Gambar hanya sebagai ilustrasi. Dokumentasi Ari Kinoysan Wulandari.
Ada yang senang dan khusus menulis novel fiksi remaja?
Menurut saya ini tulisan yang paling gampang ditulis dan paling menyenangkan. Karena dunia remaja, teenager itu seru dan penuh tanda tanya serta petualangan.
Jadi, menulisnya akan membuat kita serasa muda terus dan bikin awet muda. Boleh dicoba kok. Nah, ada sekurang-kurangnya 10 aturan kalau mau nulis fiksi remaja yang baik.
- Topik harus disukai remaja
Biasanya topik yang disukai remaja adalah topik-topik ringan, seperti hantu, misteri, cinta, petualangan, dan hobi. Topik yang rada mikir seperti korupsi, politik, melodrama, bukan topik yang disukai. - Tulisan pendek
Tulisan pendek ini maksudnya berkaitan dengan deskripsi dan dialog. Jadilah seperti remaja dalam menulis fiksi remaja. Bicara ringan, cerdas, taktis, simpel, dan menyenangkan. Remaja biasanya, sesedih apapun mereka tetap seru. Jadi, buatlah sesuatu dari dunia mereka. - Karakternya harus detail
Remaja pandai berimajinasi. Jadi pastikan detail karakter yang kita buat dapat divisualisasikan oleh mereka. Lebih bagus kalau karakter itu seperti berada di sekitar lingkungan mereka. - Karakter tidak boleh sempurna
Coba saja perhatikan sekitar kita! Mana ada orang yang sempurna? Jadi, buatlah karakter semanusiawi mungkin. Pinter tapi rada males. Ganteng tapi takut cicak. Cantik tapi suka ngupil, baik hati tapi juga suka jail, dll. - Gunakan bahasa remaja
Bahasa yang digunakan untuk fiksi remaja ya harus bahasa remaja. Contek dialog dan kosakata remaja yang sedang trend. Jadikan tulisan itu tidak hanya terbaca, tetapi serasa terdengar di sekitar kita setiap hari. - Pakai nilai universal
Remaja itu dunia bebas. Tapi penulis harus mengontrol tulisannya. Jangan menulis yang menjerumuskan remaja. Tulisan harus menggunakan nilai-nilai universal. Sudah jelas kalau pakai narkoba itu salah, kalau ada karakter yang begitu, pastikan karakter tersebut dihukum baik secara sosial maupun secara hukum. - Lebih banyak dialog
Bagi yang suka membaca novel remaja, coba amati novel-novel yang berhasil dan biasanya bestseller, selalu lebih banyak dialognya daripada deskripsinya. Ini karena membacanya cepat dan biasa langsung diketahui siapa pelakunya. - Setting yang familiar
Menulis cerita remaja, setting nya ya harus familiar bagi remaja. Sekolah, kampus, biasanya umum dipakai. Tapi selalu ada setting khusus yang harus mencuri perhatian pembaca dan inilah kekuatan penulis yang harus dieksplorasi agar remaja tertarik membaca. - Jangan Menggurui
Remaja adalah dunia yang sedang mencari jati diri. Biarkan mereka memutuskan segala sesuatu menurut pertimbangan masing-masing. Ending yang menggantung sering lebih baik bagi penulisan novel remaja. - Jangan terlalu tebal
Tebal tipisnya novel memang tidak ada aturan pasti. Tiap penerbit beda. Tiap penulis punya aturan sendiri. Tapi kalau menulis untuk remaja, 100-150 halaman cukup. Karena itu kalau diterbitkan akan menjadi 250 halaman, dengan range harga 40-50 ribuan. Pikirkan juga soal ini agar buku kita terjangkau oleh remaja 🙂
Nah, selamat menulis fiksi remaja dan temukan dunia yang paling seru 🙂
Tips penting untuk penulis fiksi remaja, jadikan remaja sebagai FIRST READER dan biarkan mereka mengoreksi tulisan kita.
Hasilnya akan sangat berbeda dan akan terasa sangat TEENAGER.
Ari Kinoysan Wulandari