“Rem gas aja, Bu…!

Pronosutan View. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.


Tempat ini namanya Pronosutan View. Ada di Nanggulan, Kulonprogo. Wisata ini dibuka untuk umum tahun 2021 pas pandemi dan sering disebut sebagai Ubud-nya Jogja. Tempat ini mulai hits sekitar akhir 2022 sampai 2023 pertengahan. Kalau sekarang ya wes mulai biasa.
.
Saya sebagai anak desa yang nggak asing dengan sawah, padi, gunung, ladang, kerbau, kambing, sapi, lumpur, hujan, sungai; ngelihat view itu di sosmed ya biasa bae.
.
Beberapa kali diajak ke sana, saya melipir. Jaraknya dari rumah saya hanya 60-an km, tapi jalan ke sananya 😂 Versi saya nggak ada apapun selain gunung sawah untuk dilihat. Sepedaan? Jauh amat. Kita biasa 15 km sepedaan pp, wes gempor kaki dengan sepeda pancal.
.
Tahun 2023 ada beberapa kegiatan pemberdayaan dan pendampingan, saya yo bye-bye. Praktis saya belum pernah ke sini, tempat yang dianggap begitu bagus oleh banyak orang luar Jogja.
.
Sampailah saatnya tiba. Saya kudu ke sini. Turun dari mobil, saya cuma bilang wow… bagus ya! Perpaduan sawah, gunung, padi, langit, pohon berasa estetisnya.
.
Karena konsens memperhatikan alam, saya nggak perhatiin kalau di sini orang sewa sepeda listrik untuk keliling persawahan. Ketika semua orang sudah dengan selisnya, saya masih diam saja. Kayaknya nggak jauh juga kalau jalan.
.
“Bu, ke sananya pake sepeda. Kalau jalan jauh!” kata si penjaga sambil menyerahkan selis merah.
.
Meskipun saya wes ngerti selis, tapi belum pernah pakai. “Sepeda biasa nggak ada, Mas?”

“Nggak ada, Bu. Selis lebih gampang.”

“Pakainya piye?”
.
“Rem gas aja, Bu… Sama kayak motor matic.”
.
Ya wes saya bawa selisnya. Saya tuntun kok lumayan berat, jadi yo kudu dipakai. Reflek gas rem. Oh ternyata lebih gampang dan nggak capek untuk jarak lumayan jauh, hehe….

Oh di sini kalau datang mung bayar parkir motor, mobil dll kendaraan. Sewa selis 25 s/d 50 rb tergantung durasinya; antara 30-60 menitan. Bisa sewa jeep dll kendaraan, tapi di tempat lain.
.
Terus yang harus diperhatikan pengunjung, niy jalan bukan khusus untuk wisata. Jalan umum. Jadi warga lokal ya wara wiri, hilir mudik lewat jalan itu. Kalau mo foto sendirian ya kudu sabar menanti.😀🙏
.
.
Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *