Prinsip-prinsip Kalimat dalam Bahasa Indonesia

Herbal Kalimantan. Pesan buku bertandatangan wa.me/6281380001149.

Dalam penulisan, modal utamanya adalah kata-kata yang membentuk kalimat. Kalimat-kalimat itulah yang membentuk satu kesatuan dalam paragraf. Dari paragraf itulah yang terus membentuk rangkaian panjang dalam bab-bab. Dari bab-bab ini akan membentuk naskah yang utuh.

Prinsip-prinsip seperti apa yang harus kita terapkan dalam membuat kalimat? Berikut ini adalah beberapa hal yang harus kita jaga:

  1. Kalimat sebaiknya pendek-pendek. Semakin pendek semakin baik. Hal ini berlaku untuk tulisan fiksi maupun nonfiksi. Kalimat yang panjang-panjang akan melelahkan dan tidak fokus. Sebagian penulis menyukai kalimat panjang. Tidak apa apa. Hanya pastikan fokus kalimat sudah tertera dengan jelas.
  2. Gunakan prinsip dasar untuk kalimat lengkap S-P-O-K, Subjek-Predikat-Objek-Keterangan; contoh: Saya (Subjek) menulis (Predikat) naskah cerita (Objek) setiap pagi (Keterangan).
  3. Kalimat inti sebenarnya hanya terdiri dari dua kata yang menduduki fungsi subjek dan predikat, contoh: Saya (Subjek) makan (Predikat). Kadang-kadang dilesapkan dalam kalimat hanya berupa predikat, terutama dalam kalimat dialog.

Contoh:
“Apa yang sedang kamu kerjakan?”
“Menulis.”

Kata “Menulis.” sebenarnya merupakan kalimat yang utuh, karena kalau dipanjangkan akan menjadi “Saya sedang menulis.” Tapi karena setiap bahasa, termasuk bahasa Indonesia punya keefektifan, maka otomatis akan menjadi “Menulis.” demi memenuhi prinsip efektivitas.

  1. Dalam penggunaan kata-kata kiasan, yang tidak sebenarnya, sebaiknya melihat pula panjang pendeknya.
    Contoh: Langit biru cerah seolah menggambarkan cerianya hati Bintang.
  2. Meskipun kalimat-kalimat dalam naskah adalah “bahasa tulis” jangan takut-takut membawa “bahasa lisan” dalam tulisan anda. Dengan demikian, bahasa kalimat yang anda gunakan adalah bahasa yang praktis.

Perhatikan contoh berikut:

(A) Saya mau pergi ke pasar, membeli bahan-bahan masakan untuk acara perayaaan ulang tahun pernikahan ayah dan ibu yang ke 50 tahun. Ternyata ada banyak sekali bahan yang harus saya beli, yaitu beras, bahan kue, bumbu-bumbu, daun, sayur-mayur, daging, rempah-rempah, dan masih banyak lagi yang harus disiapkan.

(B) Saya mau pergi ke pasar. Di sana saya akan membeli bahan-bahan masakan. Ini belanja besar untuk perayaan ulang tahun pernikahan ayah dan ibu yang ke-50. Ada banyak bahan masakan yang harus saya beli. Bahan-bahan itu adalah beras, bahan kue, bumbu-bumbu, daun, sayur mayur, daging, rempah-rempah, dan masih banyak lagi. Semuanya harus segera disiapkan.

Coba rasakan kalimat (A) dan (B), pasti anda bisa membedakan rasanya 🙂

Semoga membantu dalam merangkai kalimat yang baik, benar, efektif dan efisien 🙂

Ari Kinoysan Wulandari

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *