
Salah satu sisi di Masjid Nabawi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Saya senang, happy dengan pelayanan umroh yang diberikan oleh Dewangga. Berikut ini pengalaman saya:
Layanan Administrasi
Proses administrasi sangat lancar. Tim Dewangga sangat membantu, profesional, dan ramah dalam menjelaskan persyaratan, jadwal, serta memastikan dokumen saya lengkap sebelum keberangkatan. Bahkan menyerahkan paspor, buku vaksin pun ada tanda terimanya
Sepertinya Dewangga perlu meminta data kesehatan (general check up) setiap jamaah agar yang berangkat ini nantinya tidak merepotkan kawan-kawan sekamarnya atau kalau sudah tahu nggak sehat, yo bawa pendamping to.
(Ini nggak harus keluarga yang ikut umroh. Bisa minta Dewangga mencarikan agar menemani dari pagi sampai malam, biasanya include paket kursi roda).
Jangan teman-teman sekamar suruh jadi perawat dadakan. Kita niy semua mau ibadah dan ini jelas ibadah fisik yang melelahkan.
Dewangga saya pikir juga perlu menyebar form dan dicek yang isinya siapa saja jamaah yang tidurnya ngorok, nggak bisa pake AC, nggak bisa lampu mati, nggak bisa kena bau minyak pijat (kayu putih, zaitun, dan koncokonconya) biar dikelompokkan dengan sesamanya.
Versi saya, sungguh kemarin itu ujian betul tidur dengan orang yang ngoroknya kelewat kenceng, harus kepanasan karena pake AC 25 C saja ribut kedinginan, lampu harus benderang… Ya Gusti, mohon tambah kesabaran saya; masih ketambahan riwil nggak bisa nyium aroma minyak pijat. 😁🙏
Manasik
Kalau bisa manasik 1x saja seminggu sebelum berangkat. Manasik 2 hari sebelum keberangkatan bikin lelah duluan.
Kalau perlu dibuat video saja; lalu dibagikan ke jamaah. Pas manasik tinggal tanya jawab, praktik pakai ihram, dll yang kunci.
Bukan 4 jam dengerin ceramah (manasik 1) dan 2 jam nyaris mengulang sebagian isi manasik 1 (manasik 2).
Jamaah yang jauh jauh itu perlu dipikirkan; karena jauh itu berarti biaya, tenaga, waktu.
Pesawat
Perjalanan menggunakan maskapai Scoot versi saya wes standarlah. Makan minum snack cukup memadai. Pramugari/a ramah dan cepat membantu.
Jadwal penerbangan tepat waktu, dan fasilitas di dalam pesawat sesuai standar. Selimut pulang pergi boleh dibawa pulang.
Ya jangan mengharap seperti layanan Singapore Airline, beda kelas ini mah😄😁
TL nya Ustad Jordan juga memastikan proses check-in, bagasi, dokumen, dll berjalan lancar. Jamaahnya saja ada yang memble geje gak jelas gakmau nurut saran TL. Bikin ribet semua orang.
Berharap Dewangga lebih aware soal ini:
- Memberi info detail ke jamaah di penerbangan rerame seperti umroh ini sebaiknya 3 tas maksimal: bagasi pesawat, bagasi kabin, tas tangan. Bukan malah bawaan pating crentel banyak tas kresek, ketinggalan hilang pulak. Bikin semua kehilangan waktu 3 jam; terlewat waktu sholat malam, sholat Shubuh di Masjid Nabawi.
- Penerbangan (apalagi jarak jauh) wajib pake sepatu. Sendal jepit sesuai aturan penerbangan sudah tidak diperbolehkan. Kalau discreening pas mau naik pesawat dan sepatu di bagasi bawah, sungguh merepotkan. Harus beli sepatu, bisa telat atau ditolak terbang.
- Minta jamaah perhatikan nomor duduk, bukan ngeyel pakai tempat orang. Tiap nomor itu ada huruf hurufnya, bukan asal duduk sesuai angka saja.
- Di toilet pastikan terkunci bukan teriakan ribut pas kebuka orang karena nggak bisa ngunci pintu toilet.
- Jemaah perlu diinfo: air putih bisa diminta gratis selama penerbangan; bukannya 9 jam nahan haus dan dehidrasi karena mikir air pun bayar. Di penerbangan tertentu, bahkan boleh minta semua minuman yang disajikan kapan saja free.
Hotel dan Makan
Hotel yang disediakan sangat strategis, dekat dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Kamar bersih dan nyaman. Menu makanan yang disajikan bervariasi dan cocok untuk selera jamaah Indonesia, baik dari segi rasa maupun kehalalan.
Ini jempol 4 untuk Dewanggga. Karena saya merasa bolak balik Masjid ke Hotel ringan saja. Dekat dan nyaman. Kiri kanannya pun banyak jualan aneka makanan kecil. Wes happy lah saya. Beli es krim, jus, manisan buah pun tinggal ke samping hotel 😁
Fotografer
Iki lho fotografernya mestinya kan nggak usah nanyain siapa yang mau difoto. Ya tugasnya to memotret satu persatu (39 jamaah), lalu yang foto keluarga atau pasangan (bila pergi bersama), dan foto grup. Dan jangan didominasi grup seleb aja di kloter itu. Jadi pas foto dishare di grup yang muncul ya fotonya orang-orang itu-itu aja. Lainnya ambyar nggak muncul.
Di sini saya nggak komplain karena masih terbantu ada Ustad Jordan dan Ustad Sule yang berkenan memotretkan. Tapi kan itu terbatas. Dan saya yo harus tahu diri kalau mereka berdua pas selow. Maturnuwun untuk keduanya. 🤩🙏 Karena ini mestinya tugas Fotografer bukan gaweyan TL dan Muthowib.
Tour Leader dan Muthowib
Tour leader dan muthowib (pembimbing ibadah) sangat kompeten. Mereka selalu siap membantu jamaah, memberikan penjelasan yang jelas, dan memastikan ibadah kami berjalan lancar. Empat jempol untuk Ustad Jordan dan Ustad Sule. Sabarnya luar biasa. ❤️🙏
Untung beliau berdua nggak seekstrem Pak Rusli (TL di Singapore), kalau ada yang ketinggalan, silakan naik taksi, bayar sendiri, bereskan sendiri. Daripada mengorbankan seluruh peserta rombongan.
Kalau belum pernah ke LN ki mbok ya manut TL nya, menyimak penjelasan nggak malah sakarepudele dhewe merugikan banyak orang; tanpa rasa bersalah tanpa minta maaf pun. Jarene wong Jogja, njelehi tenan.
Wisata
Destinasi wisata diatur menarik dan informatif. Penjelasan guide, muthowib di setiap tempat sangat memperkaya pengalaman. Cuman ini grupnya kasepuhan, banyak orang tua jadinya saya merasa mendengar banyak keluhan capek dan beributan terus kapan sampai hotel (pas di Singapura).
Sebaiknya Dewangga membuka program khusus Umroh saja, tidak ada tambahan wisata. Kalau perlu city tour di Makkah Madinah pun ditiadakan. Murni ibadah. Biar tetua itu bisa milih yang ini. Eh saya pun kalau ada yang begini, akan memilih ini. Jadi bisa full ibadah nggak mikir wisata, karena spiritnya beda. Bisa 9 hari: 2 hari perjalanan, 3 hari di Madinah, 4 hari di Mekkah.
Handling Bagasi
Proses handling bagasi sangat terorganisir. Saya nggak perlu khawatir tentang pengangkutan koper, karena semuanya sudah diurus dengan baik oleh tim Dewangga. Bahkan pas di Mekkah bagasi saya sudah langsung di depan kamar.
Yang bikin ribet ya mereka yang beranak pinak bawaan tas kresekan pula, salah ambil, salah ini itu. Haish, memang “mau mendengar” penjelasan TL itu juga butuh kesadaran. Nggak malah sambil lalu njur merepotkan banyak orang.
Bagi saya; keseluruhan, pengalaman umroh bersama Dewangga luar biasa. Pelayanan mereka benar-benar memperhatikan kenyamanan dan kebutuhan jamaah. Saya pribadi merekomendasikan Dewangga, bagi siapa saja yang ingin melaksanakan ibadah umroh dengan tenang dan khusyuk. Harga terjangkau dengan layanan prima.
Maturnuwun, Terimakasih Dewangga dan seluruh timnya. Maturnuwun Ustad Sule, Ustad Jordan. Sampai ketemu lagi.
*Ya Allah, saya bermohon sungguh untuk dipanggil umroh lagi secepatnya. ❤️🙏
Untuk sahabat-sahabat Kinoysan; terimakasih sudah menyimak tulisan saya. True story umroh bersama Dewangga saya cukupkan sekian. Pastikan juga Teman-teman berniat umroh ya, agar segera dipanggil ke Baitullah. Siapa tahu kita bisa umroh atau haji barengan. Amin YRA.
Ari Kinoysan Wulandari