Orang-orang Petualang
Tiba di hotel sudah jam 11 an malam. Cek cek, wow, kamarnya bagus Bintang 5 berasa bintang 7. Saya tidur pulas; jam 2.30 bangun, fresh.
Jam 3 lewat saya turun, di lobi bertemu kawan kawan baru. Mereka mau pergi dan mengajak serta saya. Kebetulan yang menyenangkan. Kami berkeliling kota dan membeli berbagai oleh oleh 🤗 Ada banyak pengetahuan dan pengalaman baru. Hainan keseluruhan memang rapi, bersih, cantik. Suasananya pedesaan tapi fasilitasnya perkotaan banget.
Balik ke hotel untuk beberes dan sarapan yang wow… Anda akan puas sarapan di hotel ini 😋😋
Acara hari ini tidak sepadat sebelumnya. Kami ke tempat suku Lie dan Miao. Menelisik adat budaya dan kehidupan mereka. Lama banget di sini. Dari mulai melihat cara hidup mereka yang memanfaatkan bambu dan kelapa, seni tradisi, jenis buah buahan, dewa dewa; termasuk cara menghormati sapi sapi dengan difosilkan.
Konon siapa saja yang menyentuh fosil sapi sapi itu akan sehat dan panjang umur. Saya sentuh kiri kanan biar saya dan suami (nantinya) panjang umur sehat banyak anak banyak rezeki dan dolan dolan 😍😇
Terus ada pengobatan yang pake perak, termasuk industri perak yang mirip di Kotagede. Suwe tenan pokokmen di sini, saya sampe ngantuk, tapi mo kabur gakbisa 🤣
Dan saya lega begitu acara kuliah selesai 😂 Belanja belanja 😀 Olahan kelapa dan perak perak yang cantik, tapi harganya juga keren. Jadi kalau anda Indonesia, ke Kotagede saja.😍 Lepas itu ke pusat olahan bambu. Waduh, kuliah lagi 🤣 dan lamanya sampe bikin saya laper 😁 Marketingnya ngomong terus soal bambu yang bisa dibuat makanan sampe perkakas rumah tangga.
Habis itu ke Giant Tree Building dan The Crown of Beauty. Terus shopping lagi 😀 Yang borong banyak 🤣 Harus diakui kemasan produk China bagus dan marketingnya pintar bujuk orang 😃
Sampe malam acara belanja, tapi saya mider ke luar mall dengan dua orang yang gakhobi belanja. Memotret kehidupan masyarakat lebih dekat. Saya terbantu sekali karena mereka bisa bahasa Mandarin selancar native. 🤗
Lepas makan malam kami ke hotel. Hotel yang berikut ini berhantu. (Bersambung)
Ari Kinoysan Wulandari