Alhamdulillah, Kami Selamat 😍
Hal-hal penting dan menarik sudah saya ceritakan di sesi 1-9 dolan saya ke Hainan. Tempat yang menarik untuk dikunjungi. Tour ini sudah include makan, snack dan minuman. Menu dan restoran ganti tiap sesi. Terdiri dari qingbuliang (makanan manis), tahu qiongshan, bihun lingshan, ayam semut goreng limiao (ayam kecil), ayam qiong zhongshan, bihun baoluo, bihun hainan, bihun asam lingshui, dendeng sapi jingshan, udang halus hainan, bacang, bakpao, kambing dongshan, bebek kecap, nasi hainan, sayuran, buah, dan rumput laut. Saya paling suka olahan rumput laut 😋
Soal oleh-oleh anda tinggal siapin yuan yang banyak. Pastikan anda tidak membeli produk China yang ada di Indonesia dan lebih murah. 😀 Saya lebih banyak beli produk herbal dan beragam teh kering.
Malam terakhir adalah waktu yang panjang. Penerbangan dini hari. Sebagian shopping. Sebagian lagi duduk-duduk di lobi hotel. Sebagian naik kapal pesiar keliling kota. Saya berkeliaran mencari jejak. Feeling saya kurang nyaman dengan cuaca hari itu. Berkali-kali saya lihat langit, awan hitam tidak bersahabat, angin cukup keras menampar kulit. Saya meneruskan niat mencari info seputar hotel yang horor itu sebelum balik ke bandara.
Tengah malam di bandara dan ketidaknyamanan itu saya rasakan lagi. Langit begitu pekat. Angin lebih kencang. Penerbangan on schedule. Berdoa aman selamat.
Mulailah horor di dalam pesawat. Badai buruk di Laut China Selatan. Pesawat mengalami guncangan hebat berulang. Sebagian yang lelah tidur nyenyak. Saya sangat cemas 😭 Ini lebih horor daripada menghadapi hantu di kamar.
Agak mereda ketika pramugari membagikan makanan; meski saya masih waswas. Baru ketika pesawat mendarat di Surabaya, alhamdulillah kami selamat. Lega dan syukur 😇
Hidup kita penuh dengan kesibukan, tapi piknik itu investasi kebahagiaan. Kalau mau ke Hainan, anda bisa cari Bu @annavincentia di 082111533588. Wes tinggal bayar, tinggal berangkat. Ngajak saya boleh, asal gratis dan ada waktu, haha😂
Sampai jumpa di catatan dolan saya berikutnya. 🤗
Tamat
Ari Kinoysan Wulandari