Kenapa Kita Perlu Mengatur Duit?

Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

Kenapa kita perlu mengatur duit? Ya kali kalau duit kita nggak berseri nomornya, kita bebas pakai semaunya. Perlu tinggal ambil, gesek, transfer, dll. Lha kalau duitnya tiap bulan mung UMR saja, sementara kebutuhan bejibun; ya kudu pinter-pinter mengatur duit; dan tentu saja mencari tambahan penghasilan biar tidak kolaps dengan utangan setiap bulannya. Apalagi bagi freelancer yang jelas nggak menentu penghasilannya. Kudu ekstra mengatur dengan cermat dibandingkan mereka yang gajian tiap bulan.

Manajemen duit itu bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Mengatur duit bukan hanya tentang menghitung pengeluaran, tetapi juga merencanakan masa depan finansial. Beneran lho, kalau kita secara finansial memadai, cukup, hidup sekurangnya lebih tenang. Saya bukan ngajarin orang untuk matre, tapi realistis itu wajib. Tidak semua hal bisa diselesaikan dengan uang, tapi percayalah semua masalah lebih gampang beres dengan adanya duit.

Inilah kira-kira yang bisa kita pertimbangkan kalau kita mau bikin manajemen duit yang bagus. Manajemen duit juga membuat kita tahu persis berapa pendapatan riil kita dan ke mana saja larinya duit-duit kita. Jangan hanya mengira oh duitku masih banyak; padahal itu besaran paylater, kartu kredit, dll bentuk utang —yang salah kaprahnya sering dianggap sebagai “pendapatan” kita.  

  1. Pakaian app tentang pencatatan uang. Boleh pilih mana saja yang kamu suka. Cari aja yang gratis. Ini biar mudah dan syukur syukur ada hitung kalkulasi tiap hari, minggu, bulan, tahun.
  2. Catat semua pemasukan, bahkan sekecil puluhan ribu pun catat. Karena itu minta bank juga nggak boleh.
  3. Catat semua pengeluaran, tetap dan tidak tetap. Keluar duit apapun urusannya, itu pengeluaran. Biar nggak ngomong, barusan gajian kok duit udah habis lagi. Barusan terima honor duit kok sudah nggak nampak lagi, dll.
  4. Jangan utang berlebihan di luar kemampuan. Saya bukan anti utang. Boleh saja. Asalkan bijak dan nggak membebani keuanganmu tiap bulan. Tapi untuk diri saya sendiri, ekstrim jangan utang. Mampu beli, belum mampu cari substitusinya yang sesuai kemampuan.
  5.  Dana darurat itu wajib. Ada banyak hal yang sering tidak terduga. Kiri kanan ada yang meninggal, apa iya kamu nggak layat? Datang melayat tentu nggak dengan tangan kosong kan?
  6. Tabungan dan investasi. Mau berapapun pendapatan, sisihkan untuk ini. Karena ini membuat hati lebih enteng. Saya percaya Tuhan kasih rezeki tanpa batas. Tapi kalau kamu punya “duit” yang anteng tidak dipakai ini, kerja, ibadah pun lebih tenang. Coba aja tanya mereka yang hidupnya dikejar kejar utang, bisa tidur nyenyak kah kalau DC berkeliaran ke rumah setiap saat? Rusuh. Jangan tanya rasanya, saya sudah pernah mengalami saat orang tua bangkrut.
  7. Manajemen duit bikin kita melek urusan “keuangan”, seperti rasio bunga bank, potongan biaya administrasi, pajak, risiko investasi, dll yang membuat kita bisa memilih mana yang terbaik dan cocok untuk urusan duit kita.
  8. Emosi orang yang duitnya anteng itu lebih stabil. Nggak gampang marah, nggak emosional, tenang, dan lebih sabar. Ya karena mereka sudah tahu, hidupnya sudah “terjamin” dalam sisi finansial. Kerja tenang, ibadah khusyuk, dolan riang, belajar yo happy, kehidupan sosial ya baik. Semua jadi lebih nyaman.
  9. Manajemen duit juga bisa membuat kita menentukan sejak dini, besaran dana pensiun yang kita perlukan. Lha ya, umur bertambah, kemampuan keahlian bertambah, tapi pasti fisik menurun. Sudah kodrat alam. Jadi ya siap siap saja dana untuk ini. Saya tidak berencana pensiun dari menulis, tapi membangun kestabilan dana saat saya tidak lagi prima, itu jelas dari muda. Bukan nanti nanti.
  10. Prinsip manajemen duit sebenarnya, hiduplah sesuai kemampuan. Jangan kebanyakan gaya, karena pasti jadi beban hidup. Ingat, beban hidupmu tidak dibiayai oleh gengsimu. Mereka yang solid secara ekonomi, biasanya sudah tidak memerlukan pengakuan-pengakuan “wah keren ya”, “wah kaya ya”, dll setipe pujian atau sanjungan semu dari orang lain. Mereka juga malas untuk sekedar kelihatan “branded” demi gengsi atau pansos.

Tujuan kita kerja itu menjadi kaya, bukan untuk terlihat kaya. Jadi tetapkan standar kaya versimu masing-masing, dan atur penuhilah standarmu itu dari kerjaan yang menghasilkan pendapatan.

Share ini bersifat personal. Kamu nggak harus kok begini kok begitu. Tiap orang beda pandangan. Tiap orang beda pemikiran. Jadi santai saja kalau aturan uangmu beda dengan saya. Selamat Mengatur duit duitmu agar hidupmu happy selalu.

Ari Kinoysan Wulandari

#ariwulandari #arikinoysanwulandari #kinoysanstory #manajemen #keuangan #duit #happywriter #happywriting #happylife

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *