Rezeki Itu Yang Kita Nikmati ❤️🙏

Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.


Saya tadi mau gawe olahan sayur. Ingat sudah pernah menyiapkan sepaket-paket dalam wadah tupperware. Bhadalah…
kok wes membusuk 😂😆

Awalnya sih saya beli aneka sayur, njur saya bersihkan, masukkan kotak-kotak, baru masuk kulkas. Maunya saya masak tiap hari. Sekurangnya untuk mengurangi gaya ketergantungan saya pada pesan makan online, yang belakangan charge app dan ongkirnya kok rada nggak masuk akal (kalau nggak boleh dibilang mihil).

Rencana ya tinggal niat. Begitu deadline mendera, pesan online jelas ndak pake ribet di dapur 🤣 dan pas saya lagi pingin gawe dhewe, ternyata sayurnya wes ajur busuk ndak selamet ini sayur mayur 😃

Lalu saya ingat nasihat, rezeki itu yang
kita nikmati. Ya benar 😃 Sayur itu bukan rezeki saya. Rezekine si tukang sayur
tempat saya beli pesan sayur plus bumbunya.

Harta pun kalau nggak kita nikmati ya bukan rezeki. Rumahmu boleh sepuluh. Mobilmu boleh berderet-deret. Tapi pasti rumah yang kamu tinggali yo satu. Mobil yang kamu pake yo jelas siji. Bukumu boleh berderet lemari, kalau ndak kamu baca; jelas bukan rezekimu. Bajumu boleh berbanyak lemari; pasti nggak mungkin semuanya kamu tumpuk pake di badanmu kayak toko berjalan kan🤔🤣

Intinya, kita sering serakah. Nyari dan numpuk
ini itu, njur malah ndak sempat menikmati 🤣
Jadi benar ibu saya, ada makanan berlebih yo cepet dibagi kiri kanan. Besok ndak ada, ya dipikir besok. Baju, kain, ikan, telur, sembako pun dibagi kiri kanan. Dan anehnya, semua tetap berlimpah di rumah ibu saya. Ada saja yang datang mengirimkan; selain tentu telur dan ikan. Itu hasil ternak ayam dan ikan, ibu urus di halaman rumah 💖

Mati pun kamu ya ndak bawa itu semua harta benda. Tapi juga jangan sampe semangat berbagi lupa diri sendiri. Intinya seimbang, secukupnya saja. Biar ndak banyak hal mubazir dalam hidup😃

Kadang-kadang di tengah deadline kok saya yo malah rada bijak begini. Mungkin otak saya sudah terlalu panas mikirin paragraf demi paragraf yang harus saya tulis. 🙈🙏

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *