SRSM, Soul Reflection Soul Meter; Mengenali Diri Kita yang Utuh ❤💖 Workshop ini sekarang diganti dengan nama WSM (Workshop Soul Meter) dengan Soul Reflection dan Soul Meter dalam satu rangkaian kegiatan.
Tanggal 1 Februari 2019 saya ikut SR (Soul Reflection) di Jogja untuk bersih hati bersih jiwa. Setelah hati dan jiwa lebih bersih, fisik saya lemes semingguan. Buang racun dan kotoran tubuh. Setelah itu siy rasanya jadi lebih enteng, lebih tenang, lebih adem.
Juli atau Agustus ada program SM (Soul Meter) lanjutan dari SR. Saya langsung menolak karena jadwal kerja yang padat. Habis pembersihan, saya takut tepar lagi. Mbak Rina, pengelola kantor Soul Jogja meyakinkan saya kalau SM jauh lebih ringan. Bagaimana lebih ringan, wong ikut SM syaratnya kudu ikut SR dulu. 😃
Sampailah akhir tahun, info SR SM mau ada di Jogja. Saya berharap siy April sudah dekat puasa, biasa nya saya wes tidak ke lapangan. Eh ternyata Februari. Saya molet, antara iya dan tidak. Baca-baca testimoninya lho kok gitu; ukur energi, kepastian sesuatu tepat atau enggak. Kalau saya kan gak perlu ukur. Ada feeling, ada intuisi, ada istikharah. Hampir setiap putusan saya, saya ambil dengan legawa sadar konsekuensi. Takada penyesalan.
Saya uleng aja mo ikut atau enggak, sampai Mbak Rina bilang bisa ambil putusan di saat terdesak. Oh baguslah itu. Ya wes saya ikut, tanya rekening transfer dan sudah. Selesai beberapa menit. Njur saya lupa, malah sebelum hari H ke luar kota. Pas diingetin, yo pulang ke Jogja pagi pagi 😅 Zaka kawan saya sampai nyeletuk, “Mbak nggak dari rumah to?” “Haha… Iya.” Kalau dari rumah untuk ikut SM saya gak akan bawa backpack isinya macam alat perang 😂
Ketemu Bunda, dr Rastho, dr Tia, Mb Rina dan anaknya, yo senenglah. Materi berlangsung lebih fun, tapi njur pembersihan jiwa… saya sudah menetralkan pikiran perasaan, tapi sensitif is peka dan nggak boleh diingkari. Sebelum ikut SRSM saja saya bisa rasa kok orang itu beres atau enggak, bikin ruwet atau enggak. Apalagi setelah ikut SR. Ahamdulillah selama ini connecting nya orang-orang baik. Dan saya afirmasi terus semua baik.
Begitu pembersihan selesai, punggung kanan saya suakitnya ampuuun. Saya langsung bilang, “Bunda, punggung kanan saya sakit.” Bunda memeluk saya, “Tidak apa apa karena ini dibersihkan, sumbatan terbuka, jadi sakit. Nanti saya bantu healing.”
Saya lebih lega, tapi masih memegangi punggung saya yang nyutnyutan itu. Ya, memang berasa ada yang ditarik dari punggung saya. “Nggak apa-apa Ri, ini adaptasi. Nanti semua akan baik.” Saya menenangkan diri sendiri.
Terus sudah sampai akhir bahas karma dan reinkarnasi. Silakan cek youtube Bunda Arsaningsih, yang kepo cek aja di sana. Sudah ada banyak sekali episode beragam. Nggak usah nanya sama saya; karena saya pun masih terus belajar, berproses membersihkan diri; melunasi membayar hutang-hutang karma saya.
Wah, ternyata ada tujuh kehidupan sebelum saya hidup sekarang. Dan sejak lahir kalaupun saya Islam, saya orang Jawa yang besar di lingkungan Kejawen yo terima ajaran karma dan reinkarnasi. Kalau kamu buat baik karmamu juga baik, begitu pun sebaliknya. Islam punya istilah sendiri. Kalau jiwamu belum sempurna, maka jiwa kamu akan ngejawantah atau lahir kembali untuk proses penyempurnaan jiwamu. Jawa banget ini 😃 Yang belajar sangkan paraning dumadi pasti mudheng. Kalau Islam tidak mengajarkan reinkarnasi. Setiap jiwa lahir baru tanpa dosa atau karma asal. Sumonggo masing-masing, jangan ngajakin saya berdebat di sosmed 😁
Saya menerima keduanya karena sepanjang hidup saya berusaha be nice kepada siapa saja, dan hidup saya yo wes beginilah, lempeng saja. Alhamdulillah. Ada ini itu yang belum dikasih Tuhan, saya yo happy saja. Sadar tiap orang menjalani takdir hidupnya masing-masing. Sejak kecil saya mungkin sudah jauh dari sikap iri dengki srei usil penyinyir. Karena ibu bapak saya penyayang dan sabar. Yo terbawa ke saya, contoh langsung.
Kalau reinkarnasi, ini lebih pada pengalaman hidup. Kok saya baru sekali datang ke tempat asing tapi rasanya wes hafal banget lika-liku ujungnya. Orang orangnya juga kayaknya wes familiar. Sering juga pertama kali jumpa orang langsung deket. Padahal saya introvert murni. Kalau pake SM ternyata ketahuan, oh saya dulu tinggal di sana, dekat dengan ini itu, dst. Gak percaya boleh, tapi ikut WSM dulu lebih bagus, baru bilang gak percaya 😁 Lha perkara santet tenung gendam hipnotis aja kalian percaya kok energi gak percaya, mikirlah pake otak😃
Pulang saya masih sempat makan malam sama Zaka, Bu Pefty. Sampai rumah manasin air, mandi, sholat, tidur. Gak tidur tidur. Berasa punggung saya sakit. Saya blonyo minyak rempah agar lebih cepat tidur. Dini hari saya bangun, terasa ada energi hangat mengaliri punggung saya. Oh Bunda kirim energi untuk bantu healing. Ya sudah reda beneran. Gak sakit lagi. Nunggu Subuh, nulis, beberes kerjaan, njur lemes sehari semaleman. Sekarang pun belum pulih sepenuhnya. Untung saya sudah antisipasi “cuti” seminggu. Belajar dari pas SR.
Saya jadi tahu kenapa hidup saya begini begitu. Ndak ada protes sama sekali. Apa yang terjadi ya terjadilah. Kehendak Tuhan lebih gampang diikuti daripada bikin acara sendiri. Sejak tahun 2019 boleh dibilang saya kerja tidak ngotot lagi, duit saya kok yo tetep alhamdulillah tetap banyak. Sehat bugar, saya wes ndakpernah pijet😃 Hubungan yo baik baik aja, belum berjodoh ya sudah saya ikhlaskan. Lebih deket sama Tuhan ya jelas itu kerasa banget, biasane males baca Quran wes luwih rajin. 😍 Better life lah nggak terikat target-target.
Happy waktu dulu ikut SR 8, setahun mung nambah satu. Jadi 9 dalam hitung 0 s/d 10. Happy saya belum paripurna karena ada hal yang belum saya ikhlaskan. Bagi saya ngaku belum ikhlas lebih baik daripada muni ikhlas njur jadi penyakit. Karena dampak kerugian dari orang-orang ini ke mana mana. Bahkan kalau orang orangnya datang meminta maaf bayar kerugian pun, mungkin saya akan naboki sampe benjut dulu baru bisa memaafkan. Yo wes, pelan-pelan.🙏
Tidak menuntut diri saya langsung ikhlas. Saya manusia biasa, yang lebih utuh karena mengenali diri lebih baik. Tuhan sudah memberi saya banyak sekali hal terbaik dan keren-keren. Lah banyak orang yang pingin hidup seperti saya. Apalagi kalau postingan saya pas dolan piknik 😃 Percayalah, hidup saya di dunia nyata lebih menyenangkan 😍💖❤💕
Saya legawa, tugas saya mendarmabaktikan hidup sesuai dengan keahlian saya dengan penuh rasa syukur. Lalu Tuhan akan mencukupi semua kebutuhan saya dengan istimewa. Dengan cara Tuhan yang selalu ajaib dan penuh kejutan 😍😍
Terimakasih Tim Soul, terimakasih Bunda Arsaningsih, dr Rastho, dr Tia, Mb Rina, Anditya, dkk yang luar biasa. 😍😍
Saya hanya menshare pengalaman saya bersih bersih jiwa, karena sehat itu tak cuma sehat fisik tapi kudu paripurna sehat jiwa raganya.
*Disclaimer: tidak mengajak berdebat dan berantem, monggo dipikirkan sesuai pemahaman masing-masing. Cuman kalau pas baca ini, hidupmu lagi ruwet banyak masalah yang nggak beres beres, coba deh ikut WSM mana tahu karma burukmu terlalu banyak dan harus dibersihin. Ada banyak orang “merasa baik”, tapi nggak sadar sudah menyakiti dan merugikan orang dan makhluk lain. Kamu nganiaya kucing itu juga karma buruk, jangan anggap enteng balasannya pada hidupmu.
Ari Kinoysan Wulandari