Wonderful Umroh (1) Ketika Terbersit Niat

Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

Saya, Dr. Ari Wulandari, S.S., M.A atau di industri kreatif lebih dikenal dengan Ari Kinoysan Wulandari; berulang bersyukur alhamdulillah tahun ini dipanggil Allah untuk umroh yang ketiga.

Oh iya, kalau kemarin pas umroh ada yang mendengar saya bilang dokter, itu karena kebiasaan ponakan saya belum bisa membedakan “dokter” dan “doktor”.

Jadi mereka manggil saya lebih sering “Budhe Dokter”, “Budhe Ari, Dokter”. Pun karena keahlian saya Linguistik Antropologis konsentrasi Pengobatan Tradisional Etnis, maka segala jenis obat pun nggak asing bagi saya.

Saya cukup terbiasa membaca ini obat kandungannya apa saja, bisa untuk obat penyakit apa. Karena ya nggak akan pernah ada obat modern kalau nggak ada obat tradisionalnya.

Silakan cek buku-buku saya, bisa dibeli di seluruh Gramedia dan toko-toko buku online (Herbal Nusantara, Herbal Papua, Herbal Bali, Herbal Kalimantan, Herbal Jawa, dll).

Nah, umroh kesatu dan kedua, saya ikut Kosudgama Travel (di bawah naungan UGM) dan semuanya sangat memuaskan; karena ini umroh grup semi privat, isinya hanya 18-22 orang atau maksimal 25 sudah dengan TL, muthowib.

Harganya ya sesuai untuk layanan super kelas satunya. Upgrade hotel atau pesawat bisnis pun bisa dengan mudah di sini. Pas nulis ini aja, masih terasa kok nyamannya saya tidur nyenyak berselimut tebal dengan AC sejuk di Etihad kelas bisnis. Makan minum pun beragam melimpah ruah. Beneran berasa tidur di tempat tidur di rumah. Yahaa, Etihad kelas ekonomi saja nyaman apalagi kelas bisnisnya. Kalau kita naik first classnya, turun pesawat, kita dijemput limosin.😀 Ya Allah saya bermohon juga suatu saat bisa pergi umroh dengan first class, pasti pengalaman nya beda lagi serunya ❤️🙏

Saya juga sudah berniat pake Kosudgama lagi untuk umroh ketiga. Niat itu muncul di awal bulan Juli. Diajak Agustus, emoh saya karena pas umroh tahun 2023 di bulan itu panasnya sampai 53-57 C di siang bolong.

Ketika Kosudgama merilis jadwal musim dinginnya, 19 November, hati saya mencelos. Duh, 19-20 November saya masih ada gaweyan yang nggak bisa ditinggal.

Terus kalender periodik saya, itu waktunya haid. Kalaupun gaweyan bisa dioper nego ulang, jadwal haid itu yang bikin saya pikiran. Bisa siy pake obat penahan haid; tapi kebanyakan kasus tetap jebol dan malah di badan meriang nggak karuan. Itu yang sering saya dengar.

Jadi saya nggak bisa ikut jadwal Kosudgama. Desember bukan pilihan saya, harganya cenderung lebih tinggi karena lonjakan harga tiket dan hotel di musim liburan.

Mulailah saya googling. Saya nggak cocok dengan biro umroh yang dipake adik saya. Usai nanya, saya malah dikejar-kejar untuk daftar. Beuh, berasa kayak buronan. Terus ada yang saya tanya, adminnya jawab 10 jam berikutnya. Haish, kalau ada apa-apa repot sendiri ini. Ada yang murah banget, tapi ke Jakarta bae ngebis, hadeuh. Ada yang berangkatnya kudu dari Solo. Lah kayak Jogja nggak ada bandara aja.

Sampai akhirnya saya abaikan urusan cari biro umroh ini. Besok-besok aja lagi googlingnya. Entah kapan gitu Dewangga muncul di beranda FB saya.

Kayaknya bagus niy, pikir saya. Chitchat admin, semua terjawab cepat, sistematis, solutif. Nggak sampai 15 menit, saya wes langsung tahu jadwal, harga, syarat administratif, pendaftaran, dll.

Seinget saya itu hari Jumat, jadi saya nggak daftar dulu. Biasanya Sabtu Minggu biro juga libur, kalau ada kisruh pendaftaran kelamaan nungguin Senin. Dan tahu-tahu Senin saya wes bayar dan daftar. Alhamdulillah.

Setelah itu, saya minta dikirim bahan seragam. Kan kudu dijahit dulu itu. Usai bayar-bayar, haish saya wes nyaris lupa kalau nggak diingatkan soal manasik dan ambil perlengkapan umroh.

Ya kan saya bukan pengangguran. Kerja. Dosen, peneliti budaya, penulis, trainer, bakul buku, dll. Banyak gaweyan ya biar banyak duit. Kalau dipanggil umrohnya tiap tahun kan jadi lebih enteng bayarnya. Amin YRA 😃❤

Dan mulailah saya mengomel ke Dewangga karena ya ampun, ini kantornya jauuuh betul dari rumah saya. Manasiknya pun 2x di tempat yang jauh pula. Haish, tapi belakangan saya no protes lagi ketika tahu ada yang dari Kulon Progo, Magelang, Purworejo… ya Allah segitu niatnya mereka, saya malah ribet aja soal jarak. Padahal naik motor atau mobil ya bisa 😀

Ya Allah, saya bermohon sungguh untuk dipanggil umroh lagi tahun depan. ❤️🙏 Untuk sahabat-sahabat Kinoysan; tunggu ya. Saya baru sempat menuliskan pengalaman umroh mulai hari ini. Begitu pulang, selain sakit batpil demam, juga sudah ada setumpuk gaweyan menunggu dibereskan. Sampai ngos-ngosan rasanya beresin gaweyan akhir hingga awal tahun depan. Ya, mungkin sesuai janji Allah, yang akan mengganti seluruh biaya umroh kita dengan berlipat ganda. Dengan cara nggak terduga pula. Amiiin YRA. ❤

Nanti semua pengalaman umroh dan senang happynya akan saya tulis bersambung sampai selesai. Teman-teman bisa mengakses di Web pribadi saya http://arikinoysan.com/ atau mengikuti via sosmed saya.

Dan pastikan juga Teman-teman yang pingin, berniat umroh ya, agar segera dipanggil ke Baitullah. Siapa tahu kita bisa umroh barengan. Amin YRA.

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *