Sebenarnya, setiap guru selalu memiliki keunikan. Beragam guru yang saya ikuti, selalu saja berbeda caranya satu sama lain dalam menulis. Namun pada intinya, mereka menginginkan hal yang sama: TULISAN BAGUS dan DISUKAI sehingga memiliki NILAI JUAL TINGGI. Berikut ini beberapa tips yang mungkin juga cocok untuk kita.
Miliki buku catatan.
Bukan sekedar “Buku Catatan”, tapi pastikan yang berkualitas sesuai dengan kesenangan anda. Milikilah beberapa buku catatan yang secara khusus hanya membahas satu hal.
Misalnya ada buku catatan khusus tentang IDE, anda bisa mencatat semua ide tersebut di buku A, misalnya. Ketika anda menggarap satu cerita, catatlah semua hal tersebut di buku B, misalnya; dan seterusnya. Bila anda memiliki banyak proyek penulisan, sediakan sejumlah buku yang berbeda.
Pilih topik dan mulailah menulis.
Topik bukan sekedar ide. Anda harus melengkapinya dengan sekitar konflik, plot, setting, dll. Tidak harus kompleks dan rumit. Topik sederhana pun bisa jadi bagus, asal penggarapan luar biasa.
Buatlah garis besar, sinopsis global, kerangka karangan.
Untuk mendapatkan hasil yang baik, anda harus menyempurnakan topik dengan mengisi karakter utama, lokasi, waktu, suasana hati, dll.
Mulai menulis draft pertama.
Ini biasa disebut tulisan “ceroboh” atau asal jadi, asal selesai. Biarkan saja. Tidak pernah ada cerita, tulisan yang besar dan menginspirasi, mega bestseller, ditonton jutaan manusia yang dibuat dan diselesaikan hanya dalam draft pertama. Jadi, santai saja. Selesaikan cepat tulisan anda. Seceroboh apapun, tidak jadi masalah.
Jangan takut dengan ide baru.
Ketika sedang menulis draft pertama, mungkin saja tiba-tiba anda memiliki ide cemerlang tentang bagaimana ending cerita tersebut.
Berhentilah sejenak menulis draft awal anda, dan tuliskan ide ending tersebut di buku ide. Jangan biarkan ide sia-sia.
Biarkan cerita membimbing anda. Ini draft pertama. Segala sesuatu bisa saja tidak terduga, tetapi menjadi sangat menarik. Biarkan saja. Tulislah sampai selesai.
Selesaikan draft pertama sesegera mungkin.
Ini sangat penting agar anda tidak kehilangan “mood” untuk menyelesaikannya. Naskah yang terlalu lama, sering membuat kita malas untuk kembali menyentuhnya.
Rincian cerita.
Setelah selesai draft pertama, anda bisa membaca dan merinci semua cerita. Anda yang akan membuat karakter lebih nyata dan terpercaya. Tulislah sampai akhir.
Pada saat anda selesai dengan draft kedua, anda akan memiliki semua informasi tentang cerita, karakter, plot utama, dan subplot.
Bacalah dengan objektif.
Ada banyak penulis yang TAKUT membaca karyanya. Padahal, ini sangat membantu untuk MENYEMPURNAKAN tulisan.
Kalau tidak bisa objektif, carilah orang terpercaya yang pendapatnya anda hormati dan anda terima dengan senang hati.
Menulis draft akhir.
Menurut sebagian guru saya, sebaiknya naskah sebelum diserahkan kepada pihak lain (media, penerbit, PH, klien, dll) seharusnya lebih kurang sudah disempurnakan tiga kali dalam penulisannya; draft 1 asal selesai, draft 2 untuk merinci dan membenarkan kesalahan cerita, draft 3 untuk penyempurnaan terbaik.
Baru setelah draft 3 itulah naskah boleh diserahkan kepada pihak lain untuk kepentingan komersial. Jangan pernah sekali-kali menyerahkan draft 1 anda kepada pihak lain untuk kepentingan komersial, pasti banyak DITOLAK karena banyaknya lubang (kekurangan) dalam naskah.
Selamat menulis. Semakin banyak anda menulis semakin banyak anda berlatih, keterampilan menulis anda akan semakin baik.
Ari Kinoysan Wulandari