Ari Kinoysan Wulandari
Saya seorang penulis, telah lulus dari Linguistik PhD program di Ilmu-Ilmu Humaniora, Universitas Gadjah Mada. Saya bisa menulis dengan baik dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Kesenangan saya travelling untuk menemukan hal-hal baru dalam kehidupan. Kesibukan saya sehari-hari menulis buku dan skenario, mengajar di kampus UGM, memberi pelatihan penulisan baik secara online maupun offline, dan mengelola Griya Kinoysan University ---kampus online berbasis kemampuan dan keterampilan praktis, yang memberikan pelatihan penulisan dan yang berkaitan dengan industrinya; dan tentu saja travelling. Contact saya di +62 81380001149 atau kinoysan@yahoo.com.
= = = = = = = =
I am a writer, have graduated from Linguistics PhD program in the Humanities Sciences, Universitas Gadjah Mada. I can write well in Indonesian and English. My pleasure is traveling to find new things in life. My daily busy are writing books and scenarios, teaching on the UGM campus, giving writing training both online and offline, and managing the Griya Kinoysan University --- an online campus based on practical skills and abilities, which provides writing training and related to the industry; and of course traveling. Contact me at +62 81380001149 or kinoysan@yahoo.com.
1. Anda mesti ‘gila’/sangat suka film.
2. Anda mesti tahu jenis film yang anda sukai.
3. Carilah DVD film dari film yang paling ingin anda tuliskan dalam bentuk skenario.
4. Tontonlah film tersebut dengan sungguh-sungguh.
5. Setelah kelar nontonnya, istirahatkan sejenak pikiran anda.
6. Tonton lagi dengan mulai nulisin scene by scene film yang anda tonton. Tuliskan dalam format skenario.
7. Berlatihlah terus dengan film yang lain, sebisa mungkin dari berbagai jenis.
8. Makin sering anda berlatih dengan cara seperti itu, makin mahir dan cepat pula anda bisa menulis skenario.
9. Kalau sudah yakin benar dengan penulisan skenarionya film-film tersebut (untuk latihan), mulailah belajar dan berpikir untuk nulis skenario dengan ide asli.
10. Kalau sudah punya skenario dengan ide asli, mulailah bekerja untuk menawarkan skenario anda.
Baca selengkapnya di buku JADI PENULIS SKENARIO? GAMPANG, KOK! Kinoysan, Penerbit Andi Jogja.
Menulis nonfiksi sering kali lebih “ribet” daripada menulis fiksi. Nonfiksi tidak boleh berdasarkan imajinasi. Anda harus memiliki data yang sesuai. Oleh karena itu, sebelum menulis nonfiksi anda perlu melakukan riset terlebih dahulu. Tips nonfiksi ini semoga membantu.
Kalau anda sangat ahli di bidang yang anda tulis, tentu mudah bagi anda untuk mengumpulkan referensi yang mendukung. Anda tidak perlu lagi melakukan riset ulang. Ini akan sangat menguntungkan. Namun tetap lebih baik kalau anda melengkapinya dengan referensi terbaru.
Anda yang tidak sangat menguasi bidang yang anda tulis, dapat melakukan riset di lapangan dengan mewawancarai narasumber, terlibat langsung dengan sesuatu yang hendak anda tulis di lapangan, membuat kuesioner, memeriksa jurnal-jurnal terbaru, membaca buku, dan juga web-web yang kompeten berkaitan dengan tema-tema anda.
Riset memang dapat memperlambat proses Anda dalam menulis. Oleh karena itu, lakukan riset penulisan sesuai kebutuhan. Kalau misalnya anda menemukan kesulitan penulisan saat menulis maka beri saja tanda, teruskan menulis. Nanti kalau sudah selesai, risetlah pada saat anda tidak menulis.
Data-data atau apapun dari hasil riset yang tidak anda gunakan saat itu, jangan dibuang. Anda bisa menggunakannya lain waktu ketika anda menulis hal lain yang mungkin masih berhubungan dengan riset anda.
Memilih topik untuk naskah nonfiksi dapat dikatakan sebagai sesuatu yang sulit-sulit gampang. Gampang banget enggak, sulit banget juga enggak. Bagi mereka yang sudah terbiasa menuli nonfiksi, menemukan topik itu seperti menikmati kopi saja. Tinggal memilih dan tinggal minum.
Topik yang harus dipilih sebaiknya topik yang sedang populer, terutama kalau anda menulis nonfiksi untuk jangka pendek ya. Kalau contoh naskah #MembangunIndonesiaDariDesa di atas topiknya ditentukan ketika Undang-Undang Desa baru saja dibicarakan. Nah, karena ada kesesuaian maka dibuatlah topik tentang desa dan pembangunan.
Pilihlah TOPIK untuk proyek Anda dengan hati-hati. Hal ini mungkin tampak seperti tidak ada yang baru dan tidak ada aturan. Ini adalah tantangan pribadi. Anda sendiri yang tahu apakah Anda berhasil atau gagal.
Oleh karena itu, Anda harus memilih topik yang pas, terutama jika anda memiliki pekerjaan tetap lainnya yang tidak berurusan dengan penulisan. Jangan memulai menulis sesuatu yang sangat besar dan nyaris tak terjangkau dengan kekuatan anda. Menulis dengan topik sederhana, yang diselesaikan, dan dipublikasikan jauh lebih baik daripada menulis sesuatu yang besar tetapi nggak selesai-selesai.
Mulailah dengan topik yang cocok untuk hal yang terasa bisa dilakukan dengan mudah. Yang memberikan Anda kesempatan keberhasilan yang lebih tinggi. Gunakan tips nonfiksi ini kalau anda ingin mendapatkan topik yang dapat diselesaikan dengan cepat.
Pada saat membaca ulang tulisan kita, jenis apapun —membaca dengan mata itu sangat penting. Membaca dengan mata artinya membaca menggunakan mata, bukan menggunakan pikiran atau asumsi yang bisa kita gunakan. Tips nonfiksi ini sangat penting terutama kalau anda sedang memeriksa naskah nonfiksi yang penuh dengan angka. Anda tahu kan, kurang angka 0 saja nilainya sangat berbeda jauh. Jadi, pastikan anda tidak melakukan kesalahan.
“Mbak, tulisan saya sudah saya periksa berulang-ulang sebelum saya kirim ke media. Saya yakin tidak ada yang salah ketik dan sudah benar. Setelah lewat waktu, saya baca ulang masih saja ada yang salah, ada yang kurang, masih singkatan. Bagaimana solusinya?”
“Baca dengan mata.”
“Saya tidak mengerti, Mbak.”
“Baca dengan mata itu menggunakan “mata” atas setiap tulisan. Apa yang tertera ‘yg’ kalau pikiran pasti bacanya ‘yang’, tapi kalau mata ya tetap ‘yg’. Begitu pula ‘dgn’ kalau pikiran akan terbaca ‘dengan’, tapi kalau mata ya tetap terbaca ‘dgn’. Begitu pula kesalahan-kesalahan lain, karena kita memfungsikan pikiran bukan menggunakan mata saat memeriksa.”
Cara membaca anda pun sepertinya perlu direvolusi agar tepat dan sesuai.
Apa siy yang dimaksud dengan kreativitas? Apakah anda ingin meningkatkan kreativitas dalam menulis? Jangan terlalu percaya diri sebagai orang yang kreatif.
Berikut beberapa hal yang berkaitan dengan KREATIVITAS.
Kreativitas adalah kemampuan untuk menghubungkan ide-ide yang tampaknya tidak tersambung. Menghubungkan ide-ide menjadi seperti baru adalah dasar kreativitas.
Kreativitas tidak terbatas pada orang-orang berbakat, siapa saja bisa menjadi orang kreatif.
Kreativitas tidak semata-mata harus dikembangkan dalam dunia yang berkaitan dengan penulisan, tetapi seluruh bidang kehidupan memerlukan kreativitas untuk berkembang.
Kreativitas seseorang dapat dilatih dengan sering mengasah kemampuan. Banyak sekolah dan pelatihan-pelatihan khusus untuk mengasah kreativitas.
Kreativitas dapat ditingkatkan secara konsisten dengan: Mengamati semua hal di sekitar anda dan menemukan hal yang baru.
Mempertanyakan dari apa yang anda amati, tulis 50 daftar pertanyaan dan kemudian buat 5-10 pertanyaan mendalam untuk menguji dan mengetahui hal-hal baru.
Networking; bagaimanapun semakin luas pergaulan seseorang semakin berwarna kreativitasnya.
Eksperimen; dengan penelitian kita bisa menjawab pertanyaan baru atau menemukan hal yang baru. Penelitian termasuk di dalamnya mengunjungi daerah-daerah baru.
Jangan membatasi diri; jangan mudah mengatakan, oooh itu bukan dunia saya…. segala sesuatu bisa dicoba dan mungkin anda menemukan hal baru yang menyenangkan.
Memperbanyak wawasan dengan membaca, travelling, sekolah, workshop, seminar, dll. yang memungkinkan ilmu anda berkembang.
Menerima tantangan untuk menuliskan hal baru yang sama sekali berbeda dengan lingkungan dan dunia kita.
Selamat mengasah kreativitas anda. Tips nonfiksi kali ini sebenarnya berlaku juga untuk penulisan dengan tips fiksi maupun tips produktif. Kreativitas pada dasarnya penting untuk semua pekerjaan kreatif.
Happy Writing, Be A Good Writer
*Jadi Penulis Fiksi? Gampang Kok!
*Jadi Penulis Skenario? Gampang Kok!
*Jadi Penulis Produktif? Gampang Koq!
*Jadi Penulis Nonfiksi? Gampang Kok!
Menyelesaikan tulisan sampai kita menuliskan the end, tidaklah mudah. Anda perlu mengatur dan mendisiplinkan diri agar naskah yang sudah anda rancang dapat selesai dengan baik.
Nah, berikut ini cara cepat MENYELESAIKAN TULISAN:
1. Jangan tergoda untuk mengubah format penulisan dari awal.
2. Jangan menambahkan materi yang tidak ada di sinopsis atau outline.
3. Abaikan masalah keterbacaan naskah, yang penting selesaikan dulu sesuai konsep.
4. Patuhi deadline yang sudah dibuat.
5. Jangan mengedit naskah sepanjang penulisan.
Kalau hal-hal itu dipatuhi semuanya, insyaallah, naskah kita akan cepat selesai dan bisa mulai diperbaiki agar jadi naskah cantik yang layak jual.
Kita biasanya cenderung berubah-ubah saat menulis. Gangguan ide-ide baru, sering membuat fokus kita terpecah. Usahakan anda tetap fokus pada materi yang sedang anda kerjakan. Tips nonfiksi ini akan membuat anda berlatih lebih keras agar naskah anda selesai tepat waktu.
6. Gunakan tatacara seperti menyampaikan sesuatu SECARA LISAN kepada SAHABAT.
7. Miliki DEADLINE yang jelas.
8. Harus KONSISTEN, kalau tiap hari sudah menentukan 30 menit, ya menulislah 30 menit setiap hari. Usahakan di jam yang sama.
9. Pakai KACAMATA KUDA, maksudnya FOKUS pada materi yang digarap.
10. Cari GOLDEN TIME (waktu yang paling baik), SUASANA dan TEMPAT yang paling NYAMAN untuk menulis.
Tips nonfiksi tersebut akan mendorong anda untuk menyelesaikan tulisan lebih cepat dari yang anda perkirakan. Tentu saja kalau anda disiplin dan konsisten.