Rezeki Tahu Alamatnya, Tapi Harus Kita Jemput

Ilustrasi Rezeki. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.


Sering mendengar kalau rezeki nggak akan ke mana-mana? Iya. Saya pun. Tapi sejak lama saya menolak statemen tersebut; rezeki itu nggak akan datang kalau nggak kita jemput. Jadi, kalau mau mendapatkan rezeki, sekurangnya harus ada bentuk ikhtiar kita.
.
Misalnya, saya perlu banyak uang. Salah satu cara yang praktis mendapatkan uang cepat itu dengan dagang, menjual buku. Barulah setelah itu, rezeki berdatangan. Bisa jadi kecil, menengah, besar —yang sesuai dengan bagian rezeki saya. Kadang juga sering mendapatkan rezeki besar tanpa banyak usaha. Tapi yang jelas sudah ada jalan yang saya tempuh. Dagang.
.
Kalau misalnya saya tidak berdagang, apakah duit akan datang dengan sendirinya? Tentu tidak. Rezeki, berapa porsi bagian saya sudah pasti tahu alamatnya. Tidak pernah tertukar. Tanpa ada niat usaha kita menjemput rezeki, ya rezeki kita tetap akan di tempatnya alias nggak nyamperin kita.
.
Jadi ya jangan berpikir salah kaprah bahwa kamu bisa thenguk-thenguk terus duit datang dengan sendirinya. Sesekali mungkin iya. Ada banyak cara orang mudah mendapatkan uang tanpa kerja. Tapi hukum alam ini sudah begitu teratur, bekerjalah untuk menjemput rezeki. Bekerja dalam konteks yang luas; termasuk di dalamnya menanam modal, investasi saham, kerja sama bagi hasil, sharing ilmu dan teknologi, dll.
.
Jangan berpikir bermalasan terus mengharapkan uang turun dari langit. Percayalah kalau bisa begitu, orang yang paling malas pasti jadi orang paling kaya sedunia😁🤣
.
Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *