Cahaya Cinta. Contoh tema nonfiksi sehari-hari. Buku bisa diakses di amazon.com
Saat mau menulis, kita sering berkutat dengan, “Temanya apa?”
Padahal tema ada terserak di semua tempat, bahkan di sekitar kita. Hanya mereka yang terlatih menulis yang dapat menemukan tema dengan mudah.
1. Tema merupakan dasar cerita atau pokok cerita yang paling penting dari seluruh naskah. Tema sering pula disebut ide pokok dalam suatu cerita. Tema menjadi patokan penulis untuk membangun ceritanya secara keseluruhan.
2. Tema menjadi salah satu unsur dan aspek cerita yang memberikan kekuatan dan unsur pemersatu fakta untuk mengungkapkan tentang kehidupan para tokoh-tokohnya.
3. Tema tidak dapat dipisahkan dari masalah-masalah yang dikemukakan penulis. Tema berkaitan dengan masalah, tetapi tema tidak sama dengan masalah. Tema berkaitan dengan pandangan, cara melihat sesuatu; masalah merupakan sesuatu yang harus dicarikan solusinya.
4. Tema yang paling klasik adalah tema cinta. Tema yang paling digemari adalah tema-tema unik karena menghasilkan cerita yang menarik.
5. Tema yang trend tidak harus baru, bisa saja tema klise tapi penggarapannya baru. Jadi, kemampuan dan keahlian mengolah kata menjadi dasar utama kekuatan naskah. Kemampuan tersebut dapat diperoleh dengan rajin berlatih dan rajin menulis.
6. Tema dapat kita temukan dengan mudah kalau kita kaya wawasan; banyak membaca; banyak meneliti; banyak mengamati; dll yang dapat memperluas cakrawala pemikiran kita.
7. Tema yang paling tepat bagi tiap-tiap penulis sangat berlainan. Semua tergantung minat dan orientasi penulisannya. Umumnya tema cerita terdiri dari tema cinta, persahabatan, laga, fantasy, kriminal, komedi, religi, petualangan, asimilasi budaya, kepahlawanan.
8. Tema yang kuat umumnya aktual, baru, tidak mengandung SARA, dikuasai penulisnya.
9. Setiap hari manusia berpikir dalam lebih kurang 60 ribu jenis pemikiran (tema); tapi segera terlupa kalau tidak dituliskan. Tema harus ditulis agar tidak hilang.
10. Saat mulai menulis, pilihlah tema yang paling unik, paling baru, dan paling ingin anda tuliskan. Ini merupakan energi besar untuk segera menyelesaikan tulisan.
Bagaimana? Sudah terpikir untuk tema penulisan naskah barumu?
Happy Writing, Be a Good Writer 🙂 Ari Kinoysan Wulandari
Gambar hanya sebagai ilustrasi. Makanan artistik. Seni kuliner.
… years ago 😍
Saya ketemu kawan ini pas dia baru mulai studi S3 Hukum di UGM. Kami beda etnis, ilmu, pekerjaan, baju, selera makan, hingga urusan piknik. Tapi UGM luar biasa “mencetak” perbedaan bisa jadi satu pola pikir kolektif yang lebih kurang “seragam”. Kemajuan. Semangat untuk terus maju dan berkembang. 😍💪
Saya yang sudah 11 an tahun berkutat mengurusi sinetron dan film; mulai familiar dengan kuliah jam piro, sesuk ada berapa matkul, dosene ganteng, dosene killer, aduh proposalku belum beres, waktunya bikin makalah, publish jurnal, sesuk ada kuis, ternyata ujiannya gampang, dll percakapan yang khas mahasiswa banget.
Ingin kuliah lagi? Nggak. Merasa sudah cukup dengan sarjana. Otak saya pun wes diracuni sinetron dan film. Nggak sanggup kalau dicecar beragam urusan ilmiah akademis.
Beberapa relasi bilang kalau sudah di tepi kolam, baiknya yo nyebur sisan. Maksudnya saya sudah berada di lingkungan kampus UGM, ngekos di rumah guru besar, kok nggak sekalian kuliah.
Ketemu guru besar Sasindo dan versi beliau kuliah S2 atau S3 itu sama gampangnya dengan studi S1. Yo wes, karena didorong sana sini, bismillah meskipun raniat niat tenan, saya yo daftar S2.
Ikut tes dan macem-macem prosedur yang teknis administrasi nya bikin mumet 🤣 Tapi Jogja itu selalu njujug saja. Selalu ada yang membantu. S2 saya lulus mulus 1 tahun 3 bulan. Cumlaude? Aaah itu sudah biasa 😄😁
Lalu, pembimbing S2 saya bilang kalau masih mau sekolah S3 ya segera saja. Karena makin lama aturan di UGM makin ketat dan selektif. Bismillah juga, saya lanjut S3. Meskipun jatuh bangun begini begitu, S3 saya juga lulus dalam 3 tahun 1 bulan. Alhamdulillah ❤
Mungkin kalau saya nggak tinggal di lingkungan kampus, saya nggak yakin akan tergerak kuliah. Pun semangat lulus cepat, nggak akan kuat kalau nggak di sekitaran saya ada banyak orang-orang yang biasa bekerja dengan cepat 💖🙏
Moral storynya, kalau kamu punya cita-cita; pilih lingkungan yang kondusif. Orang-orang yang support. Jangan sekitaran yang justru mengatakan kamu hanya mimpi 🙏
Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Menjaga semangat menulis sangat penting bagi penulis. Dengan semangat yang tetap membara, menulis menjaga lebih mudah. Walaupun kadang kadang menulis tidak selalu memberikan hasil sesuai yang kita harapkan, dengan semangat yang baik, menulis menjadi lebih ringan.
Berikut ini beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menjaga semangat menulis. Anda juga bisa menambahkan tips tips lain atau pilihan yang sesuai.
1. Memiliki sikap rendah hati. Dalam bidang kerja apapun, rendah hati itu perlu. Mereka yang mau menerima kekurangan diri dengan baik, yang bisa melejitkan potensinya. Termasuk ketika berurusan dengan masalah penulisan.
2. Terus berusaha. Anda tidak tahu batas-batas kemampuan Anda dalam menulis. Sukses atau tidak, jika Anda terus mendorong melampaui diri sendiri, Anda akan memperkaya hidup Anda sendiri.
3. Pertahankan pekerjaan Anda. Organisasi, lembaga dan individu akan sering berpikir mereka tahu yang terbaik tentang pekerjaan Anda – terutama jika mereka membayar Anda. Ketika Anda benar-benar percaya keputusan mereka akan merusak pekerjaan Anda, sebaiknya angkat kaki. Bekerjalah dengan baik dan pastikan anda dihargai dengan layak. Menulis (tidak selalu mudah). Jadi pastikan anda dibayar layak untuk itu.
4. Membela diri. Cari tahu apa yang membuat Anda bahagia, termotivasi dan kreatif. Tulislah materi materi yang anda senangi dan anda kuasai.
5. Penulis itu menulis. Lakukan saja secara rutin, di manapun Anda berada. Tanpa menulis secara rutin, anda bisa bisa kehilangan semangat menulis.
6. Baca. Sebanyak yang Anda bisa. Sebagian harus diperdalam, sebagian cukup sambil lalu. Pilih pilih yang sesuai keperluan penulisan anda.
7. Jangan takut melakukan perubahan. Mungkin Anda terbiasa menulis fiksi, tak ada salahnya menulis biografi dan sebaliknya. Coba hal baru itu penting.
8. Ingat Anda suka menulis. Jika semangat menurun, kembalikan saja rasa suka Anda dan ingat bagaimana publikasi pertama yang luar biasa. Anda akan kembali semangat. Ingat ingat juga prestasi anda lainnya.
9. Perbaiki komunikasi Anda. Tidak setiap penulis pandai berbicara, tetapi dalam proses negosiasi, penawaran harga, kompromi materi, dll semuanya perlu komunikasi yang baik dan tepat.
10. Hiduplah dengan baik dan teratur. Menulis memang bisa kapan saja, tetapi hidup alami dan wajar seperti orang lainnya akan membantu Anda tetap hidup sehat bahagia dan panjang umur.
Tetap semangat dan mari kita terus menulis; demi menghasilkan tulisan yang berkualitas dan hidup yang lebih bahagia. ❤️🙏
Candi Penampihan. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Candi Penampihan… hem, candi ini berada di lereng gunung di Tulungagung; yang kalau kita mau ke sini, rada butuh energi ekstra. Tempatnya di daerah pegunungan naik dengan medan yang tidak terlalu mudah.
Medannya belak belok naik turun dengan jalanan yang cukup licin kalau lepas hujan. Bagi yang masih belajar atau baru bisa naik motor atau mobil, jangan nyetir sendiri ya, daripada kamu celaka dadakan malah nggak jadi piknik nanti 😀🙏
Candi ini secara administratif pemerintahan bernaung di Dusun Turi, Desa Geger, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Posisi candi berada di lereng Tenggara Gunung Wilis. Candi ini tepatnya berdiri pada ketinggian 815 meter di atas permukaan laut.
Wes, saya nggak kebayang zaman dulu piye bangunnya. Zaman sekarang aja dengan peralatan canggih masih nggak mudah membangun candi di ketinggian begini 😀🙏
Salah satu hal yang membuat Candi Penampihan begitu menarik adalah lokasinya yang strategis. Karena berada di atas bukit, lingkungan areal candi ini menawarkan pemandangan alam yang indah dan mempesona.
Dari atas candi, pengunjung dapat melihat panorama hamparan sawah dan perbukitan yang hijau serta desa-desa yang terhampar luas di bawahnya. Pokoknya capek capek mata gegara melototin laptop bisa langsung ilang dan kembali ijo matanya…. haha, pemandangannyalah yang hijau sejuk. Bukan matanya yang ijo. Ini siy orang yang mata duitan 😆
Candi Penampihan dari jarak lebih dekat. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Candi Penampihan ini secara umum merupakan sebuah struktur yang terdiri dari tiga teras atau halaman dengan dua kolam. Pada bangunan candi utama terdapat satu prasasti, di teras paling atas.
Dari prasasti inilah dapat diterangkan bahwa Candi Penampihan merupakan bangunan religi untuk pemujaan Dewa Syiwa berangka tahun 820 Saka atau 898 Masehi. Artinya candi ini sudah ada jauh sebelum masa Kerajaan Majapahit dan dapat kita akui kebesaran nenek moyang kita di masa lampau.
Bila ditilik dari angka tahunnya, maka candi ini diperkirakan dibangun semasa dengan Candi Borobudur oleh Wangsa Syailendra dari Kerajaan Medang atau era Mataram Kuno. Artinya bila masa itu yang berkuasa di Tanah Jawa adalah Dinasti Budha, keberadaan umat Hindu tetap dipelihara dan diberi kebebasan penuh untuk beribadah oleh negara. Buktinya ya dengan adanya candi dan prasasti di lereng Gunung Wilis ini.
Tokoh yang terkenal dari daerah ini adalah Dewi Kili Suci, yang disebut sebagai ahli penyembuhan yang mumpuni. Beberapa penduduk juga sering menyebut ada orang orang Jawa (penganut Kejawen) yang masih datang di hari hari tertentu dengan laku tertentu pula, untuk “ngalap berkah” ilmu Dewi Kili Suci ini. Ya, di Tanah Jawa pasti tiap bangunan kuno tidak lepas dari urusan mistik dan klenik. Bagaimanapun itu bagian dari akar sejarah budaya yang sangat lama.
Kalau kita datang ke areal candi ini, yang terlihat hanyalah lingkungan yang hijau dan sejuk. Kiri kanannya dipenuhi dengan taman-taman asri, yang membuat orang betah berlama lama di daerah ini. Pada kiri kanan struktur candi, juga dapat ditemui berbagai bangunan kuna berbentuk kura-kura yang dikelilingi naga. Sebagian lagi ada batu-batu candi dengan ornament dan relief manusia dan binatang.
Dari informasi juru kunci dan juru pelihara candi, di masa lampau konon pernah ada Arca Bima dan Arca Dwarapala. Namun kedua arca ini sekarang sudah tidak ada di areal Candi Penampihan. Entah dijarah, atau dipindahkan, atau hilang rusak ditelan waktu; tidak ada info atau keterangan yang pasti.
Sebagai bangunan untuk ibadah pemujaan terhadap Dewa Syiwa, Candi Penampihan memiliki ciri khas arsitektur candi Hindu yang umumnya ditemukan di Jawa Timur. Candi ini terdiri dari bangunan utama yang terbuat dari batu bata merah dan batu andesit.
Keistimewaan lain dari candi ini adalah adanya ornamen-ornamen yang menghiasi dinding dan relief-relief yang memperlihatkan cerita-cerita dari kitab Ramayana dan Mahabharata. Kisah epos yang menjadi rujukan dalam berbagai relief dan ornamen-ornamen religi candi-candi Hindu di Nusantara.
Keberadaan Candi Penampihan juga memberikan kita gambaran tentang perkembangan agama dan kebudayaan Hindu di Jawa Timur pada masa lampau. Arsitektur candi yang megah dan ukiran-ukiran yang sangat halus menjadi bukti akan kecanggihan teknik dan keahlian masyarakat pada masa itu dalam bidang seni bangunan.
Sayangnya, seiring dengan berjalannya waktu, Candi Penampihan mengalami kerusakan akibat alam dan ulah manusia. Untuk itu, perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat setempat untuk menjaga dan merawat candi ini agar tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Bagi para wisatawan dan pecinta sejarah, Candi Penampihan merupakan destinasi wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Selain dapat menikmati keindahan arsitektur klasik candi ini, pengunjung juga dapat belajar banyak mengenai sejarah dan kebudayaan Jawa Timur melalui relief-relief dan ornamen-ornamen yang ada di candi ini.
Oh iya, sebelum ke areal candi ini, kalau kamu datang berkunjung, kamu juga bisa menikmati areal kebun bunga —bermacam-macam jenis yang indah dipandang mata; serta areal kebun teh yang tidak jauh dari lokasi candi. Jadi memang daerah ini seolah-olah dipilih sebagai tempat untuk beribadah dan menenangkan pikiran.
Praktis, selain wisata candi juga bisa mengunjungi tempat-tempat wisata alam di sekitarnya. Makanan dan minuman? Mudah didapat dan enak-enak. Akses jalan sudah hampir semuanya beraspal, hanya ya naik turun belak belok, kudu hati-hati. Semoga Candi Penampihan selalu menjadi bagian penting dari warisan sejarah bangsa yang terus dijaga dan dilestarikan.
Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Bagaimana cara menyiapkan tabungan untuk hidup dua tahun? Bukankah itu jumlah yang besar dan sulit bagi PNS atau pekerja kantoran standar?
Saya tertawa. Ya kalau PNS atau pekerja kantoran standar, kayaknya nggak perlu-perlu amat begitu. Kan wes gajian rutin tiap bulan. Setahu saya, tidak pernah ada kasus PHK untuk PNS kecuali pemecatan karena tindakan melawan hukum yang sudah diputus sah dengan ketetapan pengadilan/hukum. Kalau pekerja kantoran swasta siy masih mungkin ada PHK massal. Jadi memang lebih baik bersiap-siap dengan dana darurat super urgent itu.
Mungkin bagi mereka yang sudah hidup aman dengan gajian tiap bulan; cukup atur saja persiapan dana darurat untuk hal tidak terduga. Terus besarannya berapa? Ya tergantung masing-masing. Sekurangnya aturan standar itu 3x biaya hidup bulanan. Jadi cek saja biaya hidup sebulan berapa, cukup kalikan tiga. Lebih besar lebih baik. Kalau sudah, kunci saja. Tabung di rekening non ATM atau non ibanking, m-banking dll itu biar nggak dicomot-comot. Tapi pastikan cek cek biaya bulanannya yes. Karena kalau tidak ditambah ntar menyusut dengan besarnya biaya admin dll dari bank.
Kalau freelancer, itu berbeda aturan mainnya. Situasinya tidak pasti, tidak tetap. Pekerjaan dan rezekinya pun tidak menentu. Saya pribadi mempersiapkan dana hidup non operasional juga tidak ujug-ujug banyak. Semula ya 1/2 bulan, 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, dst sampai terkunci sesuai tujuan saya. Misal 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, dst. Dan tentu akan saya perpanjang terus, sesuai kemampuan. Lha kalau nggak begitu, siapa yang menjamin masa pensiun saat saya sudah tidak produktif bekerja?
Keberadaan dana seperti ini, tidak selalu mudah disediakan atau diusahakan. Karena kebanyakan kita, prinsipnya itu belanja dulu baru nabung. Kalau kurang malah bisa pake kartu kredit, paylater, kredit berjangka, cicilan, dll yang sebenarnya perpanjangan dari utang berbunga, sesuatu yang sering kita abaikan karena terlihat cicilannya kecil saja untuk setiap bulan. Padahal mestinya ya kita itu nabung dulu baru belanja. Yo weslah, bebas ini. Urusan masing-masing 😀🙏
Atur atur ajalah biar duit anggaranmu bisa sesuai dengan pilihan yang bikin kamu happy. Boleh nabung dikit dikit, boleh auto debet, boleh beli emas, boleh arisan, bisa reksadana, saham, coin, tanah, rumah, dll. Kalau nggak bisa nabung banyak, ya nggak usah maksa. Apalagi buat mereka yang wes dapat jaminan masa pensiun, kalem kalem bae.
Kalau bagi saya pribadi, bagian ini sangat penting. Sekurangnya ada bagian ini yang bikin saya pribadi jadi tenang, anteng, tidak menerima pekerjaan yang nggak masuk akal (baik deadline maupun fee-nya), tidak disetir orang karena tidak ada urusan utang. Mandiri secara finansial akan membuat seseorang merdeka dalam berpikir, bertindak, bekerja, dan bisa hidup dengan happy damai. Pokmen ora kemrungsung 😍
Saya sering menganggap bagian itu “tidak dingat-ingat”. Hanya untuk digunakan saat situasi beneran tidak terprediksi, seperti kasuistik pas pandemi kemarin. Kalau situasi normal ya tidak diutakatik. Juga bukan untuk dipinjam-pinjamkan😀🙏 Tenan, mbok suka berbagi gitu, saya cenderung menolak utang utang pribadi. Jadi nggak usah ngutang ke saya 😁
Nah, bagaimana dengan kamu? Setiap orang dan keluarga punya manajemen duit berbeda. Carilah model manajemen keuangan yang bikin kamu bahagia, bikin kamu nyaman. Ada banyak pilihan tabungan dan investasi. Ada banyak cara mempersiapkan diri untuk situasi darurat. Pilih-pilih yang sesuai. 🙏
Alhamdulillah, saya hidup dengan baik karena kemandirian finansial dan tidak diribeti urusan utang. Kerja pun tetap tenang. Bisa do the best atau just let it go. Karena versi saya, hidup itu untuk bahagia; bermanfaat bagi sesama dan semesta dengan cara sebaik-baiknya ❤
Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Menulis memang nggak selalu gampang. Bahkan saat naskah sudah selesai pun, ada saja hal yang bikin penulis galau. Ini nggak cuman di kalangan pemula aja siy, kadang penulis profesional atau yang sudah banyak menulis pun mengalaminya.
Kegalauan itu biasanya muncul dari pertanyaan pertanyaan seperti di bawah ini.
Tulisanku sudah bagus atau belum?
Teori yang kugunakan sudah benar atau masih salah?
Kalau menerbitkan buku ini pakai uang atau tidak?
Kalau ke penerbit/PH, aku mesti ketemu siapa?
Kirim naskahku ke mana ya? Cocok nggak ya mereka?
Naskahku kok mirip-mirip dengan yang sudah ada di pasaran? Gimana dong?
Kayaknya aku mesti berguru niy biar pede… tapi biaya nya berapa ya?
Duuh, kok aku nggak bisa bikin gaya bahasa seperti penulis si A… gaya tulisanku kok buruk gini?
Kok tulisanku jadi ke mana-mana siy? Padahal aku sudah pake sinopsis lho….
Terasa relate banget dengan keseharian kita saat menulis kan? Nah, berikut ini tips anti galaunya 😀🙏
Minta tolong baca teman baik atau ikutkan kelas bedah karya, biar TAHU PENDAPAT ORANG atas tulisanmu.
Dalam menulis, semua teori BENAR asal tulisan BAGUS dan MENARIK.
Tidak pakai uang kecuali kamu menerbitkan secara INDIE, MANDIRI, SELF PUBLISHING.
Editor atau script editor inilah yang berurusan dengan lalu lintas naskah di Penerbit atau PH.
Ke mana saja Penerbit atau PH yang kamu rasa cocok, alamatnya searching di google atau di buku JADI PENULIS FIKSI? GAMPANG KOK! dan JADI PENULIS SKENARIO? GAMPANG KOK! ada komplit. Sekarang jumlah mereka jauh lebih banyak daripada yang tercantum di dua buku tersebut.
Banyak buku yang mirip, asal punya kamu LEBIH BAGUS orang akan tetep beli. PEDE sajalah…. kamu sudah do the best untuk tulisanmu.
Pede itu dari diri sendiri, nggak mesti berguru. Tapi dengan berguru pada ahlinya, kita mencegah jatuh pada lubang yang sama. Biar orang lain saja yang pengalaman jatuh, kamu bisa memilih jalan yang lempeng.
Ya jelas nggak bisa, karena kamu bukan si A. Jadilah dirimu sendiri. Cari ciri khas sendiri. Setiap penulis itu unik dan istimewa dengan gaya tulisan masing-masing.
Karena kamu suka ngedit saat menulis. Jangan mengedit saat menulis. Ikuti saja program yang sudah kamu buat.
Karena kamu nggak pakai sinopsis untuk menulis 😀🙏 Kalau pun sudah ada sinopsis, tapi pikiranmu nggak fokus ke sinopsis pada waktu menulis. Artinya menambah ini itu, sehingga melenceng jauh dari sinopsis awal.
Oke, semoga tips ini membantu. Happy weekend, happy writing. Tulisan yang paling baik adalah tulisan yang diselesaikan dengan jujur. ❤️
Mo dolan saja kalau nggak niat ya nggak jadi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Pas saya ikut kelas etnofotografi dan foto kuliner, saya menemukan kesamaan pandangan: yang terpenting niatmu 😀 Masalah alat, keahlian, itu menyusul. Jadi kalau kamu memotret sesuatu mung nggo update status sosmed, yo hapemu itu wes cukup.
Kecuali potret-potret untuk tujuan komersial, iklan produk, dll. Nah kuwi alatnya kudu memadai dan syukur-syukur ter-update. Printilan beragam alat pendukung untuk membuat fotonya layak, bagus, menarik tur memikat itu juga kudu disiapin. Tukang motretnya yo kudu paham prinsip-prinsip fotografi dan operasional penggunaan alat-alat beserta pendukungnya. Pokoke kudu tenanan yes. 😃🤗
Sama juga kan prinsipnya dengan menulis 🤔 Kalau kamu menulis untuk sekedar hobi, yo ndak usah ngeyel mo produktif seperti penulis profesional. Itu jian cita-cita yang nggarahi mumet tur ngelu 😂 Santai-santai ajalah, kalem bae. Bikin satu buku satu tahun wes cukup. Kamu masih bisa bekerja di bidangmu dengan tenang, tur yo iso pamer duwe buku baru 😆 Wes bisa disebut penulis juga kan? Dan mereka yang begini ini, ya ampun bangga dan hebohnya bisa memenuhi jagat sosmed berhari-hari. Wes gakpapa, bagi saya pokmen menambah luas dunia literasi, itu oke saja.
Nah sekarang kamu sendirilah yang bisa milih dan nentuin masalah target penulisanmu. Bagi saya, apapun tujuanmu menulis; yang penting tetap semangat menulis sampai merampungkannya. Biar bisa terbit, bisa pamer, bisa narsis, bisa eksis 🙏💪 Sekurangnya mulailah dengan menulis yang baik untuk update status di sosmedmu. Lha ya kan mumpung-mumpung sosmed di Indonesia ora bayar 😂😆