Cari Rezeki Saat Demo

Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

Pagi hari kemarin saat saya mau berangkat, saya heran karena tetangga ujung komplek malah sepedaan keliling. Pas saya tanya, jawabnya dia libur kerja karena hari ini ojol mobol (ojek online, mobil online) demo; minta share yang adil dan kenaikan tarif per km (cmiiw).
.
Kagetlah saya. Gakbisa pesan online dong. Ternyata bisa dan saya pun berangkat ke kampus dengan selamat. Si driver bilang kalau tetap narik, tapi nggak pake atribut.
.
Saya ulik lebih jauh, ya tetap cari rezeki Bu. Kan kalau saya nggak berangkat ngangkut penumpang yo gak dapat duit. Penumpangnya juga repot. Anak istri saya kan nggak libur makan meskipun ada demo, Bu.

Saya ikutan ngikik. Ya, demo itu satu hal. Urusan cari rezeki juga lain hal. Sama-sama penting, tapi kadang kita ini sebagai wong cilik kudu nerima saja; patuh dengan aturan kapitalis yang melakukan banyak potongan nggak kira-kira; mulai dari pajak, pungli, iuran-iuran, dana sosial, dll yang bikin pendapatan makin mengecil; ketambahan inflasi, makin bikin daya beli mengkerut.
.
Kalau mikirin gitu malah mumet, makanya wes santai bae. Waktunya kerja ya kerja. Ntar rezeki pasti datang. Seperti kata driver tadi, bagaimanapun yo tetap cari rezeki. Kita ngomelin keadaan pun tetap kudu makan, dan makan itu bisa tersedia kalau ada uang untuk membeli atau membuatnya.
.
Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 1998 saya ikut dengan ribuan mahasiswa untuk melengserkan Pres Soeharto. Hampir 30 tahun sejak Reformasi ternyata “konsep ideal” NKRI malah makin jauh panggang dari api, ada setitik sesal juga bikin beliau lengser. Bukan membela masa lalu, tapi masa kini nggak seindah harapan saat itu.
.
Dulu KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) masih samar, kecil-kecilan dan malu-malu; kini justru besar-besaran dan terang-terangan. Banyak pejabat nggak malu-malu flexing hidup hedon, gak peduli duitnya korupsi dari jutaan keringat dan darah rakyat yang dibayar lewat aneka pajak. Beragam aturan ditabrak diubah, dll. kejahatan masif dan kita suruh mengaminkan saja.
.
Duh, negeriku. Semoga Allah menjaga kita semua dengan keselamatan lahir batin dunia akhirat. Amin.
.

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *