Tip Trik Publikasi Naskah

Jadi Penulis Fiksi

http://andipublisher.com/produk-1004003351-jadi-penulis-fiksi–gampang-kok-.html

Menerbitkan naskah kita di penerbit major, tentu menjadi kebahagiaan tersendiri. Namun untuk bisa menerbitkan naskah kita, rasanya kok ya tidak semudah membalik telapak tangan. Berikut ini tip dan trik yang mungkin bisa membantu, agar tulisan anda cepat menemukan penerbit yang tepat.

1. Ketahui visi misi media yang anda tuju. Anda bisa mengeceknya lewat terbitan-terbitan mereka dan juga lewat web atau media komunikasi yang mereka miliki.

2. Perhatikan aturan dan teknis publikasi. Setiap penerbit punya aturan berbeda-beda. Di penerbit A, novel mungkin 150 halaman minimal. Di penerbit B, bisa jadi menuntu 200 halaman. Ceklah aturan ini di web mereka atau tanyakan langsung pada editornya.

3. Jangan mengirim naskah yang tidak sesuai. Kalau penerbit A sudah mematok konsentrasi ke buku fiksi berbasis sejarah, ya jangan mengirimkan cerita horor kepada mereka. Pasti nggak berjodoh.

4. Pastikan naskah anda belum dikirim ke media lain. Salah satu alasannya, agar nanti kalau naskah anda diterbitkan di pihak A, anda tidak perlu menariknya dari pihak B atau sebaliknya.

5. Tanyakan pada editor, bagaimana cara yang praktis pengiriman naskah dan kapan akan dimuat. Ini untuk publikasi pemuatan naskah di media massa. Editor biasanya orang kunci yang paling tahu soal ini dan lebih mudah ditanyai, daripada kepala redaksinya —misalnya.

6. Tidak selalu naskah yang tidak dimuat itu buruk, bisa saja tidak cocok. Jangan menganggap naskahmu buruk. Apalagi kalau kamu sudah mengerjakannya dengan sungguh-sungguh, lewat mentoring pula. Saya melihat kebanyakan mereka kurang cocok dengan tulisan anda. Santai saja, masih banyak penerbit lain.

7. Memastikan bahwa tulisan tidak ada salah tanda baca atau salah ketik. Ini siy sering dianggap sepele dan tidak diperhatikan. Tapi tahu nggak siy, ada banyak tulisan bagus ditolak karena pengetikannya yang acakadut dan banyak sekali typo di sana-sini. Jadi, please periksa tulisanmu ya….

8. Bertanya pada orang orang yang sudah pernah mempublikasi di media yang sama untuk menghindari kesalahan. Ini seperti kamu belum pernah ke Jakarta lewat darat bawa mobil pribadi, terus kamu tanya pada mereka yang sudah sering ke Jakarta lewat darat dengan mobil sendiri. Pasti banyak info menarik.

9. Jangan malas membaca buku-buku terbitan dari pihak yang hendak kamu tuju. Kalau kamu mau menuju penerbit A, cek-cek, cermati terbitan mereka, baca sungguh-sungguh. Seenggaknya kamu kenal gaya mereka.

10. Jangan malas ikut acara buku. Banyak hal penting yang berkaitan dengan publikasi dishare pas acara-acara buku; bisa gathering penulis, bedah buku, book signing, workshop penulisan, dll. Siapa tahu kamu jumpa editor penerbit yang cocok dengan naskahmu.

Intinya jangan menyerah kalau naskahmu masih ditolak. Nggak perlu pake dukun siy, karena editornya nggak mempan didukunin 🙂 Tapi kalau naskahmu wes bagus, ya tinggal tunggu waktu saja untuk bertemu penerbit yang pas. Sabar lah sedikit lagi….

Salam,

Ari Kinoysan Wulandari

 

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *