberikan gambaran bagaimana Anda bisa menarik perhatian pembaca sejak awal dan membuat mereka tertarik untuk terus membaca.

    Ari Kinoysan Wulandari

    Please follow and like us:

    25 Cara Membuat Judul Novel yang Keren

    Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

    Menciptakan judul novel yang menarik dan mudah diingat adalah langkah penting dalam menarik minat pembaca.

    Judul yang tepat bisa menjadi daya tarik pertama bagi calon pembaca, sehingga penting untuk memilih judul yang sesuai dengan isi dan tema novel.

    Berikut adalah 25 cara untuk membuat judul novel yang keren dan mudah diingat:

    1. Gunakan Frasa Pendek yang Menarik:

    Pilih frasa pendek yang langsung mencerminkan inti cerita novel Anda.

    Contoh: Senja di Birmingham

    2. Ciptakan Keunikan:

    Buat judul yang unik dan berbeda dari judul-judul novel lainnya.

    Contoh: Keajaiban Peci Mail

    3. Jadikan Judul sebagai Pertanyaan:

    Buat judul yang menimbulkan pertanyaan atau rasa ingin tahu pada pembaca.

    Contoh: Apa Isi Hatimu, Maya?

    4. Gunakan Kata-Kata yang Kuat:

    Gunakan kata-kata yang kuat dan menggugah emosi pembaca.

    Contoh: Maju Terus, Luna!

    5. Kombinasikan Kata-Kata yang Tidak Biasa:

    Gabungkan kata-kata yang tidak biasa atau jarang digunakan untuk membuat judul yang menarik.

    Contoh: Tino: Si Pencari Harta Kerajaan

    6. Refleksikan Tema Utama:

    Pastikan judul mencerminkan tema utama atau pesan yang ingin disampaikan dalam novel.

    Cobtoh: Si Jangkung dari Denpasar

    7. Sesuaikan dengan Genre:

    Sesuaikan judul dengan genre novel Anda agar lebih mudah dikenali oleh pembaca yang sudah terbiasa dengan genre tersebut.

    Contoh: Misteri Keris Mpu Gandring

    8. Tambahkan Sentuhan Misteri:

    Buat judul yang memiliki elemen misteri untuk menarik minat pembaca.

    Contoh: Kisah Mistis di Gunung Lawu

    9. Gunakan Bahasa yang Menarik:

    Pilih bahasa yang menarik dan menggugah imajinasi pembaca.

    Contoh: Pelangi di Hati Cinta

    10. Tambahkan Unsur Fantasi:

    Jika novel Anda bergenre fantasi, tambahkan unsur fantasi dalam judul untuk mencerminkan dunia yang akan dibawa oleh novel.

    Contoh: Ruang Biru di Rumah Bobi

    11. Gunakan Kata-Kata Indah:

    Gunakan kata-kata yang indah dan menggugah perasaan dalam judul novel Anda.

    Contoh: Labirin di Kebun Cokelat

    12. Refleksikan Karakter Utama:

    Jika memungkinkan, gunakan nama atau karakteristik karakter utama dalam judul.

    Contoh: Gara-gara Marcella

    13. Gunakan Kata-Kata dari Bahasa Asing:

    Gunakan kata-kata dari bahasa asing yang memiliki makna yang relevan dengan cerita Anda.

    Contoh: Wonderful Bangkok

    14. Sederhana tapi Bermakna:

    Buat judul yang sederhana namun memiliki makna yang dalam.

    Contoh: Tahajud Cinta

    15. Gunakan Frasa atau Kutipan Terkenal:

    Gunakan frasa atau kutipan terkenal yang relevan dengan cerita Anda.

    Contoh: Jangan Menyerah, Mama!

    16. Tambahkan Aspek Temporal:

    Jika cerita Anda berkaitan dengan waktu, tambahkan aspek temporal dalam judul.

    Contoh: Bandung, Pada Suatu Masa

    17. Refleksikan Lokasi atau Tempat Setting:

    Jika cerita Anda memiliki setting atau lokasi yang khas, gunakan dalam judul.

    Contoh: Unforgettable Tokyo

    18. Gunakan Kata-Kata yang Menggugah Sensasi:

    Gunakan kata-kata yang dapat menggugah sensasi atau perasaan pada pembaca.

    Contoh: Rasa Gula, Aroma Kopi Mona

    19. Tambahkan Unsur Teknologi atau Futuristik:

    Jika cerita Anda memiliki unsur teknologi atau futuristik, tambahkan dalam judul.

    Contoh: Jakarta Era 2053

    20. Sesuaikan dengan Target Pembaca:

    Pertimbangkan selera dan minat pembaca potensial saat memilih judul.

    Contoh: Rani Sang Penangkap Kunang-kunang

    21. Gunakan Kontras:

    Gunakan kontras dalam judul untuk menarik perhatian pembaca.

    Contoh: Rini Senang, Saat Dinda Pulang

    22. Refleksikan Konflik Utama:

    Jika ada konflik utama dalam cerita Anda, cerminkan dalam judul.

    Contoh: Geger Tanah Blambangan

    23. Gunakan Kata-Kata yang Berkonotasi Positif:

    Gunakan kata-kata yang memiliki konotasi positif untuk memberikan kesan yang baik pada pembaca.

    Contoh: Kingkong Jatuh Cinta

    24. Tambahkan Nuansa Humor:

    Jika cerita Anda mengandung unsur humor, tambahkan nuansa humor dalam judul.

    Contoh: Tersengat Cinta Endut

    25. Gunakan Kata-Kata yang Menggugah Kepedulian:

    Jika cerita Anda memiliki pesan yang ingin disampaikan, gunakan kata-kata yang menggugah kepedulian.

    Contoh: Kisah Cinta Insan Kamil

    Nah, sudah banyak cara yang bisa anda pilih untuk membuat berbagai judul novel. Anda bisa menambahkan rumusan tersendiri agar ketemu judul judul yang keren.

    Ari Kinoysan Wulandari

    Please follow and like us:

    10 Langkah Membuat Storytelling yang Menarik

    Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

    Storytelling sering jadi cara untuk membuat novel yang menarik. Ada banyak langkah yang bisa ditempuh untuk membuat storytelling yang baik. Berikut adalah 10 cara storytelling yang menarik:

    1. Mulailah dengan Momen Bersejarah:

    Tarik minat dan perhatian pembaca dengan memulai cerita dari momen bersejarah atau kejadian penting yang langsung mengaitkan mereka dengan cerita.

    1. Karakter yang Menarik:

    Ciptakan karakter yang kompleks dan menarik dengan latar belakang yang beragam, konflik internal yang kuat, dan perkembangan yang signifikan.

    1. Gunakan Imajinasi dan Detail:

    Gambarkan setting, suasana, dan detail dengan jelas sehingga pembaca dapat membayangkan dengan baik. Bawa pembaca ikut datang ke lokasi cerita.

    1. Beralih Sudut Pandang:

    Cobalah untuk beralih antara sudut pandang karakter yang berbeda untuk memberikan wawasan yang lebih luas tentang cerita.

    1. Gunakan Dialog yang Memikat:

    Dialog yang realistis dan memikat dapat menghidupkan karakter dan membuat pembaca terlibat dalam percakapan.

    1. Bangun Ketegangan:

    Bangun ketegangan dengan mengungkapkan konflik secara bertahap dan menjaga ketertarikan pembaca tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

    1. Jaga Ritme Cerita:

    Gunakan pergantian antara aksi atau tindakan, deskripsi, dan dialog untuk menjaga ritme cerita yang menarik.

    1. Berikan Kejutan:

    Selipkan plot twist atau momen tidak terduga yang akan membuat pembaca terkejut dan terus membaca.

    1. Gunakan Metafora dan Simbolisme:

    Gunakan metafora dan simbolisme untuk menambah kedalaman cerita dan memberikan pesan yang lebih mendalam. Pastikan anda memahami tentang metafora dan bahasa-bahasa simbol untuk penulisan fiksi.

    1. Resolusi yang Memuaskan:

    Akhiri cerita dengan resolusi yang memuaskan, umumnya dengan suatu kondisi yang menyatakan semua konflik utama terselesaikan dan pembaca merasa puas dengan akhir cerita yang anda buat.

    Teori storytelling bermacam-macam. Anda bisa memadupadankan satu sama lain saat menulis. Tidak pernah ada aturan baku dalam menulis.

    Penulis sebebasnya boleh membuat rumusan baru yang sesuai. Pada akhirnya yang dilihat pembaca adalah: apakah tulisan itu menarik. Bagaimana caranya, itu bukan hal yang masuk di pikiran pembaca.

    Selamat membuat storytelling yang menarik. Selesaikan novel anda sekeren mungkin.

    Ari Kinoysan Wulandari

    Please follow and like us:

    10 Langkah Mudah Membuat Draft Novel

    Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

    Novel sebagai bentuk tulisan timeless yang bisa diterbitkan dan dijual kapan saja, termasuk jenis penulisan yang ingin dilakukan banyak orang. Namun menulis novel perlu lebih dari sekedar “keinginan”.

    Menulis novel memerlukan serangkaian kemampuan dan komitmen untuk menyelesaikannya. Salah satu hal penting yang bisa dilakukan oleh penulis novel adalah membuat draft novel.

    Dengan adanya draft novel yang baik, novel akan segera selesai. Membuat draft novel yang baik memerlukan proses yang terstruktur dan konsisten.

    Berikut ini 10 langkah yang dapat membantu Anda dalam proses tersebut:

    1. Penetapan Tujuan:

      Tentukan tema dan pesan yang ingin Anda sampaikan melalui novel Anda.

      2. Riset:

      Lakukan riset mendalam tentang latar belakang, karakter, dan plot yang Anda inginkan.

      3. Pengembangan Karakter:

      Buat karakter-karakter yang kompleks dan beragam, dengan kelebihan dan kelemahan masing-masing.

      4. Penentuan Plot:

      Rencanakan plot secara keseluruhan, termasuk puncak konflik dan resolusinya.

      5. Outline:

      Buat outline yang detail untuk setiap bab, termasuk perkembangan karakter dan alur cerita.

      6. Penulisan Draft Pertama:

      Mulailah menulis secara konsisten berdasarkan outline yang telah Anda buat.

      7. Edit dan Revisi:

      Lakukan revisi terhadap draft pertama, perbaiki plot hole, karakter yang kurang, dan masalah lainnya.

      8. First Readers:

      Mintalah pendapat dari first readers untuk mendapatkan masukan dan saran dari sudut pandang yang berbeda.

      9. Edit Lanjutan:

      Perbaiki dan perhalus naskah berdasarkan umpan balik beta readers dan revisi Anda sendiri.

      10. Penyuntingan atau Edit Akhir:

      Lakukan penyuntingan akhir untuk memastikan keseluruhan novel telah terlihat profesional dan siap untuk dipublikasikan.

      Setiap langkah ini bisa berulang dan dipersonalisasi sesuai kebutuhan Anda. Yang terpenting adalah konsisten dan terus belajar dari setiap tahap. Selamat mencoba dan segeralah memiliki novel yang keren.

      Ari Kinoysan Wulandari

      Please follow and like us:

      Bikin Karakter dalam Novel

      Pesan buku cetak dan bertandatangan bisa wa.me/6281380001149.

      “Kenapa membuat karakter sulit?”

      “Tidak sulit. Hanya belum terbiasa. Kalau mau mudah, ambil karakter-karakter yang ada di sekitar kita. Atau ikuti caranya Alfred Hitchcock berikut ini.”

      1. Ambil setumpuk kartu berukuran 10 x 10 cm (bisa berapa saja sesuai kesenangan).
      2. Tulis masing-masing nama karakter anda di bagian atasnya.
      3. Pikirkan peranan apa yang akan dimainkan mereka dalam cerita anda.
      4. Tipe orang seperti apa mereka: usia, pendidikan, tempat kelahiran, keras kepala, lucu, gemuk, jelek, ganteng, cantik, dll.
      5. Apa kebiasaan unik mereka? Apakah mereka biasa mencuci tangannya setiap ketemu orang? Apa mereka suka melihat sesuatu yang aneh? Apa mereka baik hati terhadap anak-anak, tapi senang menyiksa binatang?
      6. Tuliskan semuanya. Tuliskan sebanyak-banyaknya sampai anda mulai mengenal masing-masing karakter tersebut secara mendalam.

      Nah, selesai sudah dalam membuat karakter 🙂

      Beberapa dari karakter tersebut akan menjadi tokoh utama, ceritanya akan berkisar di sekitar mereka.

      Karakter lainnya akan memainkan sedikit peran, tapi sangat penting. Setiap pemain harus memiliki alasan mengapa mereka hadir dalam cerita tersebut. Jika tidak mempunyai alasan mengapa harus hadir dalam novel anda, mereka akan memperlambat cerita anda.

      Hal-hal yang sifatnya lambat akan membuat pembaca bosan.

      Ari Kinoysan Wulandari

      Please follow and like us:

      Tema-tema Klise

      Pesan buku cetak dan bertandatangan bisa wa.me/6281380001149.

      Apakah ada yang benar-benar baru dalam dunia penulisan? Kreativitas industri penulisan sudah sama tuanya dengan tradisi tulis menulis yang kita kenal. Segala model cerita kehidupan dapat kita temukan dalam berbagai kisah di novel, film, series dll bentuk karya manusia.

      Kisah-kisah klise pun tidak kurang jumlahnya. Toh selalu ada kisah setipe yang klise sekaligus menjadi hits di mana-mana. Lalu tema klise seperti apa sih?

      Klise itu kalau temanya sudah umum, tidak ada sesuatu yang baru, biasa, dan cenderung basi.

      Contoh klise, kalau ceritamu membahas:

      1. Cowok/cewek urakan jadi alim.
      2. Bintang basket pacaran sama primadona sekolah.
      3. Sahabat jadi pacar.
      4. Mantan yang mengacau.
      5. Orang mau mati menemukan pencerahan.
      6. Putus cinta dan musuhan.
      7. Orang kaya jatuh cinta sama orang miskin (sinetron banget).
      8. Gadis miskin cantik baik hati bertemu lelaki sempurna, menikah, bahagia.
      9. Perjodohan.
      10. Serba sempurna; cantik, pinter, kaya, salih, tabah, ngerti trend, nggak ada cela; dikelilingi orang-orang sempurna pula (ini nggak manusiawi banget).

      Apa tidak boleh menggunakan tema klise? Boleh banget… Asal, kemasan cerita beda, penulisan kamu keren, info kamu penting…. dari keseluruhan cerita jadi oke, menarik, dan menyenangkan.

      Cerita klise yang oke misalnya seri Twilight; Throught the Glass, Darkly; Alice in the Wonderland; Cinderella; Boy Meet Girl; dll yang bisa kamu tambahkan sendiri dengan mudah.

      Menulis memang tidak harus yang ribet. Yang simpel saja, yang dekat, yang dikenali, yang dikuasai; tapi pastikan menulisnya dengan cara yang bagus dan menyenangkan.

      Happy Writing, Be a Good Writer 🙂
      Ari Kinoysan Wulandari

      Please follow and like us:

      Dramatisasi Tulisan

      Manajemen Penulisan Kreatif di dalamnya ada contoh dramatisasi tulisan.

      “Hidup jangan kebanyakan drama.” Sering kita mendengar hal itu dalam kehidupan sehari-hari, karena akan menjengkelkan banyak pihak. Namun dalam penulisan fiksi, tanpa dramatisasi, maka tulisan tidak akan bernyawa.

      Berikut ini adalah hal-hal yang perlu kita perhatikan dalam membuat dramatisasi puisi. Semuanya perlu kita ketahui demi mendapatkan “ruh” dalam tulisan.

      1. Setiap cerita dalam fiksi, sebenarnya adalah rangkaian dramatisasi yang dilakukan oleh penulisnya. Tujuannya agar peristiwa yang biasa menjadi tidak biasa alias istimewa.
      2. Cara dramatisasi setiap penulis berbeda-beda. Masing-masing tergantung referensi dan kapasitasnya dalam menulis.

      Semakin lama jam terbang menulis, biasanya peristiwa sederhana saja bisa jadi sangat dramatis.

      1. Apakah setiap peristiwa harus didramatisasi dalam penulisan? Tentu saja jawabannya tidak: tergantung keperluan. Ingat, yang berlebihan selalu tidak pas atau tidak sesuai porsi.

      Namun perlu diingat tanpa dramatisasi, tulisan anda menjadi kurang kuat.

      1. Dramatisasi bisa dilakukan dengan hiperbola, catatan detail, deskripsi menggunakan metafora atau puisi liris, dan banyak cara lainnya. Intinya semua dramatisasi bertujuan memberi efek pada pembaca agar memiliki gambaran yang luar biasa.
      2. Contoh dramatisasi:

      Contoh 1: tidak didramatisasi

      Galuh terburu-buru ke kelas. Ia menabrak seseorang. Ia berusaha minta maaf. Ternyata orang itu Rudi, musuh bebuyutannya pada masa kecil. Ia menjadi geram tidak tertahan.

      Contoh 2: didramatisasi

      Langkah cewek berambut panjang sebahu itu bagai dikejar harimau. Ya, Galuh sangat buru-buru untuk masuk kelas Manajemen Publik. Dosennya dikenal killer. Telat semenit aja, nggak boleh masuk kelas.

      Di koridor ruangan, di dekat tangga yang cukup tinggi, ia pun menabrak seseorang.

      “Maaf…. maaa….aaff ya…. Saya harus cepat!” seru gadis manis ini nyaris tertahan.

      “Heiiii…. Kamuuuu… Galuh!” balas laki-laki itu. “Kelakuanmu dari dulu nggak berubah! Suka bikin onar sama orang!” serunya.

      “Heh, Rudi! Jaga mulutmu! Saya nggak sengaja!” balasnya langsung kabur.

      “Hei… Hei…. jangan kabuur!” teriak Rudi. Galuh tetap tak peduli.

      Nah, inti contoh 1 dan 2 sama, tapi pasti rasanya beda. 😀

      Selamat membuat dramatisasi untuk tulisan anda 😍
      .
      .

      Ari Kinoysan Wulandari
      arikinoysan.com

      Please follow and like us: