Pantai Kasap: Di Mana Raja Ampatnya? 😀

Salah satu sisi Pantai Kasap yang disebut mirip Raja Ampat. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.


Destinasi kedua dari Ceria Tour, Pantai Kasap. Kasap artinya tidak halus, tidak rata. Begitulah kondisi pantai ini. Berbatu-batu, terjal. Untuk menuju Pantai Kasap, kita melewati Pantai Karoong dulu, di sini bayar 10rb. Lalu masuk areal Pantai Kasap bayar lagi 5rb. Pake spot foto bayar 5rb 😀
.
Oh ya, kalau piknik ke areal Pacitan; siapkan banyak uang 2rb an. Semua areal toilet charge nya tertulis 2rb; tapi kalau duitmu 5rb atau 10rb, selalu tidak ada kembalian. Pas saya pake duit 5rb atau 10rb karena nggak ada 2rb an, dibilangnya begitu. Kan berlipat jadinya, kecuali kamu ikhlas ikhlasan 😆
.
Pas kami sampai pantai ini, matahari sedang panas membara. Saya nyerah kalau panas, bikin pening dan sakit kepala 😆 Kami makan siang duluan, baru eksplor pantai. Itu saja, versi saya gak maksimal.
.
Kalau nggak karena penasaran dengan review yang bertebaran bahwa pantai ini seperti Raja Ampat, saya pilih duduk manis di tempat makan. Charge makan di sini murah meriah. Dengan 25rb kamu sudah boleh makan kenyang. Harga kelapa muda utuh 8rb doang 😀👍
.
Dan saya tersenyum simpul ketika tahu bahwa yang dianggap seperti Raja Ampat itu; karena di pantai ini ada gugusan pulau (batu-batuan) di tengah laut. Yach, setipe. Tapi jelas nggak sama. Karena sudah beberapa kali ke Raja Ampat untuk tujuan yang berbeda, saya jelas tahu bedanya.
.
Air laut yang hijau pekat. Perlu jalan naik berkilo meter yang bikin kaki-kaki saya terasa seperti kaki gajah saking beratnya medan; untuk bisa melihat gugusan pulaunya. Di atasnya ada kehidupan. Batu-batu itu menyisakan pahatan jejak dari empat raja; makanya disebut Ampat Raja, lalu kita mempopulerkan dengan Raja Ampat.
.
Toh ya bolehlah orang Pacitan menyebut pantai ini seperti Raja Ampat. Paling tidak, berhasil juga bikin saya kepo untuk datang. Untuk piknik keluarga, bolehlah ke pantai ini. Datanglah pagi atau sore hari, biar bisa eksplor dengan tenang menikmati keindahan alamnya.❤
.

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Goa Gong: Siapkan Kaki-kakimu, yes 😀

Salah satu sudut di Goa Gong. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.


Saya nggak yakin akan pergi kali ini. Dokter masih meminta saya “istirahat”, rasah pecicilan, rasah piknik dengan areal medan berat. Cuman kok rasanya saya wes sehat. Ya wes bismillah, saya ikut trip dengan Ceria (lagi). Sebelumnya saya ikut ke Nepal van Java (Magelang). Kali ini rada jauh ke Pacitan. Goa Gong tujuan pertamanya. Dari Jogja, kami berlima; Bu Anik dengan putra putrinya, terus ada Mbak Rini dan saya.
.
Saya sudah pernah ke Goa Gong tahunan silam; saat belia. Waktu itu kalau ke sini parkirnya langsung depan pintu masuk, terus di dalam nggak banyak tangga dan lampu. Dibagikan juga booklet tentang Goa Gong. Wes beda banget. Kalau ke sini, siapkan kaki-kaki dan lututmu yes. Naik turunnya itu boook, lumayan bikin gempor 😆 Saya yang biasa lari bae, pegel-pegel😆😅
.
Goa Gong ini ditemukan Mbah Joyo dan Mbah Noyo tahun 1924 waktu nyari air. Terus dibuka untuk wisata umum tahun 1985. Diperbarui besar-besaran tahun 2015 hingga tampil cantik seperti sekarang. Luasnya 2500-an m2, ketinggian hingga 256m naik turun dari awal sampai akhir sekira 500m. Di dalam goa ada 7 ruang, watu gong ada di ruang 7 —kalau dipukul berbunyi GOONG.
.
Tiket masuk 20 rb per gundul. Charge senter 5 rb, kipas 5 rb, guide per satu putaran 30rb. Bagi yang punya phobia gelap, sempit, sesak dilarang masuk. Mereka yang punya penyakit jantung, asma sebaiknya tidak memaksakan diri. Harus sehat full kalau ke sini ya. Juga harus hati-hati. Anak tangga cukup tinggi, licin, pengap, dan kadang kita harus merunduk karena stalaktit stalagmitnya.
.
Terimakasih Ceria Tour; dokumentasi fotonya tetap jernih dan bagus-bagus, meski di goa gelap 😍 Foto-foto cantik bebatuan di Goa Gong mungkin akan saya posting lain waktu. Maha Besar Allah. Subhanallah. Sungguh saya mengagumi ciptaan-Nya yang luar biasa indah. ❤
.
Kamu yang mo piknik ke sini dan foto-foto bagus, siapkan kamera terbaikmu ya. Karena di dalam gelap, tentu beda motretnya dengan di ruangan terbuka dan terang. Kalau nggak mau ribet ya ikutan Ceria Tour bae. Tinggal bayar, berangkat, wes difoto juga 😀
.
Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Silancur Itu Dataran Tinggi 😀

Salah satu view di Silancur. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.


Saya nggak memperhatikan detail tujuan trip dari Ceria. Wes ada Nepal van Java, bereslah. Saya hanya perlu ke sini. Nah yang terakhir itu tripnya ke Silancur. Entah kenapa saya mikirnya kok gereja ayam. Padahal ini dua tempat yang berbeda.😆😂 Mungkin karena ayam dere (dara) itu saya ngikutin kebiasaan di kampung nyebutnya lancur, silancur.
.
Pas sudah sampai, lho kok ke sini? Spontan saya tanya. Entah siapa yang menjawab. Kalau Silancur memang dataran tinggi, Bu Ari. Saya baru sadar salahnya pikiran saya. Kalau ke sini saya belum pernah, kalau ke gereja ayam sudah pernah 😀
.
Dan tempat ini bagus banget ya, Guys. Kamu harus datang. Ini semacam taman bermain di dataran tinggi. Jadi ya banyak ayunan, tempat duduk-duduk, areal bermain. Tentu saja tempat foto-foto. Terus banyak bunga; dari yang bau (bunga telekan) sampai yang wangi-wangi ❤
.
Karena di ketinggian, ya jelas hawanya adem. Nggak dingin-dingin banget kok. Rerata mung 19-22 derajat C saja. Kalau sudah sore, kabut semakin tebal. Untuk fefotoan kurang bagus.
.
Nah di sini tuh enaknya kita bisa makan minum sambil ngelihat pemandangan. Dunia kayaknya damai betul dilihat dari sini. Ada yang jual gorengan macem-macem sama aneka minuman panas. Makanan berat juga ada. Jadi bolehlah ngobrol santai di sini, sambil makan minum sepuasnya.
.
Tempat ini buka jam 9 s/d 17 WIB. Cuman kalau kamu mager yo boleh sampai malem. Nggak ada gerbangnya. Jadi kamu tetap bisa turun dan keluar areal ini kalaupun sudah lewat waktu. Tapi kalau wes tutup, yang jagain itu nggak ada.
.
Kalau mau bikin acara, camping, dll nginep di sini juga bisa. Ada layanan jeep juga di sini. Orang jual sayuran juga ada, tapi nggak ada yang jual oleh-oleh. Untuk ngilangin stres, suntuk, bisalah ke tempat ini.
.
Pokoknya versi saya, serulah trip ikut Ceria. Hari ini mestinya saya ikut susur Sungai Maron, di Pacitan. Cuman karena saya ngedrop dari Kamis dan kudu istirahat nggak boleh aktivitas fisik berat, terpaksa ganti jadwal. Biarpun gitu, kalau nulis untuk sosmed kek gini, ya bisalah. Kan ringan dan nggak mikir 😀🙏
.
Oke happy weekend semuanya ❤ Tetap jaga kesehatan dan bahagiamu 🤩🥰
.
.
Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Akhirnya Sampai Juga 😀

Salah satu sisi Nepal van Java. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
.
Nepal van Java sudah hits beberapa tahun ini. Cuman karena tahu jalannya cukup menantang —naik turun, belokan tajam, sisi jalannya ada yang curam (jurang); saya nggak mungkin pergi sendiri. Masih teringat omongan kawan yang sudah ke sana, mobilnya harus prima nyetirnya harus mahir.

Saya cari-cari agen travel yang ke arah sini. Seingat saya biasanya trip yang ada ke sekitaran Borobudur. Mana tahu sekarang ada. Nah ketemulah Open Trip Ceria. Mereka ada trip ke Nepal van Java. Bayarnya ringan. Jadwalnya saya pas bisa. Wes saya langsung WA daftar. Eeh bayarnya pun boleh pake uang muka dulu, dilunasi pas hari H. Gampang banget😀🙏

Tenan, ternyata jalannya memang bikin sport jantung😆Untung mobilnya bagus, driver Ceria ya oke tenang bawanya. Nggak terasa kami sudah sampai aza.

Subhanallah, bagus dan sejuk banget 😍 Pemandangan rumah-rumah warna-warni mencolok di ketinggian dikelilingi pemandangan hijau yang sejuk. Ada tempat untuk foto-foto di ketinggian. Tenang, kita tinggal naik tangga kok.

Kalau kamu mau menyusuri ketinggian tempat ini, bisa naik ojek dari bawah diantar sampai ujung atas. Biayanya 35 rb per gundul tambah 10 rb tiket masuk 😀 Saya tidak ikut ke atas. Lha Ceria ada drone, sudah memotret semua tempat dari udara. Nggak ada yang spesifik yang harus saya lihat dengan ke atas langsung. Intinya siy, saya menghemat energi 😀🤩 Masih ada satu tempat yang belum kami kunjungi.

Di sini orang jualan sayur ada, tapi nggak sebanyak di Tawangmangu atau Dieng. Saya beli aneka sayur 22 rb, dapat satu plastik besar. Tapi saya nggak menemukan tempat orang jual khusus oleh-oleh khas di sini.🙏

Terus kalau buat para tetua yang malas jalan, di sekitar areal parkir banyak warung dan kafe, boleh duduk-duduk makan minum di situ. Mau nginep di sini juga bisa, banyak pilihan penginapan.

Pokoknya nggak nyesel lah datang ke sini. Tempatnya tenang dan bagus. Pemandangannya keren. Udaranya sejuk. Orangnya ramah-ramah. Oh satu yang pingin saya lakukan di sini sebenarnya, mandi 😀 Airnya beneran segar. Dan lebih menyenangkan ikut Ceria, saya wes nggak mikir. Duduk manis semua beres. 😀🤩

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Watu Putih Berwarna Emas ❤

Penampakan Depan Watu Putih. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.


Pas dikasih tahu kalau mau ke Watu Putih, saya nggak ingat sudah pernah ke sini tahun lalu. Dengan bocil-bocil super yang membuat saya memilih duduk saja, nungguin mereka lelarian di areal yang cukup luas itu.
.
Yach, ini bangunan yang sebenarnya “belum selesai”. Rencana awal yang saya dengar (CMIIW) pemilik ingin membuat miniatur Borobudur dilengkapi dengan hotel dan resto. Waktu itu, saya cuman mikir kok gitu ya. Maksud saya, karena jarak Candi Borobudur hanya “sejengkal” saja dari tempat ini. Kayaknya dari segi areal dan jarak, konsep itu sudah “gagal” dari awal. Orang mau wisata, pasti akan milih datang ke tempat aslinya.
.
Beda kasus kalau rencana tersebut dibuat di Papua atau Sulawesi, mungkin orang malah tertarik untuk datang. Ingat tempat wisata dengan miniatur Eiffel, Liberty, dll keajaiban dunia di berbagai tempat di Indonesia? Meskipun jauh wujud dari aslinya, tempat itu toh tetap ramai laris manis dikunjungi orang; ya karena bangunannya jauh dari Indonesia.
.
Kembali ke Watu Putih. Ketika awalnya tentu banyak investor yang berniat turut serta, tapi setelah berjalannya waktu banyak yang mangkir melipir —mungkin karena pertimbangan seperti yang saya katakan. Jadilah bangunan itu “belum selesai”, kalau tidak boleh dibilang “mangkrak”.
.
Lalu dengan fasilitas yang sudah ada itulah dibuka untuk umum. Cukup baik untuk piknik wisata keluarga muda. Kelompok pesepeda, motor besar, vespa, motor bebek, pelari, anak camping, dll sering memanfaatkan tempat ini untuk kumpul-kumpul acara mereka. Tahun lalu saya jumpa dengan rombongan motor besar yang sedang touring.
.
Oh ya, tentu saja di sini pendapa pertemuan sudah bisa dipakai, toilet ada, mushola ada, keran air cukup banyak, terus penjaga juga ada. Orang jualan yo ada. Aman laah… meskipun rencana bangunan tidak berjalan seperti niat awalnya. Tapi untuk wisata keluarga, cukup baik.
.
Cuman perhatikan kakimu ya. Keliling sampai atas cukup bikin gempor 😆😂 Di bagian atas itu ada relief Budha yang berwarna keemasan. Hampir keseluruhan batu di sini mayoritas berwarna merah bata dan emas. Sebutan watu putih tidak merujuk pada batu berwarna putih.
.
Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Nikmati dan Syukuri Hidupmu ❤❤

Salah satu sesi foto Trip Magelang. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

Nikmati dan Syukuri Hidupmu ❤❤
☝️ Nasihat itu klasik dan klise banget yach. Saking jadulnya, saya kadang mikir itu masih relevan nggak siy dengan kehidupan era milenial, gen z sekarang?
.
Tapi ya hidup memang nggak selalu mudah. Jadi apapun kondisimu, bersyukur dan menikmati hidup adalah kunci bahagia 🥰 Saya pun menerima bahwa itu cara mudah untuk “mengukur kemampuan dan kekuatan diri”, tidak hidup di luar batas.
.
Piknik bagi sebagian orang kebutuhan wajib. Bahkan ada yang membuat program khusus untuk pergi bergantian ke negeri-negeri jauh. Bagi yang lain, piknik itu sekedar pengisi waktu luang kalau pas banyak rezeki.
.
Bagi saya, piknik salah satu cara merecharge energi kreatif. Dan sesi bebas di lapangan bersama Ceria kali ini, merupakan cara baik untuk kesehatan jiwa raga; karena kami bisa lompat, lelarian, dan teriakan. Tidak lama siy, tapi saya yakin nggak cuma saya yang merasa terbebas dari “beban emosional” yang kadang tidak kita sadari 🙏
.
Bagi saya, piknik tidak harus jauh dan mahal. Saya juga tidak malu bilang kalau belum pernah ke sini, sini —meskipun dekat, dan banyak daerah jauh yang sudah saya kunjungi. Karena jauh dekat itu relatif. Dan khusus piknik, itu berkaitan pula dengan dana, waktu, kesehatan fisik mental, libur kerja, teman berangkat, dll yang setiap orang tidak sama kondisinya.
.
Jadi kalau kamu ngerasa pingin piknik dan budgetmu terbatas, ya pergi ke daerah atau tempat wisata yang dekat-dekat saja, yang belum pernah kamu datangi. Kalau kamu malez ribet urus printilan kruncilan piknik, ya ikut open trip atau kelompok wisata yang baik dan terjangkau. Pakai Ceria boleh dicoba. Eeh, saya nggak mengendorse lho ini. Saya ikut yo bayar. Jadi jangan minta gratisan sama saya 😀🙏
.
Pergilah ke daerah baru yang belum kamu datangi. Bergembiralah. Berbahagialah. Hidupmu terlalu wagu kalau hanya kamu habiskan untuk kerja, memperkaya orang lain, dan membahagiakan orang lain. Ingat, orang yang paling baik, paling setia, paling cinta padamu, ya dirimu sendiri. Baik-baiklah kepadanya ❤❤❤❤
.
.
Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Lebah Madu: Sekali Berarti, Setelah Itu Mati 🙏

Lebah satu sarang. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.


Saya tidak ingat berapa lama VW membawa kami dari UMKM Rengginan ke UMKM Griya Lebah. Kami ngobrol random banget. Sesekali terhenti, kalau driver VW kami teriakan ada fotografer di depan dan drone di atas. Kami harus gaya. Saya surprise ini Ceria ada bawa drone. Nggak setiap agen punya. Selain karena harganya, operasionalnya butuh izin 😀
.
Sudah sampai, kami mendengar penjelasan tentang lebah madu. Ratu lebah hanya ada satu di setiap sarang. Tugas utama ratu lebah ya bertelur untuk memastikan kelangsungan koloni. Ratu dapat hidup selama beberapa tahun dan mampu bertelur hingga ribuan telur per hari. Setelah berbakti dan menyengat, lebah ratu pun mati.
.
Ada lebah pekerja, lebah betina yang steril. Jumlahnya paling banyak dalam sarang. Mereka memiliki berbagai tugas seperti mencari makan (nektar dan serbuk sari), merawat larva, memproduksi dan menyimpan madu, serta menjaga sarang. Kalau diganggu mereka akan menyerang dan menyengat. Setelah itu, mereka pun mati. Lebah jantan memiliki tugas tunggal, yaitu kawin dengan ratu lebah. Setelah kawin, mereka juga mati.
.
Lebah mengumpulkan nektar dari bunga untuk diubah menjadi madu. Mereka juga mengumpulkan serbuk sari sebagai sumber protein untuk pertumbuhan larva. Selama mencari makan, lebah membantu penyerbukan bunga dengan membawa serbuk sari dari satu bunga ke bunga lainnya, yang penting untuk produksi buah dan biji.
.
Di sini jenis madunya beragam; madu mahoni, kaliandra, rambutan, dll. Produk yang mereka jual hanya madu ukuran botol 250 ml dibandrol harga 130 sd 180 rb per botol. Kalau di tempat gini, pasti dijamin madu asli yes. Jadi kalau beli madu, mending ke tempat begini.
.
Saya senang kalau ada “kuliah” singkat begini. Ada wawasan tambahan. Cuman di sini sarang-sarang lebah yang ditunjukkan hanya sedikit. Kami tidak diajak ke areal ternak lebah yang riil. Takut pengunjung disengat lebah kali ya 😀
.
Sebenarnya disengat lebah nggak sakit. Lebih sakit kena tusuk jarum infus, tapi bengkaknya dua mingguan itu… Apalagi kalau sengatannya di mata, bibir, beuh… wajah kita jadi ajaib betul 😂 Saya sudah pernah waktu kecil 🙏
.
.
Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us: