Setelah makan. Kopi Pari. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Saya ki wes suwe tinggal di Jogja, makan minum semua kuliner Jogja. Tapi lidah saya memang bukan lidahnya orang Jogja. Makanan minuman yang over manisnya, kalau ada pilihan biasanya saya skip. Termasuk kalau over rasa lainnya.
.
Nah geblek ini (makan bulat-bulat putih) di meja itu; termasuk yang saya skip kalau ada pilihan lain. Dizoom aja. Karena kita lupa foto-foto. Ingetnya malah wes bubar makan 😆😅 Bukan gen milenial ya begitu. Makan ya makan aja, foto video itu tugas fotografer😆🙈
.
Kenapa? Karena rasa asamnya yang kadang berlebihan. Rasa asam ini berasal dari pati ketela (singkong) yang jadi bahan dasar geblek. Proses fermentasinya itulah yang menyebabkan rasa asam. Makin lama makin pekat asamnya.
.
Jadi begitu ada yang tanya, “Ini makanan apa, kok asam? Basi ya?” —saya bisa menjelaskan asal usul, bahan, dan proses pembuatan geblek. Nggak suka, nggak makan, bukan berarti saya mengabaikan hal lain tentang kulinernya. Apalagi kuliner khas daerah tertentu, seperti geblek Kulon Progo.
.
Baru setelah tahu bahwa geblek di meja kami bukan makanan basi, mereka yang non Jogja sekitarnya mau memakannya 😀 Saya? Yo tetep makanlah. Makanan halal ini yes 😁😆
.
Di beberapa tempat oleh-oleh khas Jogja, biasanya banyak yang jual geblek. Ada versi mentah dan versi matang. Tinggal memilih. Orang membeli geblek, biasanya untuk selingan di luar oleh-oleh mainstream Jogja; bakpia dan gudeg. Perlu usaha ekstra dari warga dan pemerintah KP untuk menjadikan geblek ini sebagai oleh-oleh utama dari daerah, sekurangnya di daerahnya sendiri.
.
Ahaha, saya pribadi kurang sreg dengan istilah geblek itu. Karena kalau di daerah asal saya; geblek itu berarti orang bodoh, nggak berguna. Mungkin —itu juga mempengaruhi mood saya tentang makanan ini.
.
Apapun pikiranmu tentang geblek, kamu perlu cobain makanan ini ya kalau berkunjung ke Jogja sekitarnya. Biar referensimu tentang oleh-oleh Jogja nggak cuman bakpia dan gudeg. Gak bosen kah makan, lalu beli bakpia atau gudeg teruuuz. Hello, kulinernya Jogja macem-macem lhooo 😁😆😅
.
Ari Kinoysan Wulandari