
Wisuda Sarjana, Fakultas Sastra, UGM; 22 November 2000. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Kasus dugaan ijazah palsu masih terus ramai dan banyak alumni UGM yang posting ijazahnya. Bikin penuh timeline bae. Percayalah kalau kamu bukan publik figur, nggak ada kok yang nanyain ijazahmu 🤣
Saya jadi penulis sejak belia. Masuk industri kreatif sebelum lulus sarjana. Ra nganggo ijazah. Patokannya karya-karya saya yang sudah dimuat di berbagai media dan novel yang sudah terbit pada waktu itu; termasuk beragam penghargaan nasional tentang penulisan. Begitu wisuda, terima ijazah S-1 dll, masuk lemari. Begitupun pas dapat ijazah S-2 dan S-3.

Wisuda Master, FIB, UGM; 25 April 2013. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Suatu ketika produser AB tanya ke saya, SS singkatan apa. Saya yang biasa terima memo internal dengan singkatan nama AW (Ari Wulandari), menjawab itu pasti nama produser SS. Produser AB bilang, bukan; karena itu melekat di belakang nama saya. Ari Wulandari, S.S.
Saya bingung dan mendekat, memeriksa. Rupanya itu kontrak saya sebagai wakil PH dengan pihak lain. Saya baru ingat, itu Sarjana Sastra. Gelar S-1. Saya juga baru ingat setelah bertahun-tahun di dunia sinetron, kalau saya punya gelar, ijazah dan transkrip nilainya. Semua itu di industri kreatif, nggak terlalu penting. Kamu sebagai pekerja kreatif dihargai berdasar kreativitas dan payu enggaknya karyamu sesuai standar yang berlaku.

Wisuda Doktor, FIB, UGM, 24 Januari 2018. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Ijazah-ijazah itu baru saya buka lagi, fotocopy, legalisir, ketika bergabung jadi dosen UPY akhir tahun 2021. Baru tahu saya, kalau ada piagam penghargaan sebagai lulusan tercepat, lulusan terbaik. Walaupun saya tukang dolan, ternyata dapat piagam itu. Pasti bukan karena saya pinter, tapi bejo. Kalau kamu kuliah mbayar dhewe dari uang hasil kerjamu, pasti akan berusaha lulus cepat.
Ternyata di dunia kerja, ijazah itu penting nggak penting. Kita tetap harus kerja, nggak kerja ya ketinggalan. Saya berharap siy dugaan ijazah palsu itu segera beres dan melegakan semua pihak.
Ari Kinoysan Wulandari