Setiap hari ratusan, mungkin bisa ribuan naskah baru yang diterima oleh penerbit. Semakin besar penerbit, biasanya naskah yang diterima semakin banyak dan semakin lama pula proses penentuan atau penilaian.
Apa saja siy sebenarnya yang dinilai oleh penerbit berkaitan dengan naskah yang kita kirimkan? Uraian berikut kiranya dapat membantu.
Tim Redaksi
Pada umumnya, tim redaksi di penerbit melakukan penilaian dengan melihat hal-hal berikut.
1. Konsep yang diajukan; apakah sesuai dengan visi misi penerbitan atau tidak. Misalnya penerbit konsepnya buku-buku rohani, anda mengirim buku masakan, jelas ditolak.
2. Sistematika penyajian; harus sesuai dengan konsep yang disampaikan.
3. Bahasa; yang baik, benar, taat azas, sesuai dengan keperluan.
4. Pembahasan; apakah mendalam, cukup, atau hanya menempel di permukaan.
5. Kebaruan dan trend masalah. Ini sangat penting. Masalah kebaruan ini tidak mesti segala hal yang baru, tetapi bisa saja hal lama tetapi masih diperlukan oleh pembaca dan target market.
6. Format penulisan; apakah formatnya biasa, luar biasa, sangat menarik, dll.
7. Pesaing; adakah buku sejenis yang sudah beredar di pasaran.
8. Editorial; apakah tulisannya rapi, atau banyak sekali kesalahan-kesalahan pengetikan, ejaan, plagiat atau tidak, dll yang bersifat teknis tulisan.
9. Nama penulis; walaupun tidak ada aturan penulis lama dan penulis baru, senior dan yunior, tapi biasanya redaksi akan mendahulukan mereka yang sudah punya nama atau sudah biasa berurusan dengan redaksi.
10. Sistem kerja sama; ada beberapa penerbitan yang mulai mendahulukan penulis-penulis yang mau membiayai percetakan bukunya sendiri. Jadi, kalau anda mengikuti sistem penerbitan konvensional, sabarlah.
Tim Produksi
Jangan berpikir, naskah diterbitkan di penerbit hanya urusan redaksi. Semua tim terlibat. Termasuk tim produksi.
Tim ini biasanya melakukan penilaian dengan melihat hal-hal berikut.
1. Mudah dan bisa diproduksi dalam waktu cepat.
2. Biaya produksi terjangkau, sesuai standar penerbit.
3. Bisa dijual dengan harga bersaing.
4. Kemasan bisa cantik dan eye catching dengan budget standar.
Tim Pemasaran dan Promosi
Di beberapa penerbitan, tim pemasaran dan promosi kadang digabungkan jadi satu, tetapi ada juga yang memisahkan.
Biasanya tim ini yang “paling bawel” dan “paling ribet” soal naskah yang mau diterbitkan. Karena mereka yang berada di depan, ujung tombak penerbitan, yang setiap bulannya dikenai target penjualan, sehingga sering dianggap tim yang paling “sulit” untuk menerima naskah. Meskipun sebenarnya urusan “sulit” tersebut sangat relatif dan kembali lagi pada naskah yang kita tulis serta kita kirim ke penerbit.
Biasanya, tim ini melakukan penilaian pada:
1. Naskah tersebut layak jual.
2. Ketiadaan pesaing.
3. Formatnya harus berbeda dengan buku yang sudah ada, bila ada pesaing.
4. Harganya bersaing.
5. Penulisnya “bermutu”.
Nilai Plus untuk Penilaian Naskah
Point atau nilai plus yang bisa ditambahkan agar naskah cepat diterima dan diterbitkan:
1. Naskah yang diperlukan masyarakat luas.
2. Anda sebagai penulis menjamin naskah tersebut dipesan atau dibeli dalam jumlah besar.
3. Ada sponsorship atau kerja sama biaya cetaknya.
4. Sedang trend.
Nah, semoga ini membantu. Jadi penulis jangan bawel. Kalem-kalem saja, sabar, dan tidak usah terlalu ribut dengan naskah anda.
Sepanjang pengelolanya jelas, penerbitnya masih ada dan bisa dikontak, saya tidak pernah ambil pusing berapa lama naskah saya antri di penerbit. Karena toh pada akhirnya akan mendapat kabar juga, baik diterima atau ditolak.
Daripada ribut menunggu proses penilaian yang ngujubileh panjangnya itu, bukankah lebih baik kita menulis lagi.
Merancang buku baru, mungkin untuk penerbit lain. Kita tidak jengkel, dan justru produktif. Tahu-tahu buku kita banyak saja yang beredar
*Jadi Penulis Fiksi
*Jadi Penulis Nonfiksi
*Jadi Penulis Skenario
*Jadi Penulis Produktif
#BukuPanduanPenulisan
.
.
Ari Kinoysan Wulandari