Konsistensi dalam Menulis

Manfaat dan Khasiat Sehat dari Dapur. Pesan buku wa.me/6281380001149

Besok sebagian umat Islam sudah mulai puasa Ramadhan. Sebagian lagi masih menunggu hasil sidang dari pemerintah nanti malam. Semoga apapun permulaan puasa yang kamu ikuti, tetap jaga kerukunan dan toleransi umat beragama.

Orang Islam yang paling baik, bukan mereka yang paling banyak ibadahnya; tetapi mereka yang paling baik perlakuannya kepada sesama manusia, kepada binatang, tumbuhan, dan semesta raya seisinya. Selamat berpuasa. Selamat beribadah di bulan Ramadhan. Selamat menempa diri jadi insan yang lebih baik dan lebih beriman takwa. Amin YRA.

==========

Nah, berkaitan dengan konsistensi menulis; tentu banyak yang mengalami hal-hal berikut ini.
Sulit memulai tulisan?

Menulis tidak selesai?

Merasa tidak bisa menulis?

Macet di tengah naskah?

Temanya kok klise banget?

Masih sibuk kerja.

Dan masih banyak lagi alasan yang membuat kita tidak konsisten dalam menulis. Berikut ini cara-cara demi menjaga konsistensi dalam menulis.

  1. Segera Mulai
    Saat menemukan ide, segeralah menulis meskipun sedang malas. Bila tidak ada ide, segeralah menggunakan alat tulis untuk menulis, ide akan datang dengan sendirinya. Apa saja yang ingin kita tulis, segeralah tulis. Mulailah menulis, meskipun kita punya ide atau tidak ada ide.
  2. Tentukan Waktu
    Tiap penulis punya waktu menulis yang berbeda-beda. Pilihlah yang paling membuat kita nyaman menulis. Bisa pagi, siang, sore, malam, atau larut malam.
  3. Fokus
    Kalau sudah menentukan satu proyek penulisan, fokuslah. Jangan tengok-tengok proyek lain. Kebiasaan buruk penulis baru, suka tergoda sana-sini, mencolek sana-sini pekerjaannya, dan pada waktunya tidak ada yang selesai satu pun. Semua nanggung.
  4. Isi Otak
    Baca apa saja, timba ilmu apa saja (bisa sekolah, kursus, pelatihan, dll). Bahkan kadang kalau bacaan atau ilmu itu tidak berkaitan dengan penulisan kita, tetap akan bermanfaat suatu saat.
  5. Pakai Warna
    Dalam pembuatan draft kasar di atas kertas, gunakan warna-warna yang menarik hati. Untuk membedakan mana point penting, mana yang pendukung, mana yang di depan, mana intinya, dst.
  6. Pecah-pecah
    Kalau menulis naskah yang panjang, yang tidak mungkin selesai 1-2 bulan, pecah-pecah, pisahkan dalam bagian kecil-kecil, mungkin per bab atau per bagian. Semuanya terserah kepada kesenangan masing-masing penulis.
  7. Putar Musik
    Selain membuat nyaman, memutar musik favorit kita juga sering membantu tulisan kita lebih “bernyawa”.
  8. Olahraga
    Olahraga penting buat penulis? Wajib. Menulis itu sangat menguras energi pikiran. Kalau sudah mulai tegang, otaknya panas, tinggalkan meja kerja. Keluarlah ke taman dan lakukan gerakan ringan untuk mensuplai oksigen. Setiap hari lakukan olahraga secukupnya, 20-30 menit cukup.
  9. Pasang Foto Orang Kesayangan
    Percaya atau tidak, foto orang-orang kesayangan di dekat kita, sering membuat kita lebih termotivasi dalam bekerja.
  10. Berdoa
    Tidak ada hubungannya dengan tulisan, tapi memulai menulis dan mengakhiri naskah dengan berdoa, rasanya cukup membantu kita menyelesaikan pekerjaan.

Nah, selamat mempraktikkan dan selamat menulis. Happy writing, happy rekening, happy writer, happy lifestyle ❤️

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *