Pilihlah Sebahagiamu

Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

Bagaimana cara menyiapkan tabungan untuk hidup dua tahun? Bukankah itu jumlah yang besar dan sulit bagi PNS atau pekerja kantoran standar?

Saya tertawa. Ya kalau PNS atau pekerja kantoran standar, kayaknya nggak perlu-perlu amat begitu. Kan wes gajian rutin tiap bulan. Setahu saya, tidak pernah ada kasus PHK untuk PNS kecuali pemecatan karena tindakan melawan hukum yang sudah diputus sah dengan ketetapan pengadilan/hukum. Kalau pekerja kantoran swasta siy masih mungkin ada PHK massal. Jadi memang lebih baik bersiap-siap dengan dana darurat super urgent itu.

Mungkin bagi mereka yang sudah hidup aman dengan gajian tiap bulan; cukup atur saja persiapan dana darurat untuk hal tidak terduga. Terus besarannya berapa? Ya tergantung masing-masing. Sekurangnya aturan standar itu 3x biaya hidup bulanan. Jadi cek saja biaya hidup sebulan berapa, cukup kalikan tiga. Lebih besar lebih baik. Kalau sudah, kunci saja. Tabung di rekening non ATM atau non ibanking, m-banking dll itu biar nggak dicomot-comot. Tapi pastikan cek cek biaya bulanannya yes. Karena kalau tidak ditambah ntar menyusut dengan besarnya biaya admin dll dari bank.

Kalau freelancer, itu berbeda aturan mainnya. Situasinya tidak pasti, tidak tetap. Pekerjaan dan rezekinya pun tidak menentu. Saya pribadi mempersiapkan dana hidup non operasional juga tidak ujug-ujug banyak. Semula ya 1/2 bulan, 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, dst sampai terkunci sesuai tujuan saya. Misal 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, dst. Dan tentu akan saya perpanjang terus, sesuai kemampuan. Lha kalau nggak begitu, siapa yang menjamin masa pensiun saat saya sudah tidak produktif bekerja?

Keberadaan dana seperti ini, tidak selalu mudah disediakan atau diusahakan. Karena kebanyakan kita, prinsipnya itu belanja dulu baru nabung. Kalau kurang malah bisa pake kartu kredit, paylater, kredit berjangka, cicilan, dll yang sebenarnya perpanjangan dari utang berbunga, sesuatu yang sering kita abaikan karena terlihat cicilannya kecil saja untuk setiap bulan. Padahal mestinya ya kita itu nabung dulu baru belanja. Yo weslah, bebas ini. Urusan masing-masing 😀🙏

Atur atur ajalah biar duit anggaranmu bisa sesuai dengan pilihan yang bikin kamu happy. Boleh nabung dikit dikit, boleh auto debet, boleh beli emas, boleh arisan, bisa reksadana, saham, coin, tanah, rumah, dll. Kalau nggak bisa nabung banyak, ya nggak usah maksa. Apalagi buat mereka yang wes dapat jaminan masa pensiun, kalem kalem bae.

Kalau bagi saya pribadi, bagian ini sangat penting. Sekurangnya ada bagian ini yang bikin saya pribadi jadi tenang, anteng, tidak menerima pekerjaan yang nggak masuk akal (baik deadline maupun fee-nya), tidak disetir orang karena tidak ada urusan utang. Mandiri secara finansial akan membuat seseorang merdeka dalam berpikir, bertindak, bekerja, dan bisa hidup dengan happy damai. Pokmen ora kemrungsung 😍

Saya sering menganggap bagian itu “tidak dingat-ingat”. Hanya untuk digunakan saat situasi beneran tidak terprediksi, seperti kasuistik pas pandemi kemarin. Kalau situasi normal ya tidak diutakatik. Juga bukan untuk dipinjam-pinjamkan😀🙏 Tenan, mbok suka berbagi gitu, saya cenderung menolak utang utang pribadi. Jadi nggak usah ngutang ke saya 😁

Nah, bagaimana dengan kamu? Setiap orang dan keluarga punya manajemen duit berbeda. Carilah model manajemen keuangan yang bikin kamu bahagia, bikin kamu nyaman. Ada banyak pilihan tabungan dan investasi. Ada banyak cara mempersiapkan diri untuk situasi darurat. Pilih-pilih yang sesuai. 🙏

Alhamdulillah, saya hidup dengan baik karena kemandirian finansial dan tidak diribeti urusan utang. Kerja pun tetap tenang. Bisa do the best atau just let it go. Karena versi saya, hidup itu untuk bahagia; bermanfaat bagi sesama dan semesta dengan cara sebaik-baiknya ❤

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *