Pengumpulan Data, Pengantar, Testimoni, dan Foto-foto
Biografi adalah kisah hidup yang nyata, riil, berbasis data. Oleh karena itu, proses pengumpulan data menjadi sangat penting. Terutama kalau tidak hanya berasal dari satu sumber data. Sekurangnya saya melakukan sepuluh kali wawancara dengan Prof Jamal via zoom dalam waktu antara 2 sd 2.5 jam setiap pertemuan.
Kemudian ditambah dengan banyak sekali wawancara pendukun; dari keluarga (istri dan anak-anak, saudara-saudara, termasuk ipar); kemudian sahabat-sahabat beliau dari belia sampai posisi terakhir, mantan-mantan rektor, para pejabat di institusi yang berbeda, anak buah hingga kolega; dan saya masih menambahkan wawancara acak narsum untuk crosscheck data atau ceritanya.
Di luar itu, saya mengikuti Prof Jamal napak tilas dari pagi sampai jauh malam untuk wilayah belia sampai remaja beliau di Jogja dan Magelang. Seluruh kerabat yang berkaitan dan sahabat-sahabat dekat turut menyumbang data dalam wawancara. Selanjutnya ditambah turun ke lapangan di Solo sekitar bersama Pak Soni (yang ternyata memiliki sejarah panjang mengawal 6 orang Rektor UNS) dari pagi sampai jauh malam.
Kata Pengantar RI-1 Presiden Joko Widodo
Dari data yang banyak tersebut, saya menyerahkan pada transkripter atau yang menuliskan data dari wawancara ke tulisan. Kemudian membaca dan mendengarkan kembali. Mencatatnya menjadi tulisan bab per bab sebagai draft pertama.
Saya tidak menunggu perolehan data lengkap baru menulis ya, setiap ada wawancara dan selesai ditranskripsi, tugas saya segera menuliskan. Tujuannya biar tidak lupa dan masih ingat betul apa yang terjadi, disampaikan oleh narsum-narsum. Selain itu juga untuk mengurangi beban penulisan di masa akhir pengumpulan data.
Selain itu, Pak Soni dkk UNS juga sudah bekerja mengumpulkan pengantar yang waktu itu saya meminta dari RI-1, Panglima TNI, Gubernur Jateng, dan Walikota Solo. Pertimbangan saya, mereka semua ada kaitannya dengan Solo dan UNS. Namun syukur alhamdulillah, justru lebih banyak pengantar; yaitu dari RI-1, RI-2, Panglima TNI, Menko Marivest, dan tentu saja Walikota Solo. Gubernur Jateng absen karena pengantarnya digunakan untuk buku yang lain. Ingat, Prof Jamal menerbitkan 4 buku sekaligus bersamaan dengan biografi ini.
Selanjutnya ketika mengumpulkan testimoni, saya hanya meminta sedikit dari semua link perkawanan dan kekeluargaan; tapi ternyata Prof Jamal mendapatkan banyak sekali testimoni. Ada sedikitnya 85 testimoni dariĀ kalangan menteri, pejabat setingkat menteri, direktur, rektor-rektor, kawan sejawat, mahasiswa, keluarga, ipar, saudara, sahabat, mantan anak buah, bawahan, dll. Semuanya ingin memberikan suara untuk beliau saking dekatnya Prof Jamal dengan mereka. Waktu itu saya pernah meminta foto-foto untuk testimoni, tapi kemudian kami tiadakan karena terlalu banyak. Dan saya juga tidak ingin menghilangkan 1 testimoni sekalipun dari mereka.
Kata Pengantar dari RI-2 KH Ma’ruf Amin
Bagian yang agak ribet dan rumit mungkin masalah pengumpulan foto. Perjalanan 60 tahun tentu bukan waktu singkat. Koleksi foto Prof Jamal tentu banyak sekali dan tersebar di sana-sini. Memilih bagian mana yang akan dipakai adalah hal tersulit bagi saya. Dari hampir seribuan foto yang dikirimkan, tentu saya harus memutuskan memilih mana. Namun bagian ini kemudian lebih saya serahkan pada Pak Soni dan Pak Jamal sebagai eksekutor karena mereka yang lebih tahu feel dan situasi kejadiannya.
Menulis biografi kali ini saya pun belajar. Menerima masukan tentang menulis fiksi dan nonfiksi sekaligus, dengan nuansa akademis dan sehari-hari yang kental. Saya beberapa kali secara mandiri, ekstrem melakukan koreksi dan rewriting sebelum mengirimkan naskah kepada beliau. Editor dan kawan yang membantu, mengatakan kalau kali ini saya bener-bener ekstra menulisnya. Ya, karena saya merasa ini hal yang baik dan harus jadi istimewa.
#dibalikbuku #biografirektoruns #arikinoysanwulandari #ariwulandari #happywriter #happylife #pengumpulandata