Candi Penampihan… hem, candi ini berada di lereng gunung di Tulungagung; yang kalau kita mau ke sini, rada butuh energi ekstra. Tempatnya di daerah pegunungan naik dengan medan yang tidak terlalu mudah.
Medannya belak belok naik turun dengan jalanan yang cukup licin kalau lepas hujan. Bagi yang masih belajar atau baru bisa naik motor atau mobil, jangan nyetir sendiri ya, daripada kamu celaka dadakan malah nggak jadi piknik nanti 😀🙏
Candi ini secara administratif pemerintahan bernaung di Dusun Turi, Desa Geger, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Posisi candi berada di lereng Tenggara Gunung Wilis. Candi ini tepatnya berdiri pada ketinggian 815 meter di atas permukaan laut.
Wes, saya nggak kebayang zaman dulu piye bangunnya. Zaman sekarang aja dengan peralatan canggih masih nggak mudah membangun candi di ketinggian begini 😀🙏
Salah satu hal yang membuat Candi Penampihan begitu menarik adalah lokasinya yang strategis. Karena berada di atas bukit, lingkungan areal candi ini menawarkan pemandangan alam yang indah dan mempesona.
Dari atas candi, pengunjung dapat melihat panorama hamparan sawah dan perbukitan yang hijau serta desa-desa yang terhampar luas di bawahnya. Pokoknya capek capek mata gegara melototin laptop bisa langsung ilang dan kembali ijo matanya…. haha, pemandangannyalah yang hijau sejuk. Bukan matanya yang ijo. Ini siy orang yang mata duitan 😆
Candi Penampihan dari jarak lebih dekat. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Candi Penampihan ini secara umum merupakan sebuah struktur yang terdiri dari tiga teras atau halaman dengan dua kolam. Pada bangunan candi utama terdapat satu prasasti, di teras paling atas.
Dari prasasti inilah dapat diterangkan bahwa Candi Penampihan merupakan bangunan religi untuk pemujaan Dewa Syiwa berangka tahun 820 Saka atau 898 Masehi. Artinya candi ini sudah ada jauh sebelum masa Kerajaan Majapahit dan dapat kita akui kebesaran nenek moyang kita di masa lampau.
Bila ditilik dari angka tahunnya, maka candi ini diperkirakan dibangun semasa dengan Candi Borobudur oleh Wangsa Syailendra dari Kerajaan Medang atau era Mataram Kuno. Artinya bila masa itu yang berkuasa di Tanah Jawa adalah Dinasti Budha, keberadaan umat Hindu tetap dipelihara dan diberi kebebasan penuh untuk beribadah oleh negara. Buktinya ya dengan adanya candi dan prasasti di lereng Gunung Wilis ini.
Tokoh yang terkenal dari daerah ini adalah Dewi Kili Suci, yang disebut sebagai ahli penyembuhan yang mumpuni. Beberapa penduduk juga sering menyebut ada orang orang Jawa (penganut Kejawen) yang masih datang di hari hari tertentu dengan laku tertentu pula, untuk “ngalap berkah” ilmu Dewi Kili Suci ini. Ya, di Tanah Jawa pasti tiap bangunan kuno tidak lepas dari urusan mistik dan klenik. Bagaimanapun itu bagian dari akar sejarah budaya yang sangat lama.
Kalau kita datang ke areal candi ini, yang terlihat hanyalah lingkungan yang hijau dan sejuk. Kiri kanannya dipenuhi dengan taman-taman asri, yang membuat orang betah berlama lama di daerah ini. Pada kiri kanan struktur candi, juga dapat ditemui berbagai bangunan kuna berbentuk kura-kura yang dikelilingi naga. Sebagian lagi ada batu-batu candi dengan ornament dan relief manusia dan binatang.
Dari informasi juru kunci dan juru pelihara candi, di masa lampau konon pernah ada Arca Bima dan Arca Dwarapala. Namun kedua arca ini sekarang sudah tidak ada di areal Candi Penampihan. Entah dijarah, atau dipindahkan, atau hilang rusak ditelan waktu; tidak ada info atau keterangan yang pasti.
Sebagai bangunan untuk ibadah pemujaan terhadap Dewa Syiwa, Candi Penampihan memiliki ciri khas arsitektur candi Hindu yang umumnya ditemukan di Jawa Timur. Candi ini terdiri dari bangunan utama yang terbuat dari batu bata merah dan batu andesit.
Keistimewaan lain dari candi ini adalah adanya ornamen-ornamen yang menghiasi dinding dan relief-relief yang memperlihatkan cerita-cerita dari kitab Ramayana dan Mahabharata. Kisah epos yang menjadi rujukan dalam berbagai relief dan ornamen-ornamen religi candi-candi Hindu di Nusantara.
Keberadaan Candi Penampihan juga memberikan kita gambaran tentang perkembangan agama dan kebudayaan Hindu di Jawa Timur pada masa lampau. Arsitektur candi yang megah dan ukiran-ukiran yang sangat halus menjadi bukti akan kecanggihan teknik dan keahlian masyarakat pada masa itu dalam bidang seni bangunan.
Sayangnya, seiring dengan berjalannya waktu, Candi Penampihan mengalami kerusakan akibat alam dan ulah manusia. Untuk itu, perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat setempat untuk menjaga dan merawat candi ini agar tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Bagi para wisatawan dan pecinta sejarah, Candi Penampihan merupakan destinasi wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Selain dapat menikmati keindahan arsitektur klasik candi ini, pengunjung juga dapat belajar banyak mengenai sejarah dan kebudayaan Jawa Timur melalui relief-relief dan ornamen-ornamen yang ada di candi ini.
Oh iya, sebelum ke areal candi ini, kalau kamu datang berkunjung, kamu juga bisa menikmati areal kebun bunga —bermacam-macam jenis yang indah dipandang mata; serta areal kebun teh yang tidak jauh dari lokasi candi. Jadi memang daerah ini seolah-olah dipilih sebagai tempat untuk beribadah dan menenangkan pikiran.
Praktis, selain wisata candi juga bisa mengunjungi tempat-tempat wisata alam di sekitarnya. Makanan dan minuman? Mudah didapat dan enak-enak. Akses jalan sudah hampir semuanya beraspal, hanya ya naik turun belak belok, kudu hati-hati. Semoga Candi Penampihan selalu menjadi bagian penting dari warisan sejarah bangsa yang terus dijaga dan dilestarikan.
Ari Kinoysan Wulandari