Menulis Naskah Nonfiksi

Merancang Naskah

Bagi sebagian orang menulis naskah nonfiksi dianggap lebih mudah karena data dan fakta telah tersedia. Selain itu, tidak perlu menggunakan banyak imajinasi untuk menulis. Benar mungkin, tapi tak sepenuhnya benar. Dalam menulis apapun, imajinasi tetap penting. Data dan fakta juga harus benar. Terlebih untuk nonfiksi. Buku harus benar, tidak boleh menyesatkan pembacanya.

Berikut langkah-langkah penulisan naskah nonfiksi.
1. Tetapkan topik yang akan ditulis. Jelas, penting, spesifik. Makin spesifik makin baik karena akan membuat tulisan kita fokus dan mendalam.

2. Carilah sumber informasi; referensi, browsing, dokumen sejarah, studi lapangan, kuesioner, wawancara, uji lab, hasil penelitian, dll.

3. “Baca” sumber informasi dan buat catatan serinci mungkin. Kadang-kadang hal yang kita anggap kecil sebenarnya besar.

4. Atur ide-ide penulisan secara sistematis. Gunakan sistem pembuka, inti, kesimpulan atau penutup. Paragraf pendek-pendek. Contoh-contoh spesifik. Gambar pendukung. Data yang terbaru.

5. Tulis draft pertama secara cepat; yang penting selesai dulu. Tidak perlu mengedit saat menulis.

Jadi Penulis Nonfiksi

http://andipublisher.com/produk-0716006126-jadi-penulis-nonfiksi–gampang-kok.html

6. Buat catatan kaki atau catatan akhir untuk sumber dokumen; dan jangan lupakan daftar referensi.

7. Biodata yang praktis sesuai jenis naskah nonfiksi yang ditulis. Singkat, komprehensif. Lebih kurang setengah halaman.

8. Revisi draft pertama setelah mengendapkan beberapa waktu. Revisi sangat penting karena inilah “penyempurnaan” naskah kita.

9. Verifikasi dari ahli. Cari ahli kompeten untuk keabsahan naskah kita. Salah satu tantangan penulisan nonfiksi adalah verifikasi dari ahli; bila kita bukan orang yang ahli sesuai dengan jenis tulisan yang dibuat. Bukan tidak mungkin, untuk sesi ini, naskah kita akan dibongkar habis oleh ahlinya dan terpaksa menulis ulang. Siap-siaplah.

10. Naskah nonfiksi sudah siap kita tawarkan. Siapkan copy file, print, proposal naskah, sponsor (bila ada). Carilah pihak ketiga yang cocok untuk mempublish karya kita.

Tips nonfiksi ini praktis dan bisa membuat anda lebih produktif dalam menulis untuk menghasilkan karya-karya yang lebih baik.

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Ending

Arah Cerita

Dengan cerita yang akan anda buat, tanyakan pada diri sendiri apa hasil pencapaian karakter anda? Apakah mereka, khususnya protagonis, mencapai tujuannya? Akankah mereka memecahkan masalahnya?

Jika jawabannya tidak, maka novel anda akan jadi “tragedi”. Dalam menulis, penulis bisa memiliki “perasaan” tersendiri, bahwa novelnya akan berakhir “sedih” atau “bahagia”. Novel yang “bahagia” pun bisa menjadi “sedih” kalau anda menulisnya di saat hati sedih.

Jadi ya, mood, kondisi emosi, fisik, mental, lingkungan, semuanya berpengaruh pada hasil tulisan. Itu kenapa saya lebih senang menulis dalam kondisi bahagia dan gembira, agar tulisan pun menjadi “sangat membahagiakan”. Bukan berarti tidak boleh menulis yang sedih lho. Tiap penulis punya orientasi masing-masing.

Sekurangnya ending bisa dilakukan dengan lima cara:
Happy ending: akhir bahagia.
Sad ending: akhir sedih.
Hangover: akhir menggantung, terserah persepsi pembaca.
Tragi-comedy: akhir sedih (gagal), tetapi menjadi kebaikan.
Comi-tragedy: akhir bahagia (sukses), tapi menjadi keburukan.

Nah, bagaimana pilihan ending cerita anda? Anda sendiri yang menentukan. Seringkali penulis menuliskan ending cerita lebih dulu, baru menggarap lain-lainnya. Tips fiksi ini penting untuk anda perhatikan agar ending anda bukanlah cerita yang gampang ditebak.

Happy Writing, be a Good Writer
Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Konflik Cerita

Boneka Rusia

Konflik cerita itu tidak harus rumit, tetapi mendalam. Boneka Rusia sebagai oleh-oleh dalam jumlah terbatas pun dapat menjadi konflik cerita yang menarik. Berikut ini hal-hal penting tentang konflik.

1. Konflik adalah unsur fundamental dari fiksi karena dalam naskah fiksi, satu-satunya hal yang penting adalah MENARIK.

2. Dibutuhkan keterampilan dan keahlian untuk mengubah tema-tema kehidupan ke dalam sebuah cerita; mulai dari kelahiran, pertumbuhan, cinta, keluarga, kerja, perjalanan, menua, hingga kematian.

3. Konflik yang menghasilkan keteganganlah yang membuat cerita bisa dimulai. Ketegangan dapat diciptakan dari pertentangan antar karakter; karakter dengan kekuatan internal atau eksternal; bisa juga dengan kondisi.

4. Dengan menyeimbangkan kekuatan yang saling berlawanan dari konflik, kita tetap bisa mengajak pembaca terpaku pada halaman naskah dan bertanya-tanya bagaimana cerita akan berakhir.

5. Konflik yang bisa kita bangun, lebih kurang dari:
• Protagonis terhadap individu lain.
• Protagonis melawan alam (atau teknologi).
• Protagonis terhadap masyarakat.
• Protagonis terhadap Allah (atau keyakinannya).
• Protagonis terhadap dirinya sendiri.

Jadi Penulis Fiksi

http://andipublisher.com/produk-1004003351-jadi-penulis-fiksi–gampang-kok-.html

6. Konflik dapat dibangun dengan cara menggoda pembaca, tidak memberikan segala sesuatunya dan baru dibuka di akhir cerita.

7. Konflik juga biasa dimunculkan dengan memberdayakan karakter-karakter utama, sehingga tensinya sangat tinggi.

8. Kondisi yang surprise, tidak diperkirakan oleh pembaca juga dapat digunakan untuk menyajikan konflik.

9. Karakter-karakter yang dari awal menimbulkan simpati dan empati pembaca, dapat juga kita jungkirbalikkan sebagai “antagonis” sehingga konflik menjadi terasa dan bisa menambah napas cerita.

10. Yang penting diingat dari konflik, bentrokan yang sepele atau terlalu dangkal juga akan menyebabkan cerita yang dangkal dan kurang menarik.

Menulis adalah keterampilan pribadi. Seberapa pun banyaknya teori penulisan, tetap tidak bisa seratus persen kita ikuti. Karena setiap pribadi unik dengan cara dan ekspresi penulisannya. Yang pasti, menulislah dengan cara kita sendiri. Perhatikan apa saja yang penting dalam tips fiksi ini, sehingga cerita kita MENARIK dengan semua unsur yang membentuknya.

Happy Writing, Be a Good Writer

Jadi Penulis Fiksi? Gampang Kok!
Jadi Penulis Produktif? Gampang Kok!
Jadi Penulis Nonfiksi? Gampang Kok!
Jadi Penulis Skenario? Gampang Kok!

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Dialog

Tersengat Cinta Endut

http://andipublisher.com/produk-1006003417-ndung65533ndang65533nding65533tersengat-.html

Dalam penulisan fiksi, entah itu cerpen, novel, skenario, cerita bersambung, dll. umumnya ada dialognya. Dialog sangat penting dan harus membangun karakter serta memajukan cerita. Jangan ngalor-ngidul nggak jelas apa inti pembicaraan dan siapa yang berbicara. Untuk dialog yang oke, umumnya perhatikan hal berikut.

1. Pikirkan sebelum menulis dialog, apakah membangun karakter dan memajukan cerita.

2. Dialog umumnya pendek-pendek.

3. Gunakan kosakata yang praktis dan sesuai dengan keperluan.

4. Apabila menggunakan kalimat indah bersanjak, pastikan benar penggunaannya.

5. Tidak mengulang-ulang kata yang sama, pilih alternatif. Rajin buka kamus.

Jadi Penulis Fiksi

http://andipublisher.com/produk-1004003351-jadi-penulis-fiksi–gampang-kok-.html

6. Harus memperhatikan siapa yang bicara dan kepada siapa. Guru bicara kepada murid, tentu beda kalau cucu bicara kepada neneknya.

7. Memperhatikan kata ganti “dia” secara cermat agar pembaca tidak bingung.

8. Tiap orang harus beda intonasi dan gaya bicaranya (lagu dialog).

9. Tidak terlalu panjang. Perhatikan dunia sekitar kita. Jarang sekali orang yang ngomong panjang dalam satu tarikan nafas.

10. Tidak boleh kaku, harus luwes seperti orang berbicara dalam keadaan normal.

Tips fiksi untuk dialog ini penting bagi anda agar penulisan cerita anda lebih kuat, lebih sesuai, dan menarik secara natural. Bukan dialog yang dibuat-buat.

Ari Kinoysan Wulandari
*Jadi Penulis Fiksi? Gampang Kok!
*Jadi Penulis Skenario? Gampang Kok!
*Jadi Penulis Produktif? Gampang Koq!
*Jadi Penulis Nonfiksi? Gampang Kok!

Please follow and like us:

Setting

Supermarket Supercinta

http://andipublisher.com/produk-0115005538-supermarket-supercinta.html

Setting novel terdiri dari waktu, ruang/lokasi, budaya, dan suasana. Ini dapat menjadi latar belakang dari kisah yang sedang kita tuliskan.

Hal penting yang perlu diketahui SEPUTAR SETTING:

1. Tuliskan waktu yang jelas dalam novel; kapan bercerita masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Setting waktu ini akan sangat berkaitan erat dengan alur cerita.

2. Tuliskan lokasi atau tempat dengan detail (baik lewat deskripsi maupun dialog) tanpa memasung imajinasi pembaca. Biarkan pembaca memiliki imajinasi tersendiri tentang lokasi yang kita sajikan.

3. Dalam dunia tulis menulis novel, setting lokasi tidak terlalu masalah karena bentuk akhir produk adalah tulisan. Namun dalam penulisan skenario, setting lokasi akan jadi masalah besar karena berkaitan dengan budget produksi.

4. Kelebihan penulis novel dibandingkan penulis skenario, mereka lebih bebas menggunakan setting dari daerah mana pun. Bahkan kalau setting lokasi itu adalah dunia fantasi, yang hanya ada di dalam imajinasi penulisnya.

5. Untuk mereka yang suka dengan cerita “fantasi” pastikan anda membuat setting fantasi yang bisa dilogikakan dan diterima oleh pembaca. Kebebasan menulis, bukan berarti mengabaikan logika dan fakta.

Jadi Penulis Fiksi

http://andipublisher.com/produk-1004003351-jadi-penulis-fiksi–gampang-kok-.html

6. Setting budaya, adalah latar belakang kebudayaan yang digunakan di dalam novel. Kebudayaan yang dimaksud di sini tidak harus sesuatu yang besar; tapi bisa saja hal-hal kecil yang menjadi tradisi di suatu keluarga. Misalnya, kalau pelakunya mengucapkan salam, maka dapat diketahui bahwa tradisi di keluarga itu berbasis islam.

7. Tuliskan suasana lewat deskripsi maupun dialog dengan baik. Jangan bertele-tele, tapi harus kena pengaruhnya. Bagaimana kalau setting sedih, gembira, bahagia. Pilih-pilih kata yang sesuai.

8. Penulisan setting bisa juga disampaikan lewat cerita tokoh dalam novel. Misalnya si A di daerah B, dia menceritakan keadaan di A kepada C lewat surat atau telepon. Ini hanya masalah penyampaian.

9. Setting yang baik sering menjadi kekuatan sebuah novel. Walaupun sebenarnya Indonesia sangat banyak setting yang bagus; tapi entah kenapa novel-novel Indonesia dengan settingsetting luar negeri banyak diminati.

10. Coba cek novel-novel bestseller sepanjang 20 tahun ini di Indonesia. Hampir semuanya bersetting luar negeri. Hanya sedikit yang mengangkat setting lokal Indonesia. Padahal, setting Indonesia pun tak kalah menarik. Apalagi kalau dikemas dengan bahasa yang cermat.

Selamat menggali dan mengeksplorasi daerah-daerah di sekitar anda untuk jadi setting keren dalam tulisan. Selamat menulis

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Karakter dalam Fiksi

Kingkong Jatuh Cinta

http://andipublisher.com/produk-0701002119-kingkong-jatuh-cinta.html

Karakter tokoh dalam fiksi memegang peranan penting. Berikut ini contoh deskripsi karakter dalam naskah:

The Golden Compass by Philip Pullman (page 12):

“Lord Asriel was a tall man with powerful shoulders, a fierce dark face, and eyes that seemed to flash and glitter with savage laughter. It was a face to be dominated by, or to fight: never a face to patronize or pity. All his movements were large and perfectly balanced, like those of a wild animal, and when he appeared in a room like this, he seemed a wild animal held in a cage too small for it.”

Setiap penulis, punya aturan tersendiri dalam menuliskan kisahnya. Bagi saya, pondasi paling penting dari cerita adalah karakter. Kalau karakternya jelas, mau dibawa ke mana saja cerita dan mau dibuat seberapa panjang, akan tetap gampang.

Jadi Penulis Fiksi

http://andipublisher.com/produk-1004003351-jadi-penulis-fiksi–gampang-kok-.html

Karakter adalah bagian paling penting dari setiap cerita. Kita perlu menginvestasikan cukup banyak waktu untuk merancang karakter sebelum mulai menulis. Untuk masing-masing karakter utama, mungkin perlu satu jam tersendiri menuliskan ringkasan yang menceritakan:

Nama karakter.
Ringkasan satu kalimat dari alur cerita karakter (ini biasa saya sebut ide dasar).

Motivasi karakter (apa yang dia inginkan secara abstrak?).

Tujuan karakter (apa yang dia inginkan secara konkret?).

Konflik karakter (apa yang mencegah dia dari mencapai tujuan ini?).

Pencerahan karakter (apa yang akan dia pelajari, bagaimana dia berubah?).
Sebuah ringkasan satu paragraf alur cerita karakter.

Membaca ulang keseluruhan desain karakter.
Merevisi desain karakter sampai benar-benar manusiawi.

Membuat karakter yang detail, clear, manusiawi akan menghindarkan kita dari merevisi sekian ratus halaman karena karakter tidak jelas.

Seperti ke Italia banyak jalannya, menulis cerita juga banyak pilihan caranya. Tips fiksi ini sangat penting untuk pembentukan karakter cerita anda. Temukan cara yang paling pas untuk memulai dan kembangkan terus sampai menjadi cara yang mudah bagi anda.

Happy Writing, Be A Good Writer
Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Opening

Novel

Keberhasilan cerita jenis apa saja, dimulai dari openingnya. Opening yang bagus, akan mengikat pembaca untuk menyelesaikan bacaannya. Opening yang keren akan membuat penonton menyelesaikan film yang ditontonnya.
Sekurangnya ada tiga cara untuk membuat opening cerita:

1. Dialog
Ini cara yang paling gampang karena kita langsung mengetahui tokoh-tokohnya.

“Kevin, perlambat laju kapal!” seru Kapten Steve Joe. Kevin segera menuruti perintah Sang Kapten.

2. Tindakan

Suara peluit melengking membuat seluruh awak kapal melompat untuk menjadi yang pertama. Mereka berlarian dari arah yang berbeda. Satu sama lain sesekali bertabrakan berusaha mencari jalan tercepat. Waktu makan memang selalu menjadi acara paling heboh dalam kapal pencari harta karun milik Kapten Steve Joe.

Jadi Penulis Fiksi

http://andipublisher.com/produk-1004003351-jadi-penulis-fiksi–gampang-kok-.html

3. Deskripsi

Siang itu, laut berkilau seperti perak ditimpa sinar matahari. Gelombang laut menjilati lembut badan kapal yang terayun pelan. Angin bertiup datar dengan aroma menyegarkan. Bendera kapal yang berlogo segitiga emas berkibar lemas seolah ingin istirahat. Bendera tua yang menjadi saksi lamanya kapal tersebut mengarungi lautan. Camar laut berputar-putar di sekitar kapal. Situasi yang tenang dan damai. Tak ada seorang pun yang tahu petualangan yang akan dihadapi Kapten Steve Joe dan anak buahnya.

Nah, bagaimana dengan opening cerita anda? Mana yang anda pilih, semua terserah anda. Mana saja yang terbaik menurut anda bisa digunakan. Tips fiksi untuk opening ini sangat penting bagi anda yang sedang menulis cerpen atau novel.

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us: