Lebaran tahun ini siy masih agak lama. Tapi lebaran di Indonesia nggak bisa lepas dari mudik. Bahkan banyak keluarga di perantauan tiga bulan sebelum mudik, wes berburu tiket pesawat, kapal, kereta api, bus, travel, dll sarana transportasi mudik.
Yach, lebaran kita memang lebih sering identik dengan mudik. Meskipun nggak semuanya mudik, karena berbagai pertimbangan. Salah satunya mahalnya ongkos transportasi bila tempat domisili dan kampung halaman berjauhan. Terus gitu masih harus bawa banyak orang pula. Jadi yang bisa mudik, bersyukur sajalah.
Kisah mudik sering membuat saya “jungkir balik” hati dan perasaan ngadepin ragaman sikap, omongan, nyinyiran orang-orang –yang apesnya mung jumpa setahun sekali. Tapi yach, dengan sering menutup telinga, nggak usah dimasukin hati; yang begitu biasanya wes lupa kalau sudah tiba di perantauan lagi.
Berikut ini catatan saya tentang mudik. Mungkin bisa dijadikan cerminan.
1. Pastikan niatmu mudik untuk silaturahmi, menyambung persaudaraan yang (mungkin) lama tidak bersua. Niat baik akan membuat semua terasa ringan.
2. Jangan pamer; rumah baru, mobil baru, pasangan/pacar baru, anak baru, tas/barang branded, perhiasan serenteng gambreng, pangkat jabatan baru, gelar baru, dll. Selain nggak manfaat, bisa bikin orang sebel.
3. Jangan nyinyir julid kepada kawan, keluarga, saudara; kenapa belum nikah, kenapa bercerai, kenapa belum punya anak, kenapa belum kerja padahal lulus S2, kenapa masih numpang mertua/ortu meski sudah lama nikah, kenapa masih ngontrak, kenapa mobilnya itu itu saja, kenapa nggak kerja sayang dong sekolah tinggi-tinggi, kamu kok gendutan, kamu kok makin kurus kering apa nggak diurus suami/istrimu, dll sejenis kenapa yang bikin situasi nggak enak.
Percayalah, kamu nggak pernah tahu perjuangan mereka untuk pada sampai tahap yang kamu tanyakan dengan sekedar kenapa. Hidupmu sendiri belum tentu “pas” di mata orang lain. Coba pikirkan kalau “yang dianggap nggak pas” itu jadi bahan julidan pertanyaan pihak lain. Tentu kamu nggak akan senang.
Dengan menimbang begini, mungkin kamu bisa lebih mengontrol “mulutmu” untuk tidak bertanya hal-hal yang lebih sering bikin orang nggak enak hati.
4. Kontrol makanmu. Walaupun di mana- mana suguhan makan minum enak, pikirkan porsi kalorinya. Jangan sampai pulang mudik kamu penyakitan gegara kebanyakan makan. Sedikit angka timbangan naik bolehkah, tapi segera menambah porsi olahraga agar normal kembali.
5. Kontrol pengeluaranmu. Banyak bocil krucil yang harus diberi angpao. Pun saudara kerabat. Ini jumlahnya bisa sangat banyak.
Tahu sendiri, anak anak kecil pas ldbaran main jauh jauh ke tetangga desa, demi dapat angpao. Karena mereka nanti akan berhitung dan pamer dengan sesama saudara atau teman, siapa yang angpaonya paling banyak.
Pastikan kamu memberi angpao sesuai kemampuan. Jangan berlebihan hanya biar disebut “kaya”. Ingat, lepas mudik, masih banyak keperluan hidupmu.
Eeh, kalau nggak ada angpao, nggak ngasih juga nggak usah merasa bersalah. Karena keselamatan hidupmu lebih penting daripada memberi angpao pada orang lain.
6. Kontrol penampilanmu. Sekaya apapun kamu, ya nggak harus semua barang kamu tentengin di badan. Ntar kamu malah kayak ondel ondel dan jadi omongan orang.
Mobilmu lima ya nggak perlu kamu boyong semuanya ke kampung. Kecuali untuk mengangkut saudara kerabatmu mudik lebaran, itu mungkin beda cerita.
7. Kalau ke tempat wisata, jaga keselamatan. Lebaran. Liburan. Tempat wisata biasanya penuh. Jaga diri. Simpan barang-barang berharga di rumah. Patuhi aturan.
Kalau dilarang turun ke laut misalnya, ya jangan nekat. Jangan mati sia sia gegara kenekatan atau kekonyolanmu.
8. Kalau kamu datang ke orang tua dengan anak anakmu, urus makan tidur mereka. Jangan membebani orangtua atau saudaramu lainnya. Ingat, anak anak itu tanggunganmu dengan pasangan. Bukan urusan orang tua dan saudara/iparmu.
9. Kalau kamu dibawain oleh oleh banyak, pastikan kamu membalasnya di lain waktu. Jangan cuma seneng mendapatkan. Itu akan jadi karma buruk yang mengurangi jatah rezekimu secara tidak langsung.
10. Jaga sikap. Kamu boleh sudah menjabat, kaya, dan sukses. Jangan sombong. Roda terus berputar. Kamu tidak pernah tahu masa depan orang lain.
Well, kayaknya itu yang saya ingat. Biar mudikmu bikin semua senang. 🥰 Selamat mudik. Selamat lebaran. Mohon maaf lahir dan batin 🥰🙏
Ari Kinoysan Wulandari