Candi Abang Yang Membara 😀

Penampakan Candi Abang. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

Candi ini terletak di dusun Candi Abang, Kelurahan Jogotirto, Kapanewon Berbah, Sleman. Sekitar 15-an km dari rumah saya. Baru kali ini saya ke sini. Itupun karena adik saya yang mengajak.
.
Kami datang sudah siang, panas membara. Saya sempat ragu untuk masuk, melihat sepinya areal ini. Ibu warung bilang, tadi pagi ada petugas. Karena sepi, petugasnya pergi. Dia memastikan kalau kami bisa masuk meski tidak ada petugas.
.
Kami berjalan sekira 300 meter untuk masuk areal candi. Batu-batu tangga beranjak naik semakin tinggi. Kiri kanan hanya jati-jati yang meranggas karena kemarau panjang. Saat kami sampai, ada tiga remaja tanggung yang sedang foto-foto di candi. Tidak lama, pas kami berkeliling, mereka sudah pergi.
.
Candi ini dinamakan Candi Abang karena terbuat dari batu bata merah (Jw: abang). Bentuk candi mestinya piramida; tapi karena belum dipugar terlihat seperti bukit. Ukuran areal candi ini sekira 40×40 m dan berada di ketinggian.
.
Candi ini konon (belum pasti) dibangun pada masa Mataram Kuno, tapi dari penelitian random umur batu bata, diperkirakan usia candi ini lebih tua dari candi-candi Hindu di sekitaran Jogja. Kita tunggu saja kalau ada rilis data terbaru.
.
Saya dan adik saya membincangkan banyak kemungkinan dari candi ini. Mulai dari pembuatan, fungsi, bentuk, dll. Dari bahannya saja, candi ini berbeda dari kebanyakan candi di DIY Jateng yang mayoritas terbuat dari batu kali, bukan batu bata.
.
Bentuknya yang gundukan, piramida, kemungkinan dari tradisi Hindu. Ada alas yoni, penanda Dewa Siwa berbentuk segi delapan, bukan segi empat seperti biasanya. Jelas ini bukan suatu yang tanpa maksud.
.
Luas areal candi yang hanya 40×40 meter itu, juga pasti ada tujuannya. Kenapa kok hanya ada satu candi, fungsinya apa. Ada banyak pertanyaan yang memerlukan jawaban; tapi yach itu tugas arkeolog dan sejarawan untuk mengungkap data faktanya. Kita siy happy-happy aja menikmati candi-candi sebagai warisan budaya nenek moyang😀
.
Sejal awal penemuannya tahun 1915, candi ini mengalami beberapa kali perusakan masif. Karena bentuknya yang seperti gundukan tanah; lalu muncul penjarahan. Candi ini dikira tempat menyimpan harta karun. Harta karunnya ya batu bata kuno itu.
.
Bahkan di tahun 2002 pun masih terjadi perusakan berat pada candi karena rumor harta karun. Orang kita ya, kalau dengan harta kayaknya banyak yang nekat dan ngawur😄😆 *Jadi ingat riil drama politik negeri kita. Demi harta tahta keluarga, banyak aturan dan etika ditabrak tanpa rasa malu.
.
Nah, kamu kalau tertarik ke Candi Abang, sebaiknya datang pagi atau sore; saat matahari bersinar ramah. Bisa duduk-duduk melepas penat, foto-foto/video, lari-lari bebas atau hanya melihat view hijau dari ketinggian.
.
Aksesnya lumayan gampang karena berada di tepi jalan raya. Sarpras wisata sudah lumayan komplet. Tiket masuk? Karena gak ada petugas, saya gak bayar. Lupa juga tanya ibu warung. Tapi pasti murah meriah atau mungkin juga nggak ada. Jadi tengoklah sebelum nanti candi direhab secara besar-besaran dan tiketnya jadi berasa😀
.
Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *