Ke Gamplong Lihat Apa?

Salah satu sudut di Studio Gamplong. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.

Ke Gamplong Lihat Apa?
.
Begitu kata kawan pas saya ajak beberapa waktu lalu. Ya sudah, berarti dia tidak tertarik ikut. Saya sudah beberapa kali ke mini studio semi permanen besutan Hanung Bramantyo ini.
.
Kalau kali ini saya mau ke sini lagi, ya karena versi yang saya dengar, ini studio semi permanen. Jadi setiap kali akan diubah-ubah desain dll nya sesuai kepentingan syuting film. Pasti sudah banyak yang berubah, sejak terakhir saya datang.
.
Saya pribadi memberi dua jempol untuk sang sutradara kondang ini. Karena membeli tanah, membangun itu hanya sekali; tapi maintenance, ngopeni, merawat bangunan itu seumur hidup. Apalagi untuk tempat yang luas dan beragam atribut begitu.
.
Dan sebab dibuka untuk umum, salah satunya biar biaya perawatan ikut tercover dari biaya masuk para pengunjung. Meskipun kayaknya sang pemilik tetap akan nombok dengan luasan areal dan banyaknya proverty di tempat itu.
.
Masuk ke sini, saya kurang tahu persis harga tiketnya. Tiap wahana kena sekitar 10 s/d 25 rb. Jadi tinggal itung saja mau masuk atau pake berapa wahana. Kalau total ya mungkin perlu sekitar 120-150 rb per kepala.
.
Kalau hanya pingin foto-foto mider ya pakai satu atau dua wahana pun bisa. Nggak dibatasi waktu kok di sini. Pokoknya jam 5 sorean wes tutup.
.
Oh iya, kalau bawa kamera dan fotografer masuk sini juga harus izin. Untuk kegiatan-kegiatan pengambilan gambar atau adegan untuk kegiatan komersial juga harus izin.
.
Kalau HP siy secanggih apapun bebas nggak perlu izin khusus. Kalau kamu mau pecicilan aksi-aksi dengan adegan secapekmu untuk upload-an sosmedmu, bebas nggak perlu izin.
.
Terus ya enaknya di sini parkir luas. Kalau beli makan minuman harganya sama saja dengan harga standar. Es teh, es dawet, es tebu dll minuman mung 5 rb-an saja. Makanan dll ya sekitar 15-20 rb-an. Sama seperti di tempat lain. Tidak ada mark up harga karena berada di zona wisata.
.
Karena waktu terbatas, tidak banyak yang bisa saya ceritakan. Tapi berbagai proverty syuting Bumi Manusia masih banyak tersedia. Masih bisa dilihat, sebelum nanti (mungkin) akan diganti dengan proverty lain bila harus syuting film-film yang baru.
.
Studio ini kalau dibandingkan dengan studio- studio kelas dunia, mungkin tidak ada apa-apanya. Tapi sebagai milik pribadi, dengan modal pribadi, dan bentuk kepedulian terhadap dunia di balik film yang boleh diakses masyarakat umum, Gamplong ini menjadi sangat luar biasa.👍
.
Kalau sedang main ke Jogja, tengoklah. Mainlah. Datanglah. Biar sedikit tambah gambaran kita tentang dunia di balik layar film. Bagaimana desain segala macam benda dibuat senyatanya untuk memberikan kesan natural. Film-film bagus sering dimulai dari desain proverty yang seindah versi aslinya.
.
.
.
Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *