Ari Kinoysan Wulandari
Saya seorang penulis, telah lulus dari Linguistik PhD program di Ilmu-Ilmu Humaniora, Universitas Gadjah Mada. Saya bisa menulis dengan baik dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Kesenangan saya travelling untuk menemukan hal-hal baru dalam kehidupan. Kesibukan saya sehari-hari menulis buku dan skenario, mengajar di kampus UGM, memberi pelatihan penulisan baik secara online maupun offline, dan mengelola Griya Kinoysan University ---kampus online berbasis kemampuan dan keterampilan praktis, yang memberikan pelatihan penulisan dan yang berkaitan dengan industrinya; dan tentu saja travelling. Contact saya di +62 81380001149 atau kinoysan@yahoo.com.
= = = = = = = =
I am a writer, have graduated from Linguistics PhD program in the Humanities Sciences, Universitas Gadjah Mada. I can write well in Indonesian and English. My pleasure is traveling to find new things in life. My daily busy are writing books and scenarios, teaching on the UGM campus, giving writing training both online and offline, and managing the Griya Kinoysan University --- an online campus based on practical skills and abilities, which provides writing training and related to the industry; and of course traveling. Contact me at +62 81380001149 or kinoysan@yahoo.com.
Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Menjadi freelancer itu tidak selalu mudah. Menulis untuk mendapatkan uang dan survive, itu juga jadi persoalan tersendiri. Tidak semua penulis terbiasa “menawarkan” keahliannya. Lebih banyak sunyi tersembunyi. Dalam beberapa hal saya sepakat bahwa menulis akan ketemu jalannya sendiri. Tapi saya lebih setuju, bahwa rezeki lebih sering harus dijemput dengan usaha kita.
1. Buku karya kita adalah bukti yang tak terbantahkan. Karenanya mau anda jadi ghostwriter, jadi penulis buku biografi, tetep wajib punya buku yang nangkring di toko buku. Biar bikin promosi atau proposalnya gampang.
2. Selain itu kalau punya buku, kita juga gampang ngasihnya. Terus calon klien juga bisa baca-baca cocok tidaknya dengan gaya tulisan kita.
3. Cara menawarkan jasa kita bisa dengan beragam cara. Mengirimkan surat perkenalan dan proposal via email sering dianggap sebagai cara yang mudah.
4. Namun kalau pas di pertemuan tertentu jumpa dengan calon klien, bilang dan tawarkan saja. Mereka pasti senang.
Oh ya, rata rata orang penting senang jumpa penulis karena mereka sering tak sempat menulis.
5. Saya, dengan latar etnis Jawa yang melekat dengan budayanya —yang tidak terbiasa dengan memamerkan diri seluruh kemampuannya, termasuk jarang menghubungi orang untuk menawarkan ini itu jasa yang kami sediakan.
6. Bukan karena tidak mau begitu, tapi karena masih banyak pe er gaweyan yang belum selesai. Menambah orang, belum tentu cocok cara nulis dan kerjanya.
7. Tapi sesekali saya akan menghubungi orang orang yang saya anggap potensial. Kalau sudah ada klien, ya tidak serakah mencari terus karena bikin naskah pesanan klien itu cukup lelah. Kalau serakah ntar malah bubrah atau tidak jadi.
8. Saya tidak tahu anda model penulis yang mana. Yang jelas menawarkan jasa itu penting. Karena klien dengan naskah pesanannya yang bikin penulis cukup punya duit. Bukan dari buku buku royalti kita.
9. Yang penting sopanlah menawarkan. Jangan ngotot. Klien yang memang serius pasti akan cari kita. Apalagi kalau cocok model tulisannya.
10. Yeach. Tapi ini butuh lebih dari sekedar kemampuan menulis. Butuh pribadi dan karakter yang baik. Butuh sikap mental yang kuat.
Karena menghadapi klien berduit itu beda dengan menghadapi penerbit yang tidak secara langsung membayar penulisnya. Silakan anda memilih mana saja yang sesuai. Versi saya, adalah bonus kalau klie datang menemukan kita. Tapi lebih sering mereka harus kita “jemput” untuk menggunakan jasa dan kreativitas kita.
Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Kadang-kadang saya gemas betul lho kalau mendengar hitung-hitungan orang atas royalti penulis. Hitung-hitungan yang sering kali salah kaprah dan berdasarkan teori matematis semata. Secara umum royalti penulis di Indonesia berada pada kisaran 5-12% dari harga jual buku. Yang umum adalah 10% dari harga jual buku dikurangi pajak 15%.
Gampangnya, kalau seorang penulis memiliki 1 buku dengan harga jual 50 ribu dengan jumlah eksemplar cetak 5 ribu, maka secara teori royalti yang diterima adalah 10% x 50,000 x 5000 = 25,000,000 dikurangi pajak 15% (25,000,000 x 15% = 3,750,000). Jadi, secara teori royalti yang harus diterima penulis = 21,250,000 (lumayan to untuk satu buku lho!)
Itu secara teori dan sering kali orang tidak melihat realitanya. Hei, royalti yang dibayarkan penerbit kepada penulis itu berdasarkan jumlah buku yang laku setiap periode royalti (umumnya hanya 2-4 kali dalam setahun, ada yang 6 bulanan, 4 bulanan, atau 3 bulanan). Nah, masalahnya kalau bukunya laku semua dan dijual dalam harga yang riil (50 ribu) memang 21,250,000 itulah yang diterima oleh penulis.
Wah, tentu saya bahagia sekali kalau ternyata penerbit begitu buku saya terbit langsung membayar royalti saya sesuai jumlah cetaknya….. karena ini yang dihitung-hitung oleh orang dan saya tidak mau repot menjelaskan rinci selain ucapan terimakasih.
Alhamdulillah karena berarti itu saya kaya banget lah. Hitung saja, buku solo saya sudah 140 dan mayoritas terbit di penerbit major yang terus saja dicetak ulang. Alhamdulillah. Heheh….
Terus bagaimana kalau bukunya tidak semuanya laku? Dari lima ribu baru laku seribu? Ya seribu eksemplar itu yang dibayarkan. Kalau kurang dari itu? Ya yang terjual itu yang dihitung royaltinya.
Belum lagi kalau bukunya sudah lewat masa dan harus dijual dengan harga murah, jadi masalah lagi karena royalti akan lebih kecil. Selain itu juga ada permasalahan buku-buku yang dibeli proyek pemerintah, royaltinya hanya sekitar 2-5% sehingga besaran royaltinya juga menjadi sangat kecil. Miris?
Tidak apa, saya sudah biasa saja. Sudah mengalami menerima royalti per satuan buku cuma ribuan sampai yang puluhan juta. Jadi tak perlu kaget. Orang kagetan itu tanda kurang ilmu.
Itu kenapa juga ada banyak penulis yang males menulis dengan sistem royalti, lalu mereka pilih menulis dengan jual beli putus. Meski ini nilainya juga sangat rendah di industri kreatif kita. Satu halaman tulisan jadi yang sudah bagus standar dihargai hanya sekitar 20-50 ribu perak –bahkan banyak yang kurang dari itu, apalagi kalau lewat agensi-agensi yang pemiliknya seperti lintah darah menghisap kerja rodi penulis-penulisnya–, tidak terhitung berapa kali revisi. Jadi kalau menulis 100 halaman saja, duitnya ya 2-5 juta perak.
Tidak menyangka kan? Yach, itu realita dunia industri kreatif kita. Jadi maklumkanlah kalau kemudian pemerintah memberi charge beli putus buku antara 8 sd 50 juta per naskah itu pesertanya membludak, mesti dengan aturan administratif yang nggak ringan.
Makanya saya bersyukur banget kalau ketemu klien yang baik, “Sudah Mbak Ari, saya tidak tahu berapa harga tulisan. Saya sudah seneng dengan bab awalnya dan silakan tentukan harganya. Kalau kemahalan saya akan tawar, kalau tidak saya akan membayar saja.”
Bahagianya saya kalau begitu, dan itu sering saya anggap berkahnya menulis sebaik-baiknya. Toh ada juga lho yang kurang ajar, sudah dibikinkan contoh awalnya, lalu bilang kemahalan dan kabur…. meminta orang lain menulis, tapi bab awalnya punya saya dipake, nggak dibayar dan nggak ada omongannya. Ya wislah, itu akan jadi sandungan rezeki dia sendiri.
Karena begitu tidak pastinya kinerja penulis di Indonesia, waktu saya masih di Multivision Plus Jakarta —hei, di sini bayarnya banyak tapi kerjanya juga abis-abisan, salah satu bapak angkat saya yang ada di jajaran direksi BUMN, mendesak saya agar keluar dari MVP dan masuk BUMN lalu sekolah lagi, tapi saya menolak.
Di Jogja pun, setelah saya hengkang dari MVP dan sekolah lanjut atas keinginan dan biaya sendiri, orang tua angkat saya yang dokter dan punya beberapa klinik kecantikan mendesak agar saya membantunya di manajemen, tidak usah menulis. Aduuuh. Masih banyak lainnya. Yang terpenting sebenarnya, saya emoh “berhutang budi” sama siapapun. Gaweyan saja kok nebeng dicariin orang. Lha kita sekolah tinggi kan biar layak untuk dapat kerja secara mandiri 😀
Hidup adalah pilihan. Bekerja tidak semata-mata uang, tapi juga jangan karena menuruti keinginan lalu hidup miskin dan kere. Justru saya toh yang mesti membuktikan kalau menulis bisa digunakan untuk hidup sebaik-baiknya. Saya mengawal adik-adik saya sampai sarjana dengan menulis. Saya sekolah lanjut ya dari menulis. Bukan dibiayai orang tua angkat atau beasiswa atau bea instansi. Semua tinggal seberapa keras usaha kita.
Nah, sekarang bagaimana? Anda masih ingin jadi penulis? Pikirkan lagi….. lebih enak kerja kantoran to? Rajin nggak rajin, kerja keras atau sosmed-an di kantor, tiap bulan anda gajian…..
Itu kenapa jangan heran kalau saya rajin menyuruh orang mempromosikan bukunya —termasuk saya sendiri— ya karena royalti yang saya terima tergantung dari jumlah buku yang terjual. Jadi ada baiknya anda membantu saya dengan membeli buku-buku saya.
Tidak harus lewat saya, anda bisa langsung ke toko buku, ke toko toko online atau langsung ke penerbitnya. Pesan lewat yo boleh. Tinggal cari judul bukunya dan kirim pesan ke wa.me/6281380001149. Tentu jangan lupa transfer duitnya yaa….
Hadiah ulang tahun dari brand pizza. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Kemarin saya menerima tiga pemberitahuan. Pertama, dari brand salon kecantikan tempat saya biasa bebersih diri, saya mendapatkan satu paket perawatan penuh yang boleh dipake kapan saja sepanjang tahun; asal di hari kerja di jam operasional layanan dari pagi sampai malam. Bebas. Wah, saya tentu senang hati menerima hadiah itu dalam rangka ulang tahun saya, 11 Januari. Terima kasih ya 😀🙏
Kedua, dari brand pemerintah tempat biasa saya ngutang duit. Lha saya juga punya utang, tapi utang boleh saya anggap non utang kalau jaminannya berlipat dari nilai utang, versi saya itu menyimpan dengan biaya ringan; karena kalau status titip simpan biayanya berlipat. Nasabah kan yo pinter-pinteran berhitung, mosok mereka saja yang motongin duit kita dari beragam biaya tiap bulan 😆. Mereka mengatakan kalau saya mengambil cicilan emas 100 gram ke atas, maka transaksi pada hari ulang tahun saya, per gram akan dikurangi 20 rb. Ohya, transaksi cicilan emas itu DP nya min 10% dari total pembiayaan dan jangka waktunya bisa sampai 10 tahun. Karena jenisnya cicilan begitu, saya langsung mengabaikan. Untuk freelancer, cicilan itu cuma bikin mumet 😀 Lha mending kalau saya punya duit kecil ya beli emas 1 gram saja, nggak mikir cicilan, bunga dll biaya. 😀
Ketiga, brand swasta tempat saya biasa jual beli emas. Mereka memberikan potongan 50 rb tiap saya membeli emas mulai dari 1 gram sampai tidak terbatas. Nah, kalau ini saya demen. Lalu itung-itung menghadiahi diri sendiri, saya mentransfer sejumlah uang untuk diganti emas.
Tadi malam, di pergantian hari 00 lewat, saya melakukan doa, dzikir panjang, dan istighfar banyak kali. Menyadari syukur saya yang masih kurang, dosa-dosa saya yang banyak, ibadah dan amal kebaikan yang masih sedikit, tapi Allah Begitu Maha Baik memberi saya banyak berlimpah berkah; mulai dari kesehatan yang prima, hidup yang baik, pendidikan tinggi, pekerjaan yang mudah, karya-karya yang baik dan banyak, perjalanan ke berbagai wilayah nusantara dan dunia yang tidak sedikit, ibadah yang mudah, partner-relasi-kawan-sahabat yang baik, keluarga yang istimewa, dan banyak lagi… ya ampun sungguh tidak cukup waktu menuliskan besarnya karunia Allah untuk saya ❤️❤️❤️
Itu pun masih sering sepintas kilas saya mengeluhkan banyak hal. Tidak terucap, tapi kadang begitu membuat hati panas. Ya sudahlah, namanya juga manusia. Yang penting saya segera mohon ampun kepada Allah. Bagaimanapun takdir terbaik adalah takdir yang saya jalani saat ini, dengan semua lebih kurangnya. Pun hidup yang saya anggap begitu-begitu saja itu, mungkin saja hidup yang banyak diinginkan orang lain. Jadi sungguh nggak tahu diri, kalau saya nggak berlipat syukur dan ibadah.
Hari ini, saya menerima banyak ucapan dan doa selamat dari keluarga, kawan, sahabat, kerabat —yang belum semua saya respon; maturnuwun, terima kasih banyak untuk semua doa dan kasih sayangnya ❤️
Saya juga mendapatkan pemberitahuan keempat dari brand makanan. Semua orang di ring satu saya tahu, betapa doyan nya saya dengan pizza. Dan begitu bekerja punya uang sendiri, ini adalah jenis makanan yang paling banyak saya beli; baik yang produk rumahan non brand tapi enak, hingga beragam brand yang ada di Indonesia. Cuman karena di dekat tempat saya tinggal hanya brand ini, jadilah bolak balik ya pesan ke sini. Apalagi kalau mood makan saya sedang buruk, makan pizza berasa beres sudah urusan makan saya.
Brand ini memberitahu kalau saya boleh mendapatkan pizza khusus hadiah ulang tahun. Mau dikirim ke mana; apakah perlu menambah pesanan. Dengan cepat saya memesan beberapa dan di pict atas itulah wujudnya sebagai bentuk syukur; saya masih diberi panjang umur, sehat, banyak rezeki, banyak berkarya, semoga terus banyak berbagi hingga saat ini. Alhamdulillah. Terimakasih ya 😀
Kebiasaan layanan Istimewa itu sudah saya terima sejak beberapa tahun lalu. Dan ini sungguh menyenangkan bagi mereka yang pas ulang tahunnya jauh dari keluarga atau sendirian seperti saya. Tradisi keluarga saya tidak merayakan ulang tahun. Kebiasaan kami di rumah ibu, kalau banyak rezeki yang berbagi nasi berkat lengkap ke kiri kanan sejauh kemampuan. Kalau tidak bisa, ya cukup membuat bubur merah putih dimakan bersama sebagai penanda syukur.
Kalau saya, wes sejak lama membiasakan diri nraktir mbayari makan orang-orang entah sedang ulang tahun atau enggak. Jadi “ulang tahun” saya dalam sebulan bisa berulang kali berbanyak orang kalau saya sedang banyak rezeki. Makin banyak rezeki yo makin sering bagi-baginya. Kalau saya pas paceklik ya anteng saja, biasa saja; tappi embuh itu ya tetap bisa berbagi 😀🙏
Kalau saya ditanya kenapa sehat sehat saja, selain gaya dan pola hidup yang sehat, mungkin juga karena semangat berbagi saya. Sedekah kan melawan musibah, termasuk penyakit 😀 Mungkin nggak besar versi orang lain, tapi 20% dari total pendapatan untuk berbagi itu sudah sangat besar versi saya. Lha daripada untuk biaya obat atau ke dokter/RS kan mending untuk makan atau piknik rame rame 😀
Pokokmen versi saya, jadi senang berbagi itu tetap membahagiakan. Selain itu, cara ini juga membantu memudahkan saya dalam banyak hal. Selalu ada saja jalan tak terduga yang memudahkan langkah saya.
Konon siapa yang memberi, pasti akan menerima dan Allah menghitung dengan sempurna perlipatannya. Terlebih kalau kita paham hukum tabur tuai, westalah lebih bagus tangan di atas kok daripada di bawah.
Jadi semangat berbuat baik itu tetap saya pegang, meski kadang beberapa pihak yang dibantu malah bikin ulah alias ditulung malah menthung begitu. Ya, itu mereka berurusan dengan karmanya masing-masing. Tapi kan Gusti Allah mboten sare. Tuhan tidak tidur dan menghitung setiap kebaikan keburukan kita dengan teliti 😀🙏
Karena rasa gembira saya mendapatkan layanan istimewa dari brand brand seperti itulah, ketika saya mendapatkan kontrak sebagai konsultan konten sosial media beberapa brand, saya juga menyarankan hal seperti ini dengan beberapa kriteria. Ini jauh lebih efektif mendongkrak penjualan daripada iklan berbayar yang kadang mahal betul. Toh biayanya nggak besar. Nggak semua pelanggan jadi member dan nggak semua member memenuhi standar minimal pembelian/pembayaran untuk mendapatkan hadiah-hadiah atau layanan khusus di hari ulang tahun. Tapi ini membuat pelanggan loyal dan pasti cerita kegembiraannya itu akan membawa pelanggan baru.
Jadi kalau kamu punya brand-brand dan ingin meng-hire saya sebagai konsultan atau lain lain pekerjaan kreatif boleh lho ya. Tahu kan nomor HP saya?😀 Atau kamu mau pasang iklan iklan berbayar di web-web media besar juga boleh contact saya. Atau mo bikin buku buku seputar brand milikmu juga bisa. Hayaaa… ini ulang tahun kok tetap ngiklan 😀😆🫢 Lho, promosi dan pamer itu penting. Siapa tahu kamu njur mempekerjakan saya, kan duitnya bisa nggo piknik jauh lagi 😀😀
Btw, terimakasih untuk semua cinta, kasih saya, doa, dan hadiah-hadiah. Eh ada yang kirim angpao juga ding buat saya 😆😀 Pokoknya sering sering saja ya… Hehe… saya senang aja kalau dianggap ulang tahun setiap hari karena jadi banyak rezeki, doa dan kado kado hadiah 😀🙏
Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Pada dasarnya pekerjaan penulis tidak berbeda jauh dari pekerjaan-pekerjaan lainnya. Untuk melakukannya diperlukan modal awal sebagai penulis. Berikut ini 10 modal yang harus dimiliki seseorang agar dapat menjadi penulis:
1. NIAT Dalam bidang apapun niat itu sangat penting. Termasuk untuk menjadi penulis. Niat yang kuat itulah yang menjadi motivasi penting bagi seseorang untuk sukses. Biar kita memiliki niat yang kuat untuk menulis, kita harus mempunya tujuan yang jelas. Apakah tujuan kita menulis: apakah berbagi ilmu dan pengalaman, apakah tujuan finansial, apakah menjalani profesi dan berkarir, dll. Ketahuilah motivasi itu agar niat kita untuk menulis selalu kuat.
2. MINDSET SUKSES Banyak penulis yang sukses dan survive karena mindset sukses yang dibangunnya. Ia yakin dan percaya diri bahwa ia bisa menulis dengan baik, banyak, dan diminati oleh berbagai pihak yang memerlukan jasa penulisannya. Penulis bisa mengirimkan karyanya tidak hanya ke media. Tapi ke berbagai pihak yang memerlukan, perusahaan swasta, perseorangan, bumn, dll.
3. SIAP DITOLAK Banyak penulis baru yang hanya siap naskahnya diterima. Padahal, realitanya ada banyak penerbit dan media yang sukarela menolak naskah-naskah penulis baru. Jadi, siapkan diri dan siapkan mental lebih banyak. Naskah ditolak itu biasa kok. Sekarang saja, saya masih sering menghadapi penolakan (timing yang tidak pas, visi misi penerbit tidak cocok, urusan produksi yang sulit, dll). Jadi, santai saja. Ditolak bukan berarti naskah kita buruk, bisa jadi belum bertemu jodohnya yang pas saja
4. SEMANGAT JUANG Menulis itu bukan pekerjaan santai-santai yang mudah. Bahkan, menurut saya ini pekerjaan luar biasa keras. Karena kita harus mengoptimalkan pemikiran dan fisik kita untuk bisa menulis dengan baik.
Secara pribadi, kalau disuruh memilih antara berdagang dan menulis di waktu yang sama untuk tujuan finansial, maka saya akan memilih berdagang. Dagang lebih mudah dan praktis.
Sementara menulis, proses penulisan naskah pun sangat panjang dan melelahkan. Belum lagi kalau menunggu terbit dan hasilnya. Jadi, hanya orang-orang yang memiliki semangat juang kuat yang bisa jadi penulis.
5. DAYA IMAJINASI Sebetulnya urusan punya daya imajinasi ini tidak hanya pekerjaan penulis, tapi hampir semua pekerjaan memerlukan daya imajinasi. Namun penulis, terutama penulis fiksi identik dengan daya imajinasi.
Karena ia harus membangun tulisan dengan imajinasinya sehingga kisah menjadi dramatis, komedis, taktis, dan tetap menyenangkan banyak pihak. Daya imajinasi bisa dilatih dengan banyak membaca, banyak menonton.
6. INOVATIF Rasanya, tiap karya baru yang dihasilkan penulis harus inovatif sehingga terus diminati. Penulis yang statis, menuliskan hal yang sama berulang-ulang, lama-lama akan ditinggalkan pembacanya. Jadi, berkarya harus inovatif dan penuh perubahan sehingga selalu menyajikan hal-hal yang baru.
7. GEMAR MEMBACA Jelas, gemar membaca adalah modal utama bagi setiap penulis. Karena ini modal utama selain menulis. Membaca dan menulis harus dilakukan setiap hari agar penulis memiliki pemikiran yang bernas dan update. Perbaiki kemampuan membaca agar kita bisa lebih banyak menyerap ilmu dari luar.
8. KEMAMPUAN INTELEKTUAL DAN AKTUAL Penulis sangat dituntut untuk memiliki kemampuan intelektual dan aktual yang besar. Dengan kemampuan intelektualnya, ia bisa menganalisis setiap kejadian dengan baik dan dilakukan dengan berbagai sudut pandang.
Sedangkan kemampuan aktual adalah tuntutan lain karena penulis dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan zaman. Perubahan yang terjadi setiap detik harus diikutinya agar bisa menulis karya yang up to date.
Tanpa kedua hal ini, rasanya sulit untuk bisa menulis dengan baik dan diminati banyak pihak. Kemampuan ini berkaitan dengan wawasan ilmu pegetahuan, logika, daya nalar, dan visi penulisannya. Artinya, seseorang yang bisa menulis berdasarkan fakta yang ada di lapangan, bisa dibuktikan kebenarannya, tidak asal menulis dan bisa memberikan solusi bagi pemecahan masalah yang sedang dibahas.
9. KEMAMPUAN TEKNIS Kemampuan teknis ini berkaitan dengan tata kerja penulisan. Selain itu juga harus mampu menulis dengan komputer dan mampu mengoperasikan internet.
Intinya, kemampuan teknis ini adalah segala hal teknis baik penulisan maupun pengerjaan naskah dengan baik sehingga dapat diterima oleh pihak yang berkepentingan.
10. MUDAH BEKERJA SAMA Dengan perkembangan dunia seperti sekarang ini, hampir semua lini pekerjaan memerlukan jasa penulisan, maka tuntutan untuk menjadi pribadi yang mudah diajak kerja sama menjadi keharusan.
Banyak penulis yang karyanya luar biasa bagus, tapi karena sulitnya diajak kerja sama (entah karena masalah deadline, fee, sistem kerja, dll) menjadi tidak eksis dan tidak dikenali sebagai penulis. Jadi, siapkan diri untuk lentur dan fleksibel saja dalam kerja sama.
Ada pepatah sederhana dalam bahasa Jawa yang ada baiknya diikuti, tuna satak bathi sanak; yang artinya biarlah untung sedikit asal bertambah saudara. Yach, mungkin tidak terlalu baik untuk industri kapitalis, tapi bisa kita ikuti. Karena dengan bertambah saudara di masa depan bertambah pula jalan silaturahmi dan jalan rezeki kita.
Itulah 10 modal pokok yang harus dimiliki oleh penulis. Setiap orang pada dasarnya memiliki modal tersebut untuk menjadi penulis.
Semuanya kembali pada niat dan kesungguhannya masing-masing. Tiap orang dapat mengolahnya sebaik mungkin sehingga dari hari ke hari kemampuannya semakin meningkat.
Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Ketika ditanya bagaimana menulis secara efektif dan efisien, perlu waktu bagi saya untuk menjawab. Saya “merasa” tidak efektif dan tidak efisien dalam menulis.
Sering kali saya menulis apa yang menurut feeling “harus ditulis”. Saya bukan drafter (yang membuat draft untuk tulisan); kalaupun ada hanyalah gambaran umum —-karenanya saya tidak tahu bagaimana menyelesaikan tulisan; alhamdulillah kok ya banyak yang diselesaikan. Semua seperti berjalan begitu saja dari awal sampai akhir.
Setiap penulis punya cara yang jitu untuk menyelesaikan tulisan secara efektif dan efisien. Oke, anda jangan meniru saya. Pasti tidak efektif dan tidak efisien untuk menulis; kecuali otak, hati, dan nyawa anda sudah terintegrasi dengan “menulis sebagai bagian hidup”.
Ini tips rahasia guru saya, mungkin bisa anda ikuti untuk menulis praktis secara efektif dan efisien.
1. Tulislah yang menarik minat anda. Saat membaca, tandai bagian-bagian yang penting dan menarik. Potong saja bagian penting dari koran untuk disimpan dan dibaca ulang. Minat ini bisa berbeda dari orang kebanyakan. Karenanya, menulis itu pekerjaan “sunyi”, jadi siap-siaplah “sendirian” saat menulis.
2. Menulis setiap hari secara teratur. Seberapapun anda menganggap buruk tulisan, rutinlah menulis. Jangan membuang “karya gagal”, mungkin setelah direvisi jadi “bestseller”. Buat catatan/dokumentasi setiap tempat yang anda kunjungi untuk membantu membuat detail tulisan.
3. Tentukan tema dan buat outline sebelum menulis. Keberadaan tema ini akan memgerucutkan pilihan materi penulisan, sehingga anda bisa memilih mana saja yang sesuai dan mendelete yang tidak sesuai.
4. Bikin deadline pribadi. Ini penting. Biasanya deadline membuat orang lebih cepat menyelesaikan tulisan. Tulisan yang tidak selesai biasanya tidak ada deadlinenya.
5. Jangan takut menulis “buruk” karena itu proses menulis “baik”. Hayaaa, saya yo kadang masih menulis buruk, sebelum diedit, diperbaiki. Santai saja. Baik itu kadang dari buruk dulu.
Nah, mau anda ikuti atau tidak, semuanya terserah anda. Menulis adalah gaya dan cara pribadi. Bila ada sejuta penulis, maka pasti ada juga sejuta gaya dan cara menulis. Jangan takut berbeda.
Mau menulis dari mana atau seperti apa, yang penting anda menyelesaikan tulisan dan bisa diterima publik. Begitu sederhana dan mudah.
Happy Writing, Be A Good Writer ❤️ *Jadi Penulis Fiksi? Gampang Kok! *Jadi Penulis Skenario? Gampang Kok! *Jadi Penulis Produktif? Gampang Kok! *Jadi Penulis Nonfiksi? Gampang Kok! *Prinsip-prinsip Dasar Penyuntingan Naskah *Manajemen Penulisan Kreatif
Pesan buku-buku penulisan versi cetak dan bertandatangan wa.me/6281380001149
Jadi Penulis Produktif? Gampang Kok! —pesan buku wa.me/6281380001149.
Kalau anda memutuskan untuk menjadi penulis buku, maka tidak ada solusi lain kecuali anda harus produktif menulis. Lalu, apa tips-tipsnya jadi penulis produktif?
Pertama, harus punya bank ide penulisan yang banyak dan luas. Setiap hari banyak ide berseliweran di sekitar kita. Catat, rekam, simpan, analisis, pertimbangkan, dan gunakan.
Kedua, harus punya jaringan dan hubungan yang solid dengan penerbit dan pihak-pihak yang terkait dengan industry buku.
Ketiga, miliki manajemen waktu. Menepati janji dan deadline bagi penulis adalah keharusan.
Keempat, miliki partner yang bisa diandalkan dalam menulis: asisten, team work yang solid.
Keenam, berpikir terbuka dan menerima masukan dari berbagai pihak; pembaca, penerbit, distributor, promosi, dan partner-partner di lingkungan perbukuan.
Ketujuh, promosi pribadi. Inti dari semua industry adalah penjualan. Dengan membantu promosi, penjualan akan terus terjaga dalam kondisi baik. Napas buku dan penulis akan lebih panjang.
Kedelapan, terus belajar dan memperbarui kemampuan menulis. Update setiap pengetahuan: baca, ikut workshop, belajar independen, sharing dengan para pakar, dll.
Kesembilan, miliki kepribadian yang baik secara umum. Ramah, friendly, smart, jujur, sopan santun, sederhana, rapi, dll. Jadilah penulis yang baik dan menyenangkan.
Kesepuluh, libatkan kekuatan religious sesuai agama anda masing-masing. Doa, sabar, syukur, tulus, ikhlas.
Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Mengapa Saya Sering Terkena Writer’s Block?
Masalah lain yang sering terjadi pada penulis adalah writer’s block atau macet saat menulis. Ini bukan problem pemula saja, yang sudah profesional dan ahli pun sering terkena macet saat menulis. Berikut ini beberapa sebab writer’s block dan solusinya.
1. Tidak senang pada yang ditulisnya. Solusi: tulislah yang anda senangi, kalau anda harus cari uang dari menulis yang tidak anda senangi, cobalah kompromi dan gali info lebih dalam.
2. Hambatan psikologis. Solusi: penulis profesional pun sering mengalami hambatan psikologis, terutama kalau habis “bersengketa” dengan produser, manajer, editor, scripteditor, klien, dll. Yang terbaik, duduk bersama pihak yang bermasalah dan menyelesaikan urusan dengan sejelas-jelasnya.
3. Gangguan Sekitaran. Solusi: gangguan menulis bisa bermacam-macam; internet, komunikasi, teve-music, orang tersayang, hobi, dll. yang membuat anda tergoda untuk berhenti menulis. Sementara waktu, singkirkan atau jauhi itu semua dan menulislah dengan fokus.
4. Kehilangan sikap antusias. Solusi: cobalah break dari pekerjaan menulis sejenak, olahraga, menekuni hobi, dll. agar kembali semangat dan antusias dalam menulis.
5. Rasa takut. Solusi: sadarilah, anda bukan JK Rowling, bukan John Grisham, anda adalah anda dengan segala kelebihan dan keunikan anda dalam menulis.
6. Tidak ada mood. Solusi: berhenti memikirkan mood, buatlah outline dan menulislah secara fokus.
7. Meniru teknik orang lain. Solusi: cari tahu teknik menulis yang paling nyaman versi anda, lalu setialah dan tidak usah mengikuti gaya penulisan orang lain.
8. Tidak ada ide. Solusi: mengembangkan kehidupan intelektual dan emosional dengan membuka diri terus-menerus untuk ide-ide baru dan terus belajar. Hayaaa, sekarang ada banyak AI yang bisa kita gunakan untuk membantu memantik ide dan imajinasi.
9. Data tidak valid. Solusi: miliki data yang akurat dengan penelitian terencana agar fiksi anda valid. Gunakan berbagai aplikasi atau piranti pendukung yang membantu. Ini akan mengurangi kesalahan dari masalah data tidak valid.
10. Merasa tidak tahu harus menulis apa. Solusi: putuskan saja untuk tetap menulis, menulis apa saja dan jalan akan terbuka. Sekarang ini dengan bantuan AI pun bisa membantu menulis. Menulis pun jadi lebih mudah.
Semoga uraian ini membantu mengatasi writer’s block anda. Setiap penulis punya cara yang berbeda. Jadi, coba cari tahu masalah anda dan temukan solusinya untuk anda gunakan secara konsisten.