
Air Zamzam 5 liter dalam wadah galon yang umum. Ini biasanya kita peroleh saat umroh atau haji. Ada juga yang versi lain bentuk jerigen minyak ukuran 5 liter atau 1 liter. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Umroh nggak lepas dari urusan uang saku, jaringan internet untuk komunikasi, dan oleh-oleh. Sebenarnya kalau biro umroh yang kita pilih profesional yang sudah memasukkan semua komponen dari berangkat sampai pulang wes masuk charge (kita bayar, mereka tanggung), nggak bawa uang saku pun sudah aman.
Dewangga juga sudah menanggung semuanya. Bahkan transport pp bandara pun disediakan dari kantor ke bandara dan sebaliknya. Ini membantu sekali, karena bandara di YIA itu sekarang jauh. Dari rumah saya saja naik grab 250-300 rb. Pp ya wes jelas lumayan. Itu sebabnya alternatif saya kalau tidak diantar, ya naik kereta bandara. Dengan grab sekitar 70 rb saja.
Cuman ya namanya bepergian, tetap lebih bagus kalau bawa uang cukup. Buat jaga-jaga. Kalau tiba-tiba pingin jajanan khas Madinah Mekkah, barang lucu lucu, panggilan roaming, laundry, taksi, oleh-oleh, dll.
Lalu berapa uang saku yang harus disiapkan? Bebas, secukupnya semampu sampeyan masing-masing. Uang riyal Arab Saudi setara 4 rb rupiah dengan pembelian antara 4,2 sd 4,7 rb. Jadi silakan itung sendiri keperluan sampeyan.
Kalau nggak mau tukar, uang 100rb dan 50rb laku untuk transaksi di seluruh Mekkah dan Madinah. Kalau tukar ya bisa di bank syariah atau money changer terdekat. Jangan pas di Arab atau di bandara, nilai beli lebih mahal. Oh iya ambil uang di ATM Arab juga bisa, tapi pastikan ATM sampeyan sudah berlogo mastercard atau visa ya. Ini bisa untuk ambil uang ataupun bayar via debet.
Dan jangan khawatir soal belabeli belanja atau pembayaran, karena kita akan ketemu banyak toko dan pedagang yang fasih bahasa Indonesia, bahkan bisa bahasa Jawa. Jadi kalau hanya soal bayar pakai apa pun, mereka wes paham. Tapi yang paling umum ya tunai, baik pakai riyal atau rupiah.
Terus soal Internet Luar Negeri. Ini penting, ya karena sekarang kita komunikasi mayoritas pake WA, keperluan internet jelas vital. Bagi mereka yang pengguna pasca bayar seperti saya, sebenarnya tinggal mengaktifkan mode roaming; semuanya sudah beres.
Namun karena mode ini bisa bikin tagihan melonjak; saya pilih membeli nomor paket internet luar negeri sesuai waktu kunjungan. Karena umroh 10 hari, saya pilih 12 hari dengan 12 GB. Ada jeda 2 hari untuk jaga-jaga. Murah ini hanya 350 rb an plus harga no perdana. Sekalian minta registrasi dan aktivasi. Wes beres.
Karena 12 GB itu sedikit sekali, saya menggunakan akses Internet bandara atau hotel pas membuka video atau foto-foto. Pas akses pakai kuota, pembuka video dan foto tidak saya aktifkan; karena dua hal ini sangat menyedot kuota.
Sampeyan bisa datang ke gerai layanan resmi provider masing-masing untuk membeli paket internet ini. Lebih dekat hari keberangkatan lebih bagus. Pilih sesuai kebutuhan. Pastikan juga anda catat cara aktivasi biar nggak bingung kalau mengaktifkan saat tiba di Arab.
Berikutnya oleh-oleh. Biyuuu, di kampung ibu saya; kalau orang mau umroh itu, apalagi sekeluarga besar, pasti ada selamatan dulu; makan-makan, minta doa, pamitan. Iki wes biaya lagi. Lalu nanti pas pulang umroh juga ada selamatan syukuran, bagi-bagi oleh-oleh umroh, dan ucapan terimakasih. Biaya lagi.
Jadi umroh itu memang jihad harta tenan; 30-an juta untuk umrohnya (tidak termasuk bikin paspor, meningitis, internet, transport bandara pp, perlengkapan umroh yang harus kita sediakan pribadi), selamatan 2x bisa 10 juta (kalau ini saya enggak, karena di Jogja lingkungan saya nggak ada tradisi ini), oleh-oleh bisa juga 10 juta. Belum uang saku kita, misal 2-5 juta untuk 10 hari.
Westalah, kalau saya mikirin logika nalar pun, nggak bisa ngitung saya piye cukupnya, yang tiap kali dapat duitnya sedikit demi sedikit.😁Pokoknya saya selalu berdoa; ya Allah cukupkan, mudahkan. Wes gitu aja sejak terbersit niat umroh. Alhamdulillah ada saja jalan rezekinya. Jadi teman-teman nggak usah cemas, karena Allah akan cukupkan bagi siapa saja yang dipanggil haji atau umroh.
Berikutnya oleh-oleh. Soal ini ada yang fanatik kudu dibeli di Tanah Suci. Hayaaa, bagasinya bisa kena charge berlipat. Kalau saya wes praktis saja, pesan di toko oleh-oleh haji umroh, bayar, pesanan datang. Nggak ribet, nggak pusing bagasi. Pas pulang umroh tinggal membagikan saja. Tentu ada yang memang khusus dibeli di sana karena nggak tersedia di Indonesia atau permintaan khusus.
Itu yang bikin saya tenang di Tanah Suci. Fokus ibadah. Nggak kemrungsung belanja mikirin oleh-oleh buat orang lain. Pun di keluarga kami semua sudah tahu, nggak minta oleh-oleh pada yang bepergian. Karena kita juga ngerti yang bepergian apalagi umroh itu; belum tentu uangnya turah-turah, kadang yo terbatas. Kecuali ada yang nitip, terus transfer, dan bukan barang yang sulit diperoleh. Itu biasanya bisa kita maklumi.
Ari Kinoysan Wulandari